SMA ABBS Surakarta Belajar Investasi di FEB UNY

Guna mengenalkan para siswa kepada dunia perkuliahan dan kampus-kampus terbaik di Indonesia, SMA ABBS (Al Abidin Bilingual Boarding School) Surakarta mengajak para siswanya berkunjung ke Fakultas Ekonomi dan Bisnis beberapa waktu lalu. Demikian disampaikan perwakilan rombongan SMA ABBS Surakarta. Di FEB UNY, rombongan diberikan materi pelatihan saham yang disampaikan oleh kantor perwakilan Bursa Efek Indonesia (KE BEI) Yogyakarta dan dari FAC Sekuritas Indonesia Yogyakarta bekerjasama dengan Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) FEB UNY.

Dalam paparannya, Arief Ryan Maulana yang menjadi Duta Pasar Modal KP BEI Yogyakarta mengajak para siswa untuk mengenal investasi lebih jauh lagi. “Tabungan tidak akan berubah nilainya bahkan bisa berkurang akibat inflasi. Sedangkan investasi bisa menjadi warisan masa depan, harga saham juga selalu terkendali dan terjangkau serta aman karena diawasi oleh pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” urainya.Hery Gunawan Muhamad

Arief melanjutkan, untuk menjadi pemilik saham sebuah perusahaan tidak sulit. “Cukup membeli 1 lot atau 100 lembar saham kita sudah dianggap sebagai pemilik saham dan bisa mendapatkan dividen dari perusahaan,” tambahnya.

Branch manager FAC Sekuritas Indonesia Yogyakarta, Hery Gunawan Muhamad, mengajak para siswa untuk tak ragu memulai investasi saham sejak sekolah. “Menurut data di tahun 2020, populasi mayoritas adalah generasi Z sebesar 27,94%. Tidak perlu menunggu lulus sekolah untuk memulai belajar investasi. Tentu ada rasa bangga tersendiri, jika kita bisa menjadi pemilik saham perusahaan. Tidak hanya sekedar pegawai atau karyawan. Apalagi kalau ditanya oleh calon mertua,” kelakarnya. (fdhl)

Benchmarking FEIS UIN Suska Riau ke FEB UNY

Rombongan dari Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial (FEIS) Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN SUSKA) Riau berkunjung ke FEB UNY beberapa waktu lalu. Rombongan dipimpin langsung oleh Dekan Dr. Hj. Mahyarni, M.M., dan didampingi sejumlah pejabat dan kaprodi. FEB UNY diwakili oleh Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni (AKA), Wakil Dekan Bidang Riset, Kerja Sama, Sistem Informasi, dan Usaha, Koordinator Program Studi S1 Akuntansi, dan Unit Penjaminan Mutu FEB UNY. Sebagaimana disampaikan Mahyarni, kunjungan ini dimaksudkan untuk mengetahui berbagai hal yang dilakukan untuk menunjang akreditasi Lembaga.

“Kunjungan ini dalam rangka benchmarking tiga program studi kami yang akan diakreditasi. Kami ingin mengetahui bagaimana tata kelola, kurikulum, dan pengembangan-pengembangan yang dilakukan di FEB UNY,” urai Mahyarni.

Wakil Dekan AKA FEB UNY, Dr. Sutirman menerima dengan tangan terbuka rombongan dari Sumatra tersebut. “Mudah-mudahan bisa menjadi wasilah menjalin kerja sama dalam rangka pengembangan institusi masing-masing,” ujar Sutirman.

Dr. Siti Umi Khayatun Mardiyah dari Unit Penjaminan Mutu FEB UNY menegaskan, tantangan akreditasi tidak hanya untuk mendapatkan nilai semata. “Akreditasi tidak sekadar mengumpulkan informasi untuk menjawab kriteria-kriteria standar akreditasi, tetapi juga menjadi bagian kami untuk meningkatkan kualitas pengelolaan institusi,” terangnya.

