Kisah Alya di Jepang: Sekarang Kamu Mandiri!

Alya Tarisha Ramadhina Imam Putri, mahasiswa Program Studi Akuntansi berhasil mengikuti program Student Exchange dari Aichi University of Education di Jepang (AUE). Dia berbagi kisah tentang aktivitasnya, berbagai pengalamannya, dan teman-temannya selama programnya.

"Kabar menakutkannya adalah kamu sendirian, tapi kabar baiknya adalah sekarang kamu mandiri".

Saya menemukan sebuah video saat saya sedang melihat-lihat TikTok yang mengatakan bahwa "sendirian" akan membuatmu tidak nyaman, dan saya bisa memahaminya. Waktu itu, saya sangat senang mendengar kabar saya terpilih sebagai mahasiswa pertukaran, tetapi pada saat yang sama saya dapat merasakan kegugupan dalam diri saya dan seketika itu bahkan saya ragu apakah saya pantas dan mampu. Tak disangka, semua rasa pahit itu sirna begitu saja saat menginjakkan kaki di sini, di Jepang. Dua bulan telah berlalu dengan cepat. Beradaptasi dengan budaya baru, bersosialisasi dengan teman yang beragam, dan belajar di luar bidang studi saya, semuanya berjalan dengan sangat baik.

Percaya atau tidak, bisa beradaptasi dengan budaya baru adalah sesuatu yang saya cari ketika saya memutuskan untuk mendaftar di program ini. Saya senang bisa perlahan-lahan membenamkan diri dalam budaya Jepang sambil memperkenalkan budaya Indonesia di sini. Selain itu, saya juga mendapatkan paparan budaya yang lebih beragam dan unik saat saya bertemu teman-teman dari seluruh dunia di asrama saya di sini. Bagian terbaiknya adalah saya dapat mempelajari budaya mereka secara pribadi dari teman sejati dan mencoba memahami sudut pandang mereka! Saya sangat bersemangat untuk meningkatkan pengetahuan saya tentang nilai, norma, bahasa, adat, tradisi, agama, dan makanan mereka!

Selain bersosialisasi dengan teman-teman internasional, universitas saya juga mengadakan kegiatan dengan banyak komunitas Jepang. Sampai sekarang, saya sudah mengikuti acara komunitas berkebun. Di sana saya membantu para anggota komunitas untuk membersihkan kebun dan memanen makanan. Yang menyenangkan, saya sempat diwawancarai dan tampil di TV dengan berpartisipasi dalam program ini. Saya juga mengikuti homestay online (via zoom) dengan sejumlah orang tua dan mereka sangat senang berbicara dengan saya dan juga tertarik dengan budaya Indonesia. Selasa ini, saya juga akan berpartisipasi dalam klub origami dengan siswa sekolah menengah dan guru! Saya sudah tidak sabar lagi untuk mengikutinya.

Selain itu, kegiatan belajar juga menjadi sangat menantang, menarik, dan mengasyikkan karena mata kuliah yang saya pilih masih baru dan di luar bidang studi saya di Indonesia. Di sini saya dapat mengambil bagian dan berpartisipasi lebih banyak selama kelas. Di kelas Komunikasi Bahasa Inggris & Bahasa Inggris Lanjutan, saya dapat lebih banyak bercakap-cakap dengan beberapa siswa Jepang yang juga menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua mereka. Kegiatan ini sangat menantang tetapi menyenangkan karena saya mendapat banyak teman baru melalui kelas-kelas ini. Di kelas Pendidikan Dunia & Komunikasi Lisan, saya mengikuti debat, membangun opini, dan berbicara dengan percaya diri selama kelas. Selanjutnya, di kelas Cross-Cultural Understanding, saya belajar tentang berbagai budaya yang berbeda secara ilmiah dari buku & sastra. Terakhir, di kelas bahasa Jepang, saya belajar bahasa Jepang mulai dari dasar. Sebelum mengikuti kelas, saya sangat khawatir dengan kemampuan bahasa Jepang saya, tetapi untungnya universitas memberi saya kelas dasar dengan dosen yang hebat. Saya bersenang-senang selama kelas ini karena saya belajar bahasa dari penutur asli.

