SDGS #17 KEMITRAAN

ICEBESS & ACoMC 2023: Potensi dan Isu Etika di Balik Penggunaan AI

Sebanyak lebih dari 300 peserta menghadiri seminar internasional bertajuk International Conference on Ethics of Business, Economics, and Social Science (ICEBESS) 2023 yang berbarengan dengan Annual Conference on Management Challenges (ACoMC) 2023. Bertindak selaku pembicara yaitu dosen dari Departemen Pendidikan Akuntansi Dr. Ratna Candra Sari, M.Si., CA, CFP., dosen dari Universiti Malaya Malaysia Prof. Dr. Noor Ismawati Binti Jaafar, dan dari Nagoya University, Jepang, Frendy, Ph.D. Seminar juga dihadiri dosen, mahasiswa, dan perwakilan pejabat di lingkungan UNY. Seminar tahunan ini dibuka secara langsung oleh Rektor UNY Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes., AIFO yang hadir secara daring. Seminar ini terselenggara atas kerja sama dengan sejumlah co-host seperti

Dalam sambutannya membuka acara, Sumaryanto mengucapkan selamat datang kepada peserta seminar. “Kecerdasan Buatan (AI) memberikan kesempatan dan potensi untuk memperbaiki kualitas pendidikan, ekonomi, dan bisnis. Kita harus bisa berupaya untuk terus menyediakan solusi-solusi dengan keberadaan AI sehingga mempermudah kehidupan kita,” terangnya.

Sementara itu, Prof. Setyabudi Indartono yang memberikan sambutan mewakili Dekan FEB UNY menyampaikan bahwa seminar ini bertujuan untuk menyediakan kesempatan kepada para peneliti, profesional, praktisi, dan akademisi saling berbagi gagasan. “Dengan seminar ini diharapkan terbit berbagai artikel yang bisa memperkaya temuan empiris dan berkontribusi dalam peradaban dunia,” pesannya.

Diberikan kesempatan sebagai penyampai materi pertama, Noor Ismawati menyatakan bahwa AI mampu memberikan banyak kemudahan bagi para pelaku ekonomi dan industri. “Dengan kelebihannya, AI dapat membantu memberikan keputusan yang lebih cepat dengan menyediakan analisis data yang lebih cepat. AI dapat meningkatkan akurasi dan kecepatan prediksi terhadap pemeliharaan industri, sehingga memotong biaya dan waktu. Selain itu, AI juga bisa membantu meningkatkan keamanan siber perusahaan secara lebih efektif dan efisien, serta membantu menemukan fraud dengan lebih cepat,” urainya.

Sementara Ratna Candra Sari mengungkapkan, AI dalam penggunaannya juga harus tetap menggunakan etika. Ratna menyampaikan beberapa isu, di antaranya, bagaimana AI berinteraksi secara etis dengan sesama AI, bagaimana AI berinteraksi dengan manusia, dan bagaimana AI berinteraksi dalam masyarakat. “AI bisa memantau semua data, termasuk juga memantau manusia di dalamnya. Selain itu, penggunaan AI juga berdampak pada emisi karbon yang ternyata lebih besar daripada manusia,” urainya.

Frendy selanjutnya menambahkan bahwa AI yang mampu berinteraksi secara langsung, menghasilkan gambar atau teks, dan menampilkan NLP (Natural Language Processing), adalah satu sub kelompok AI tersendiri yang disebut ‘AI Generative’. “AI Generative dilatih dengan menggunakan data yang besar, yang pada dasarnya adalah teks yang ditulis oleh berbagai orang. Berdasarkan data dari McKinsey Global Institute, AI berkontribusi setidaknya 2,6-8 triliun Dollar terhadap ekonomi global. Kelebihan AI begitu luar biasa, ChatGPT bahkan bisa lulus dari tes CPA. Blake Oliver seorang akuntan publik berpendapat, AI Generative dapat mendorong produktivitas yang selama ini kita inginkan, terutama dalam audit dan perpajakan,” urai Frendy.