Umi melanjutkan, FEB UNY telah mendapatkan sejumlah raihan akreditasi yang baik. “Sistem penjaminan mutu internal berjalan dengan baik. Kami selaku unit penjaminan mutu internal memetakan mana instrumen yang berbeda antara LAM (Lembaga Akreditasi Mandiri) dan BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi). Lalu kami dorong setiap prodi untuk melengkapi setiap instrumen,” tambah Umi. (fdhl)

Dibutuhkan Peran Dosen dan Alumni dalam Peningkatan Bidang Kemahasiswaan

Bidang Kemahasiswaan FEB UNY melakukan kunjungan ke Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Semarang beberapa waktu lalu. Rombongan dipimpin oleh Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni FEB UNY Dr. Sutirman, M.Pd. dan diikuti oleh para dosen pembimbing kemahasiswaan dan juga Kepala Layanan Administrasi dan perwakilan staf administrasi FEB UNY. Rombongan diterima oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Agung Yulianto, S.Pd., M.Si., Wakil Dekan Bidang Perencanaan dan Sumber Daya Prof. Dr. Amin Pujiati, M.Si., perwakilan pembimbing kemahasiswaan dan juga sebagian mahasiswa pengurus organisasi.

Dalam sambutannya, Agung Yulianto mengucapkan selamat datang kepada rombongan FEB UNY. “Kami berterima kasih kepada FEB UNY yang sudah memberikan kesempatan kepada kami beberapa waktu lalu untuk berkunjung. Setelah kunjungan itu kami terapkan rekomendasi yang kami dapatkan di sana. Di antaranya adalah apresiasi dan awarding kepada mahasiswa berprestasi,” urai Agung.

 Menanggapi Agung, Sutirman menyampaikan bahwa FEB UNY meyakini bidang kemahasiswaan FEB Unnes kini lebih maju. “Ini memang kunjungan balasan kami yang bertujuan untuk meningkatkan pembinaan prestasi mahasiswa di FEB UNY,” ujarnya.

Agung melanjutkan, FEB Unnes melalui bidang kemahasiswaan banyak menciptakan program-program untuk memajukan prestasi mahasiswa. “Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) menjadi ujung tombak pusat-pusat pengembangan prestasi. Kami juga menyusun buku panduan pengembangan softskill untuk membantu mahasiswa berkembang sesuai potensi mahasiswa,” lanjutnya.

“Ada beberapa pola pengembangan. Yang pertama yaitu softskill dan karir, meliputi kewirausahaan, public speaking, dan career coaching. Yang kedua, prestasi mahasiswa berupa pendampingan mapres, dan penganugerahan prestasi. Yang berikutnya karakter dan kepemimpinan, meliputi studium general, lokakarya, dll.,” urai Agung.

Usai kunjungan, tim FEB UNY melakukan workshop pembinaan bidang kemahasiswaan yang dipandu oleh Endra Murti Sagoro, M.Sc. dan Yolandaru Septiana, M.Pd. Endra yang kerap menjadi pembimbing Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) menyampaikan bahwa dosen berperan penting dalam peningkatan prestasi mahasiswa.

“Dosen semestinya bisa membantu mahasiswa untuk fokus berprestasi, memberikan motivasi dan inspirasi, memperkuat kompetensi mahasiswa, dan memberikan sumberdaya dan bimbingan,” terangnya.

Sementara Yolandaru membagikan sejumlah ide untuk meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam berprestasi. “Agar prestasi mahasiswa optimal, tentu dibutuhkan peran dosen pembimbing, kebijakan kampus yang mendukung, dan adanya penghargaan bagi yang berprestasi. Mahasiswa juga bisa didorong untuk ikut lomba dengan beberapa cara, yaitu dengan inisiatif sendiri, atau ditunjuk oleh dosen, atau dilibatkan dalam penulisan artikel bersama dosen,” urai Yolandaru.

Selain itu, Yolandaru melanjutkan, peran alumni tak kalah pentingnya dalam membantu pembinaan kemahasiswaan. “Alumni adalah aset yang perlu diberdayakan, terutama yang semasa mahasiswa kerap berprestasi di berbagai lomba. Kampus tidak boleh putus komunikasi, terutama apabila dalam proses pendampingan atau bimbingan lomba. Mereka juga bisa dilibatkan dalam penulisan artikel bersama dosen, serta dihargai dengan honor atau fee yang sepantasnya,” ujar Yola. (fdhl)

Writing Scientific Articles Coaching Clinic for Postgraduate Students in Taiwan

Taiwan is one of the destination countries for Indonesian students to continue their studies. In 2021, there are more than 14,000 students from Indonesia studying in Taiwan, of which around 60% are undergraduate students. The Taiwanese government, in this case, MOST (Ministry of Science and Technology) and MOE (Ministry of Education), offers very large scholarship opportunities for Indonesian students who wish to continue their education in Taiwan, both at undergraduate, postgraduate, and doctoral levels.