Baru saja, video yang algoritmenya sudah dihitung secara cermat memengaruhi saya melakukan hal-hal yang menakutkan dan saya setuju dengan itu. Peluang datang bersamaan dengan rasa takut.. Jadi, ambil saja kesempatan itu dan mulailah lakukan hal-hal yang ingin Anda lakukan. Percayalah, rasa takut akan sirna saat Anda melakukannya. (fdhl/alya-ed: lia)

A Story of Student Exchange to Japan: You're on Your Own Now

Alya Tarisha Ramadhina Imam Putri, a student in the Accounting Study Program has managed to participate in Aichi University of Education (AUE) Student Exchange program. She shared her story about her activities, her experiences, and her friends during the program.

“The scary news is you’re on your own, but the cool news is you’re on your own now”.

I bumped into a video as I scrolled down my TikTok saying that being on your own will lead you to bittersweet feelings and I can relate to that. I was thrilled to hear the news that I'm chosen as an exchange student. However, at the same time, I can feel nervous all over my body and I'm doubting my worth and capabilities. Unexpectedly, all those bitter feelings just faded away as I stepped my foot here, in Japan. Two months have passed swiftly. Adapting to new cultures, socializing with diverse friends, and studying beyond my field of study all went really well.

Believe it or not, being able to adapt to the new culture was something I'm looking for when I decided to enroll in this program. I'm glad that I can slowly immerse myself in Japanese culture while introducing Indonesia's culture here. On top of that, I also get more diverse and unique cultural exposure as I meet friends from all around the world in my dormitory here. The best part is that I can learn about their culture personally from real friends and try to understand their point of view! I'm really excited to enhance my knowledge about their value, norm, language, custom, traditions, religion, and food!

Besides socializing with international friends, my university also provides activities with many Japanese communities. Up until now, I have already participated in a gardening community event. There I helped members to clean the garden and then harvest the food. Fun fact, I got interviewed and appeared on TV by participating in this program. I also went to an online (zoom) homestay with the elderly. They were really excited to talk to me and interested in Indonesia's culture. This Tuesday, I will also participate in an origami club with middle schoolers and teachers! I'm really looking forward to that one.

Next, studying has also become really challenging, interesting, and exciting since the courses I chose were new and beyond my field of study in Indonesia. Here I get to take part and participate more during the class. In my English Communication & Advanced English class, I get to have more conversations with some Japanese students who also use English as their second language. It's challenging but fun because I made a lot of new friends through these classes. On the other side, in my World Education & Oral Communication class, I get to arguing, building opinions, and speaking confidently during class. Furthermore, in my Cross-Cultural Understanding class, I learn about different cultures scientifically from books & literature. Lastly, in my Japanese language class, I get to learn the Japanese language starting from the basics. Before joining the class, I was dead worried about my Japanese language skill, but luckily my university provides me with a basic class with a great lecturer. I had a good time during this class since I got to learn the language from a native speaker.

Just now, an algorithmically calculated video told me to do things scared, and I agree with that. New opportunities will come in a pack with fear. So, just take those opportunities and start to do things you want to do. Believe me, the fear will melt away as you do it. (fdhl/alya-ed: lia)

Lecturers of FE Help Improving Tourism Village in Community Services

Tourism is one sector that has attractiveness and plays an important role in improving the regional economy. The potential of nature, culture, and creative human resources can provide great benefits for the country and the region. Law Number 10 of 2009 concerning tourism states that tourism development is needed to encourage the equal distribution of business opportunities and gain benefits and be able to face the challenges of changing local, national, and global life (Ethika, 2016). Therefore, the development of soft skills and hard skills of the community in developing the potential of tourist areas is considered very important.

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) through one of the activities of the Tridharma Perguruan Tinggi (Tridharma of Higher Education), namely Community Service, provides support for the development of the tourism sector in Kebonagung Tourism Village, Imogiri, Bantul, Yogyakarta Special Region (DIY). Previously, through the Holistic Village Development and Empowerment Program (PHP2D) organized by the Ministry of Education, Culture, Research, and Technology, UNY also took part in repairing the Groundisill Park tourist spot belonging to the Kebonagung Tourism Village which was carried out by the Student Executive Board of the Student Families of the Faculty of Economics UNY ( BEM KM FE UNY) in 2021. This time, UNY plans to develop the Javanese Farmers Museum by implementing the E-Museum through the creation of a bilingual website and QR Code. This program is a form of devotion for FE lecturers through DIPA FE UNY funds in 2022 with devotees, namely Dr. Sutirman, S.Pd., M.Pd., Ariadie Chandra Nugraha, S.T.M., M.T., and Rullyana Puspitaningrum Mamengko, S.Pd., M.M. with several students of the Faculty of Economics. In practice, the service team developed the Kebonagung Tourism Village website to add interesting content, included the QR Code for the Java Tani Museum, and optimized features on the Online Travel Agent (OTA) account.