At least around 5,600 people are Masters/S3 students, and one of the requirements for graduating from postgraduate programs at most universities in Taiwan is to write publications in international journals. For doctoral program students, writing publications is a mandatory requirement, while for master's students, this is still optional. Initial observation results show that many universities in Taiwan set quite high publication requirements, namely that they must be in SCI-indexed international journals. This makes it difficult for doctoral program students, especially those from Indonesia. These publication problems result in students' study periods being longer. Many students fail to complete their studies in Taiwan because they cannot fulfill the publication requirements.

This is the basis for carrying out a scientific article-writing coaching clinic for postgraduate students in Taiwan by a service team from UNY headed by Ibnu Siswanto, Ph.D. In an interview with the Siarpedia team, Ibnu explained that the objectives of this manuscript coaching clinic activity are: 1. Providing new insights and improving the abilities of Indonesian students who are currently studying further in Taiwan in terms of writing articles for reputable international journals, especially those related to direct and indirect aspects, and 2) It is a vehicle and opportunity for counseling and sharing for Indonesian students who are studying in Taiwan, especially regarding direct and indirect aspects of writing journal manuscripts.

The activity, which was carried out at the Secretariat of Indonesian Muslim Students at National Central University on 25-26 August 2023, was attended by 25 FORMMIT student members who were studying at National Central University in Masters and Doctoral programs. The lecturers involved in this activity were Achmad Arifin, Ph.D. from the Faculty of Engineering, Penny Rahmawaty, M.Si., and Lina Nur Hidayati, MM from the Faculty of Economics and Business, UNY. There are at least 3 activity participants who are UNY alumni and are currently studying Master at National Central University in the mechanical engineering, chemical, and electrical engineering study programs.

This event is a collaboration between UNY and FORMMIT (Indonesian Muslim Student Forum in Taiwan). FORMMIT is an organization or association of Indonesian students in Taiwan which was founded on March 4, 2006 in the city of Taichung, Taiwan, to become an organization to play a role in building a just and prosperous civil society in Indonesia. This workshop received a good response from NCU students, because they were able to get guidance and input from one of their seniors who had graduated. Apart from receiving various technical guidance on writing articles, the Indonesian students who participated in this training also felt that they learned a lot about how to live daily activities and life in Taiwan. (lina)

FEB Held Accreditation Instrument Workshop

The Faculty of Economics and Business at UNY has received high-level national accreditation, and in early 2023, it also obtained international accreditation from FIBAA. To maintain or even improve this accreditation, joint efforts are required. The Quality Assurance Unit at FEB UNY led a workshop on "Completing the Internal Quality Audit Instrument (AMI)" on 29/8. The event was attended by the quality assurance team from all study programs at FEB UNY, as well as study coordinators, department heads, and the Dean of FEB UNY.

During his speech, Dean Dr. Siswanto expressed his gratitude towards the quality assurance team for their hard work. "Thank you for scheduling a meeting where we could come together and collaborate in preparing study instruments that meet the required criteria," he explained.

"The FEB UNY quality assurance team has been successful in supervising all study programs to achieve national and even international accreditation. Achieving is challenging, but maintaining it is even more challenging. Eventually, we will have to report again for re-accreditation," added Siswanto.

Siswanto also mentioned that FEB UNY's performance in accreditation so far has been doing exceptionally well. "We have received FIBAA accreditation without any notes. It is crucial to continue the collective efforts in maintaining this level of performance in the future," he said.

Head of the quality assurance unit division, Dr. Siti Umi Khayatun Mardiyah, M.Pd. said that the various instrument files prepared were always asked about by assessors during visitations. "Hopefully all study programs can fill out this AMI instrument thoroughly so they can provide the best possible preparation," said Umi. (fdhl)

Visits FEB UNY, IKOPIN University Develop Its Curriculum

Cooperatives are economic institutions that have been somewhat overlooked. Interestingly, the word 'cooperative' was not included in the Explanation section of the latest amendment to the 1945 Constitution. John Nash, who won the Nobel Prize in Economics in 2001, proved that cooperatives can achieve equilibrium. Unlike entrepreneurs who often seek to win at the expense of others, cooperative people always strive for win-win outcomes. This win-win approach can be achieved through deliberation, which is one of the key principles of cooperatives. These insights were shared by the Chancellor of the Indonesian Cooperative University (IKOPIN University)., Prof. Dr. Ir. Agus Pakpahan, M.S., while visiting the Faculty of Economics and Business (FEB) UNY.