On August 22, 2022, the research team held a Community Service Forum Group Discussion (FGD) as well as Training on Making Tour Packages and Optimizing Online Travel Agent Accounts (OTA) in Kalurahan Kebonagung, Imogiri, Bantul, DIY. The event started with remarks from Sutirman as the head of the community service team, which was then continued by the chairman of the Tourism Awareness Group (POKDARWIS) Kebonagung Yulianto.

The participants received presentations on tour package training materials and registration and management of OTA accounts by Yusup Hendriyanto. The resource person presented the material theoretically and practically, and also tried to carry out two-way communication by inviting participants to discuss the material in the middle of the presentation.

At the FGD, the team also explained the website www.wisatadesakebonagung.com, its features, and the application of the QR Code. The activity went smoothly and enthusiastically, as seen from the enthusiasm of the participants in listening to the material and discussing in the question and answer session. In addition, participants provided some input to the team regarding the content of the website. The suggestion was well received by the team as input for improving the website.

Before the photo session, this FGD was closed with a closing session by Sutirman. In closing, Sutirman thanked the Kebonagung Village Head for the permission and support given, as well as to all parties who had participated in supporting the implementation of the FGD activities. It is hoped that through the FGD, the community can develop a tourism village marketing strategy through digital media platforms in the form of websites and social media. Tourism village managers are encouraged to enrich tour packages so that they can attract more tourists to visit the Kebonagung Tourism Village. Attractive tour packages will be able to increase the number of visitors and consequently provide an impact on increasing the income of the community and village government. (ed-fadhli/lia&ekky)

 

Sutirman, dkk. Bantu Pengelolaan Desa Wisata Kebonagung Melalui Optimalisasi Website & Akun OTA

Pariwisata merupakan salah satu sektor yang memiliki daya tarik dan berperan penting dalam meningkatkan perekonomian daerah. Potensi alam, budaya, maupun sumber daya manusia yang kreatif dapat memberikan keuntungan yang besar bagi negara maupun daerah. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan menyatakan bahwa pembangunan kepariwisataan diperlukan untuk mendorong pemerataan kesempatan berusaha dan memperoleh manfaat serta mampu menghadapi tantangan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global (Ethika, 2016). Oleh karena itu, pengembangan soft skill dan hard skill dari masyarakat dalam mengembangkan potensi daerah wisata dinilai sangat penting. 

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melalui salah satu kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu Pengabdian pada Masyarakat, memberikan dukungan terhadap pengembangan bidang pariwisata di Desa Wisata Kebonagung, Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sebelumnya melalui Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, UNY juga ikut andil dalam memperbaiki spot wisata Taman Groundisill milik Desa Wisata Kebonagung yang dilaksanakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Fakultas Ekonomi UNY (BEM KM FE UNY) pada tahun 2021. Kali ini, UNY berencana mengembangkan Museum Tani Jawa dengan menerapkan E-Museum melalui pembuatan website bilingual dan QR Code. Program ini merupakan bentuk pengabdian dosen FE melalui dana DIPA FE UNY tahun 2022 dengan para pengabdi yaitu Dr. Sutirman, S.Pd., M.Pd., Ariadie Chandra Nugraha, S.T.M., M.T., dan Rullyana Puspitaningrum Mamengko, S.Pd., M.M. bersama beberapa mahasiswa Fakultas Ekonomi. Pada pelaksanaannya, tim pengabdi mengembangkan website Desa Wisata Kebonagung untuk menambahkan konten-konten yang menarik, pencantuman QR Code Museum Tani Jawa, dan optimalisasi fitur-fitur pada akun Online Travel Agent (OTA).

Pada 22 Agustus 2022, tim peneliti menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD) Pengabdian kepada Masyarakat sekaligus Pelatihan Pembuatan Paket Wisata dan Optimalisasi Akun Online Travel Agent (OTA) di Kalurahan Kebonagung, Imogiri, Bantul, DIY. Acara dimulai dengan sambutan dari Sutirman selaku ketua tim pengabdi, yang kemudian dilanjutkan oleh ketua Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Kebonagung Yulianto.