Agus mentioned that IKOPIN University recently visited FEB to examine and create a curriculum that could be implemented on their campus. The purpose of this visit was to strengthen collaborations with various universities and to support their "study while working, work while studying" program. Agus also mentioned that a cooperative program has been developed for student groups that will continue even after graduation.

“According to a research conducted in 2015, one in four Germans is a member of a cooperative. However, in Indonesia, the number is expected to remain at 8% by 2023. In the United States, cooperative members make up 30% of the population, and in Singapore, this number is as high as 50%. Therefore, with our program, we hope to promote the growth of cooperatives in Indonesia and make them a critical contributor to the country's economy," added Agus.

Responding to this, Professor of FEB UNY who is also Chair of the UNY Board of Trustees, Prof. Suyanto, Ph.D., welcomed IKOPIN University's visit and plans. “It is important to prioritize the curriculum and plan in order to ensure the success of IKOPIN students. These students are considered special because they are chosen and selected, much like AKABRI, which is an example of a specialized school. By implementing unique educational innovations, institutions can inspire the surrounding community to also innovate," he said.

FEB UNY lecturer, Supriyanto, M.M., also appreciated IKOPIN University's efforts in realizing its program. "We still need a lot of effort to spread the cooperative virus and also the entrepreneurial virus," stressed Supriyanto. During this visit, the Rector of IKOPIN University was accompanied by the Vice Rector for Innovation Development and Cooperative Synergy, Marsda TNI (P) Dr. Agus Sudarya, S.H., S.E., M.M., M.Sc. Department heads and study program coordinators within FEB UNY were also present. (fdhl)

PKKMB FEB UNY 2023: Compete as Global Citizen

New students from the Faculty of Economics and Business (FEB) UNY experienced an Introduction to Campus Life for New Students (PKKMB) at the faculty level, last Thursday (10/8). Located in Pancasila Park, more than 1000 new students received explanations from the deans and other speakers regarding university life. This event was attended by the entire student board as well as department leaders. This annual occasion is an opportunity for the freshmen to get to know the faculty more closely, including various regulations and policies directly from the official source.

PKKMB 2023 at FEB UNY is the first to be held offline since the COVID-19 pandemic was declared in Indonesia. Dean of FEB UNY Dr. Siswanto welcomed this year's PKKMB "Make sure you get comprehensive information regarding curriculum, academics, and student affairs. The committee has worked well and welcomed you with hospitality," he explained.

Para mahasiswa baru serius mendengarkan narasumberMeanwhile, Sutirman as Vice Dean for Academic, Student and Alumni Affairs said that the faculty provides full support for students to reach their potential. "The faculty provides financial assistance to students who wish to participate in a competition, covering expenses from registration to accommodation and transportation. In addition to earning credits, undergraduate students are now required to accumulate points for their extracurricular activities in order to graduate. These extracurricular achievements can be converted into credit scores," explained Sutirman.

The Vice Dean for Research, Cooperation, Information Systems, and Business (RKSIU) and the Vice Dean for Planning, Finance, General Affairs, and Resources (PKUSD) also encouraged new students. “The PTNBH era requires us to adapt. Facilities and lecture buildings are improved continuously to enhance the quality of education," said PKUSD Vice Dean Dr. Ali Muhson. “The undergraduate study programs at FEB UNY are not only nationally but also internationally accredited. Therefore, as global citizens, we must be prepared to compete with international graduates. FEB UNY has collaborated with many campuses that offer international programs, creating numerous opportunities for students to participate," explained RKSIU Deputy Dean Prof. Setyabudi Indartono, Ph.D. (fdhl)

ICEBESS & ACoMC 2023: Potensi dan Isu Etika di Balik Penggunaan AI

Sebanyak lebih dari 300 peserta menghadiri seminar internasional bertajuk International Conference on Ethics of Business, Economics, and Social Science (ICEBESS) 2023 yang berbarengan dengan Annual Conference on Management Challenges (ACoMC) 2023. Bertindak selaku pembicara yaitu dosen dari Departemen Pendidikan Akuntansi Dr. Ratna Candra Sari, M.Si., CA, CFP., dosen dari Universiti Malaya Malaysia Prof. Dr. Noor Ismawati Binti Jaafar, dan dari Nagoya University, Jepang, Frendy, Ph.D. Seminar juga dihadiri dosen, mahasiswa, dan perwakilan pejabat di lingkungan UNY. Seminar tahunan ini dibuka secara langsung oleh Rektor UNY Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes., AIFO yang hadir secara daring. Seminar ini terselenggara atas kerja sama dengan sejumlah co-host seperti

Dalam sambutannya membuka acara, Sumaryanto mengucapkan selamat datang kepada peserta seminar. “Kecerdasan Buatan (AI) memberikan kesempatan dan potensi untuk memperbaiki kualitas pendidikan, ekonomi, dan bisnis. Kita harus bisa berupaya untuk terus menyediakan solusi-solusi dengan keberadaan AI sehingga mempermudah kehidupan kita,” terangnya.

Sementara itu, Prof. Setyabudi Indartono yang memberikan sambutan mewakili Dekan FEB UNY menyampaikan bahwa seminar ini bertujuan untuk menyediakan kesempatan kepada para peneliti, profesional, praktisi, dan akademisi saling berbagi gagasan. “Dengan seminar ini diharapkan terbit berbagai artikel yang bisa memperkaya temuan empiris dan berkontribusi dalam peradaban dunia,” pesannya.

Diberikan kesempatan sebagai penyampai materi pertama, Noor Ismawati menyatakan bahwa AI mampu memberikan banyak kemudahan bagi para pelaku ekonomi dan industri. “Dengan kelebihannya, AI dapat membantu memberikan keputusan yang lebih cepat dengan menyediakan analisis data yang lebih cepat. AI dapat meningkatkan akurasi dan kecepatan prediksi terhadap pemeliharaan industri, sehingga memotong biaya dan waktu. Selain itu, AI juga bisa membantu meningkatkan keamanan siber perusahaan secara lebih efektif dan efisien, serta membantu menemukan fraud dengan lebih cepat,” urainya.

Sementara Ratna Candra Sari mengungkapkan, AI dalam penggunaannya juga harus tetap menggunakan etika. Ratna menyampaikan beberapa isu, di antaranya, bagaimana AI berinteraksi secara etis dengan sesama AI, bagaimana AI berinteraksi dengan manusia, dan bagaimana AI berinteraksi dalam masyarakat. “AI bisa memantau semua data, termasuk juga memantau manusia di dalamnya. Selain itu, penggunaan AI juga berdampak pada emisi karbon yang ternyata lebih besar daripada manusia,” urainya.

Frendy selanjutnya menambahkan bahwa AI yang mampu berinteraksi secara langsung, menghasilkan gambar atau teks, dan menampilkan NLP (Natural Language Processing), adalah satu sub kelompok AI tersendiri yang disebut ‘AI Generative’. “AI Generative dilatih dengan menggunakan data yang besar, yang pada dasarnya adalah teks yang ditulis oleh berbagai orang. Berdasarkan data dari McKinsey Global Institute, AI berkontribusi setidaknya 2,6-8 triliun Dollar terhadap ekonomi global. Kelebihan AI begitu luar biasa, ChatGPT bahkan bisa lulus dari tes CPA. Blake Oliver seorang akuntan publik berpendapat, AI Generative dapat mendorong produktivitas yang selama ini kita inginkan, terutama dalam audit dan perpajakan,” urai Frendy.

Frendy melanjutkan, pada akhirnya, sebagaimana seorang anggota berpesan, tidak penting seberapa bagus AI, tetapi manusialah sebagai penggunanya yang harus berbuat, dan memutuskan untuk menerima, menolak, atau mengubah apa yang sudah diproses oleh AI. (fdhl)

Musala FEB UNY Kembali Diresmikan

Setelah kurang lebih 5 bulan mengalami penutupan, Musala Al Fatih kembali dibuka dan diresmikan penggunaannya oleh Dekan FEB UNY Dr. Siswanto, M.Pd. beberapa waktu lalu. Upacara penandatanganan peresmian kembali dilaksanakan secara sederhana bersamaan dengan pengajian fakultas dan penyampaian ZIS (zakat, infak, sedekah) kepada para duafa. Musala tampak dipadati para dosen, tenaga kependidikan (tendik) dan perwakilan mahasiswa serta para duafa yang mendapatkan bantuan. Selain itu, ustaz Drs. H. Saebani, M.A. menjadi pengisi dalam tausiah.