Para peserta mendapatkan pemaparan materi pelatihan paket wisata dan pendaftaran serta pengelolaan akun OTA oleh Yusup Hendriyanto. Narasumber menyampaikan materi secara teoritis dan praktis, dan juga mencoba melakukan komunikasi dua arah dengan mengajak diskusi para peserta di tengah pemaparan materinya. 

 Pada FGD tersebut, tim pengabdi juga memaparkan tentang website www.wisatadesakebonagung.com, fitur-fiturnya, serta penerapan QR Code. Kegiatan berlangsung dengan lancar dan penuh semangat, terlihat dari antusiasme peserta dalam menyimak materi dan berdiskusi pada sesi tanya jawab. Selain itu, peserta memberikan beberapa masukan kepada tim pengabdi terkait isi website. Saran tersebut diterima baik oleh tim pengabdi sebagai bahan masukan untuk mengembangkan website yang lebih baik lagi.

Sebelum sesi foto, FGD ini ditutup dengan sesi penutup oleh Sutirman. Sutirman mengucapkan terima kasih kepada Lurah Kebonagung atas izin dan dukungan yang diberikan, serta kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam mendukung terselenggaranya kegiatan FGD. Harapannya, melalui FGD tersebut, masyarakat dapat mengembangkan strategi pemasaran Desa Wisata melalui platform media digital dalam bentuk website dan media sosial.  Para pengelola Desa Wisata didorong memperkaya paket-paket wisata agar dapat lebih menarik wisatawan untuk berkunjung ke Desa Wisata Kebonagung. Paket-paket wisata yang menarik akan dapat meningkatkan jumlah pengunjung sehingga berdampak pada meningkatnya pendapatan masyarakat dan pemerintah desa. (fdhl/rllyna-ed: ekky-lia)

SMK Ash Shofa Visit: Digital Archive Management is an Important Skill

The Faculty of Economics received a visit from SMK As-Shofa Tasikmalaya, Tuesday (18/10). This visit was attended by 25 students from the Accounting department and 7 teachers, taking part in the practice of digital document management at the Laboratory of Office Administration Education Study Program FE UNY. In his remarks, the Principal of SMK As-Shofa, Undang Faojudin, S.Ag, M.Pd., said that students were indeed invited to visit some universities and to gain useful experience and insight. While the Head of the Department of Administrative Education, Dr. Rosidah, M.Sc., said that this training does not seem to be related to the (Accounting) field of study. "But actually, digital archive management skills are very much needed nowadays and are still relevant to the accounting field," she said.

Students of SMK As-Shofa Tasikmalaya follow the practical activities of managing digital documents in the Laboratory of Office Administration Education Study Program FE UNY which is guided by lecturer Danang Setya Ramadhani, S.Pd., M.P.A and assisted by laboratory assistants for Office Administration Education. This practice explains all kinds of archives, how to store them, and the importance of digitally managing documents or archives. In addition to the theoretical explanation, students of SMK As-Shofa Tasikmalaya got the opportunity to practice digital archive storage using a scanner and then practice how to store digital archives using the subject system.

The students of SMK As-Shofa Tasikmalaya were very enthusiastic about learning to manage digital documents. It is hoped that they can better understand how important it is to manage documents or archives digitally in the current era. "Hopefully this laboratory visit can contribute to their competence," said Rosidah. (ed-fdhl-ekki)

Kunjungan SMK Ash Shofa: Kearsipan Digital Keterampilan Penting di Era Saat Ini

Fakultas Ekonomi menerima kunjungan dari SMK As - Shofa Tasikmalaya, Selasa (18/10). Kunjungan ini dihadiri oleh 25 siswa dan siswi dari jurusan Akuntansi dan 7 guru pendamping untuk mengikuti praktik pembelajaran mengelola dokumen digital di Laboratorium Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran FE UNY. Dalam sambutannya, Kepala Sekolah SMK As-Shofa, Undang Faojudin, S.Ag, M.Pd., menyampaikan bahwa para siswa memang diajak untuk mengunjungi sejumlah perguruan tinggi dan mendapatkan pengalaman serta wawasan di luar kelas. Sementara Ketua Jurusan Pendidikan Administrasi, Dr. Rosidah, M.Si., menyampaikan pelatihan ini memang kelihatannya tidak berhubungan bidang studi. “Tetapi sebenarnya keterampilan dan kemampuan pengelolaan arsip secara digital sangat diperlukan dalam dunia perkantoran saat ini dan masih relevan dengan bidang akuntansi,” ucapnya.

Siswa siswi SMK As-Shofa Tasikmalaya mengikuti praktik pembelajaran mengelola dokumen digital di Laboratorium Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran FE UNY yang dipandu oleh dosen Danang Setya Ramadhani, S.Pd. M.P.A dan dibantu oleh para asisten laboratorium (aslab) Pendidikan Administrasi Perkantoran. Praktik ini menjelaskan mengenai serba-serbi arsip, bagaimana cara penyimpanannya, dan apa pentingnya melakukan pengelolaan dokumen atau arsip secara digital. Selain pemaparan materi, siswa siswi SMK As-Shofa Tasikmalaya mendapatkan kesempatan praktik penyimpanan arsip digital menggunakan scanner dan kemudian mempraktekkan cara penyimpanan arsip digital menggunakan sistem subjek.

Siswa-siswi SMK As-Shofa Tasikmalaya sangat antusias dan bersemangat dalam mengikuti rangkaian kegiatan praktik pembelajaran mengelola dokumen digital. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan ke depannya mereka dapat lebih memahami bagaimana pentingnya mengelola dokumen atau arsip secara digital di era saat ini. “Semoga kunjungan laboratorium ini dapat memberikan dampak positif dan kebermanfaatan bagi kita semua,” pesan Rosidah. (ed-fdhl/ekki)

SMK N 1 Pengasih Had a Practical on FE UNY Laboratory

The Department of Administrative Education had a visit from SMK N 1 (State Vocational High School 1) Pengasih, Monday (3/10). Seventy-two students took part in office technology practical activities in the laboratory of the Department of Administrative Education. The students were accompanied by a supervisor who provided material and practical on how to use office equipment properly. The school delegation led by the Principal of SMK N 1 Pengasih was received by the Head of the Department of Administrative Education, Dr. Rosidah, M.Si. in the Auditorium FE UNY.

The practical of office technology training carried out at the Office Technology Laboratory and guided by Danang Setya Ramadhani, S.Pd., M.PA, and assisted by laboratory assistants. The practical in the office technology laboratory invited the students to know more about equipment that is often used in an office. They got an understanding of the use of these tools, the importance of these tools for offices, as well as the advantages and disadvantages of office equipment. In addition to oral material, the students also carried out document binding practical; they are guided on how to bind documents or put together documents using a binding machine.

Rosidah said in her welcome speech, with the introduction of office technology and the practical of using office tools, it is hoped that they can understand the urgency of office technology tools that are always updating and innovating. "Skills in mastering office technology will be very useful in the future," she said. (ed-fdhl/lia)

Siswa SMK N 1 Pengasih Ikuti Pelatihan Teknologi Perkantoran

Jurusan Pendidikan Administrasi kedatangan tamu peserta didik dari SMK N 1 Pengasih, Senin (3/10) lalu. Kunjungan ini dihadiri oleh 72 orang siswa yang mengikuti kegiatan praktik teknologi perkantoran di laboratorium Jurusan Pendidikan Administrasi. Siswa-siswi yang hadir didampingi dosen pembimbing yang memberikan materi serta praktik mengenai cara menggunakan alat-alat perkantoran dengan baik. Rombongan SMK yang dipimpin Kepala Sekolah SMK N 1 Pengasih diterima Ketua Jurusan Pendidikan Administrasi Dr. Rosidah, M.Si. di ruang Auditorium FE UNY.

Praktik teknologi perkantoran yang dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Perkantoran dibersamai oleh Danang Setya Ramadhani, S.Pd., M.PA dan dibantu sejumlah asisten laboratorium. Praktik di laboratorium teknologi perkantoran mengajak siswa lebih mengenal peralatan yang sering digunakan dan ada pada ruang lingkup kantor. Siswa dijelaskan mengenai kegunaan alat tersebut, pentingnya alat tersebut bagi perkantoran, serta kelebihan dan kelemahan alat perkantoran. Selain materi lisan, siswa-siswi juga melakukan kegiatan praktik binding dokumen, mereka dipandu mengenai cara mem-binding dokumen atau menyatukan dokumen menggunakan mesin binding.