“Musala FEB ini kini bisa digunakan lagi sebagai pembinaan karakter mahasiswa muslim FEB UNY. Mudah-mudahan, tempat ini bisa mengumpulkan berbagai potensi mahasiswa FEB dan turut memberikan kontribusi dalam kemajuan fakultas,” terang Prof. Setyabudi Indartono selaku tuan rumah penyelenggaraan pengajian.

Dalam sambutannya sebelum menandatangani prasasti peresmian, Siswanto memberikan pesan agar mahasiswa bisa meramaikan musala ini. “Nanti akan digunakan juga sebagai sekretariat UKMF (Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat Fakultas) Al Fatih FEB UNY, sehingga harapannya juga bisa memakmurkan musala ini. Selain itu, setiap jam salat diharapkan semua pelayanan berhenti sejenak dan tenaga kependidikan bisa salat berjamaah di sini,” pesannya.

Saebani yang juga Ketua MUI Kabupaten Bantul periode 2021-2026 menyampaikan rasa kagumnya. “Musala ini dibangun dengan baik. Betul tadi dikatakan, semoga menjadi tempat pembinaan mental spiritual para mahasiswa. Karena memang itulah tujuan kita manusia diciptakan; hidup adalah untuk ibadah,” terangnya.

Ustaz yang memiliki gaya penyampaian yang humoris ini juga mengingatkan para jamaah untuk senantiasa tidak lepas dari zikir kepada Allah. “Dewasa ini, azan dikalahkan dengan seruan innaalillaahi dari masjid. Kalau mendengar azan, kita cuek saja. Tapi kalau mendengar seruan innalillahi, kita pelankan suara dan mendengarkan baik-baik. Dan dua pertiga manusia mungkin menjadi korban godaan iblis, tanpa sadar mereka menjadi hizbusy syaithon. Oleh karena itu kita harus senantiasa meminta perlindungan kepada Allah atau isti’adzah, dan memohon pertolongan kepada-Nya atau isti’anah,” pesannya.

Acara ditutup dengan pemberian santunan Zakat, Infak, Sedekah (ZIS) dari FEB UNY kepada para duafa. Duafa dipilih dari kerabat ataupun tetangga dosen dan tendik di lingkungan FEB UNY. Ketua Senat FEB Abdullah Taman, S.E., M.Si., Ak. memberikan santunan didampingi dekant. (fdhl)

UNY Dorong Kreativitas Fakultas dalam Berinovasi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNY terus berbenah di awal era Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH). Raihan-raihan akreditasi baik nasional maupun internasional terus diupayakan untuk dipertahankan bahkan diperbaiki. Di awal tahun 2023 bahkan FEB UNY telah meraih akreditasi internasional FIBAA tanpa catatan. Selain itu, FEB UNY merambah bidang usaha yang dapat menjadi sumber income generating. Demikian disampaikan Dekan FEB UNY Dr. Siswanto, M.Pd. baru-baru ini dalam Workshop Kinerja Lembaga sebagai rangkaian Roadshow Rektor 2023.

Siswanto menyampaikan bahwa FEB UNY selama ini menggunakan produk mereka sendiri dalam memfasilitasi konsumsi setiap acara di fakultas. Hal ini untuk mendukung upaya income generating. Di samping itu, FEB UNY juga memberikan fasilitas kepada mahasiswa untuk berprestasi. “Tercatat sudah ada 312 prestasi baik di tingkat nasional maupun internasional pada 2022, dan di tahun 2023 ini sudah 101 prestasi dan masih terus bertambah,” terangnya.

Dalam bidang tenaga pengajar, para dosen FEB UNY kini juga terus menambah dosen bergelar Doktor. “Semua dosen kini didorong untuk studi lanjut. Sebanyak 60% lebih kini sedang studi lanjut dan diharapkan akan segera menambah jumlah tenaga pengajar bergelar doktor beberapa tahun lagi,” tambah Siswanto.

Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Keuangan Prof. Dr. Lantip Diat Prasojo, M.Pd. memberikan apresiasi kepada para fakultas yang terus berinovasi dan berkompetisi secara sehat. “Dengan kreativitas masing-masing fakultas, akan tercipta berbagai inovasi dan memunculkan persaingan yang positif. Hal ini akan mendukung langkah UNY sebagai universitas kependidikan berkelas dunia yang unggul, kreatif, dan inovatif berkelanjutan,” urainya. (fdhl)

Pages