Rosidah menuturkan dalam sambutannya, dengan adanya pengenalan teknologi komputer dan praktik menggunakan alat-alat perkantoran diharapkan para siswa dapat memahami dan lebih mengerti mengenai urgensi dari alat teknologi perkantoran yang terus berkembang dan lebih mutakhir dari tahun ke tahun. “Keterampilan akan penguasan teknologi perkantoran akan sangat bermanfaat untuk kedepannya,” pesannya. (ed-fdhl/lia)

Field Assessment from LAMDIK to Economics Education Study Program

The Economics Education S1 Study Program underwent a field assessment from the Independent Educational Accreditation Institute (LAMDIK) Friday (30/9) and Saturday (1/10). The Field Assessment was conducted online by two assessors, namely Dr. Dewi Kusuma Wardani, M.Sc. (Universitas Sebelas Maret) and Prof. Dr. Imam Mukhlis, M.Si. (Universitas Negeri Malang). Meanwhile, the Taskforce team for the Economics Education Study Program, chaired by Dr. Kiromim Baroroh together with the lecturers of study programs and accompanied by the head of the faculty welcomed them at the FE UNY Auditorium.

After verifying and clarifying the data, Mukhlis gave his appreciation to the Taskforce team and study programs. "This Field Assessment encourages improvements in institutions. Assessors are tasked with proving, taking notes, then reporting them to LAMDIK. There are many interesting things as a reflection of the process that we carried out during these 2 days, but we want to appreciate the hard work of the Taskforce team over the past few days," he said.

Dewi hopes that the outputs of the research can be downstreamed so that they become potential for expansion of institutional financing autonomy. "The study program teams, departments, and taskforce have worked hard together. This kind of performance must be maintained, especially since FE UNY is also preparing for international accreditation," he added.

Dean of FE UNY Dr. Siswanto expressed his gratitude to the two assessors for their thoroughness and correction in verifying various data. "We have recorded the recommendations and maybe if one day we meet we can report on the improvement or follow-up of the various recommendations. Hopefully, the performance of the study program will increase and become an outstanding study program and an example for other study programs in FE UNY," he explained. (fdhl-ed:lia)

Asesmen Lapangan LAMDIK ke S1 Pendidikan Ekonomi

Program Studi S1 Pendidikan Ekonomi menjalani asesmen lapangan dari Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK) Jumat (30/9) dan Sabtu (1/10) lalu. Asesmen Lapangan dilakukan secara daring oleh dua asesor yaitu Dr. Dewi Kusuma Wardani, M.Si. (Universitas Sebelas Maret) dan Prof. Dr. Imam Mukhlis, M.Si. (Universitas Negeri Malang). Sementara itu, tim Taskforce Prodi S1 Pendidikan Ekonomi yang diketuai Dr. Kiromim Baroroh bersama seluruh jajaran prodi dan didampingi pimpinan fakultas menyambut di Auditorium FE UNY.

Usai melakukan verifikasi dan klarifikasi berbagai borang, Mukhlis memberikan apresiasi kepada tim Taskforce dan prodi. "Asesmen Lapangan ini mendorong adanya perbaikan dalam kelembagaan. Kami selaku asesor bertugas memotret, mencatat, kemudian melaporkan kepada LAMDIK. Ada banyak hal menarik sebagai refleksi proses yang kita lakukan 2 hari ini, tetapi kami ingin mengapresiasi kerja keras tim Taskforce selama beberapa hari ini," ujarnya.

Dewi berharap, luaran-luaran dari penelitian bisa dilakukan hilirisasi agar menjadi potensi ekspansi otonomi pembiayaan lembaga. "Tim prodi, jurusan, dan taskforce telah bekerja dengan kompak. Kinerja harus dipertahankan apalagi FE UNY juga sedang mempersiapkan akreditasi internasional," tambahnya.

Dekan FE UNY Dr. Siswanto menyampaikan rasa terima kasih kepada kedua asesor atas berbagai ketelitian dan koreksi melakukan verifikasi berbagai data. "Rekomendasi telah kami catat dan mungkin apabila suatu saat kita bertemu bisa kami laporkan terkait dengan perbaikan ataupun tindak lanjut dari berbagai rekomendasi tersebut. Mudah-mudahan kinerja program studi akan semakin meningkat dan menjadi prodi yang unggul dan teladan bagi prodi lain di FE UNY," terangnya. (fdhl-ed:lia)

Pages