Frendy melanjutkan, pada akhirnya, sebagaimana seorang anggota berpesan, tidak penting seberapa bagus AI, tetapi manusialah sebagai penggunanya yang harus berbuat, dan memutuskan untuk menerima, menolak, atau mengubah apa yang sudah diproses oleh AI. (fdhl)

PKKMB FEB UNY 2023: Bersaing Sebagai Global Citizen

Mahasiswa baru Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNY menjalani Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tingkat fakultas, Kamis (10/8) lalu. Bertempat di taman Pancasila, lebih dari 1000 mahasiswa baru mendapatkan penjelasan dari jajaran dekanat dan berbagai narasumber terkait kehidupan perkuliahan. Selain mahasiswa baru, acara ini dihadiri oleh segenap panitia dari mahasiswa serta para pimpinan di tingkat fakultas dan departemen. Acara ini menjadi ajang bagi mahasiswa baru untuk mengenal lebih dekat mengenai dunia perkuliahan termasuk berbagai peraturan dan kebijakan langsung dari sumbernya. Jajaran dekanat memberikan pengarahan seputar kurikulum, informasi akademik, hingga motivasi dan fasilitasi bagi mahasiswa untuk berprestasi.

PKKMB 2023 di FEB UNY menjadi yang pertama kali diadakan secara luring sejak pandemi COVID-19 dinyatakan berakhir di Indonesia pada tahun ini. Dekan FEB UNY Dr. Siswanto menyambut gembira PKKMB tahun ini yang berlangsung meriah. “Pastikan kalian mendapatkan informasi yang komprehensif terkait kurikulum, akademik, hingga kemahasiswaan. Panitia telah bekerja dengan baik dan menyambut para mahasiswa baru dengan keramahtamahan,” terangnya.

Para mahasiswa baru serius mendengarkan narasumberSementara itu, Sutirman selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni menyampaikan bahwa fakultas memberikan dukungan penuh kepada mahasiswa untuk berprestasi. “Fakultas membantu pendanaan mulai dari pendaftaran hingga akomodasi dan transportasi. Kini bahkan syarat kelulusan sarjana tidak hanya capaian SKS, tetapi juga ada poin kegiatan kemahasiswaan di luar akademik. Selain itu, ada ekivalensi prestasi kemahasiswaan yang bisa dikonversi menjadi kredit nilai,” urai Sutirman.

Wakil Dekan Bidang Riset, Kerjasama, Sistem Informasi, dan Usaha (RKSIU) dan Wakil Dekan Bidang Perencanaan, Keuangan, Umum, dan Sumber Daya (PKUSD) turut memberikan motivasinya kepada mahasiswa baru. “Era PTNBH menuntut kita untuk menyesuaikan diri. Fasilitas dan gedung perkuliahan juga terus diperbaiki guna meningkatkan kualitas pendidikan,” ujar Wakil Dekan PKUSD Dr. Ali Muhson. “Prodi S1 di FEB UNY tidak hanya terakreditasi nasional, tetapi juga internasional. Oleh karena itu, kita harus siap bersaing dengan lulusan internasional sebagai global citizen. Saat ini, peluang begitu banyak tersedia bagi mahasiswa untuk mengikuti program-program internasional di kampus-kampus yang sudah bekerja sama dengan FEB UNY,” terang Wakil Dekan RKSIU Prof. Setyabudi Indartono, Ph.D. (fdhl)

Michigan State University Visit FEB UNY

The Faculty of Economic and Business (FEB) UNY had a visit from the delegations of Michigan State University (MSU) United States of America last Friday (24/3). This visit is part of partnership explorations between UNY and MSU. Four lecturers from MSU, namely Samantha Caughlan, Ph.D., Dr. Nancy Romig, Dr. Gail Richmond, and Dr. Alyssa Morley, visited four faculties at UNY. During her visit to FEB, Samanta Caughlan was received by the Deputy Dean for Academic, Student, and Alumni Affairs, the Deputy Dean for Research, Cooperation, Information Systems, and Business, and the Heads of Departments and lecturer representatives at FEB UNY. In addition, the event was also attended by five students who were taking Educational Practices.

At FEB UNY, Caughlan visited several Educational Practice classes. In these classes, Caughlan observed the teaching and learning activities. Sometimes, Caughlan asked the accompanying lecturer, Budi Tiara Novitasari, M.Sc., and Arum Darmawati, M.M., about something she didn’t know.

In addition to the observation session, MSU held discussions with the Educational Practice students. Caughlan shared ideas with lecturers and students involved in Educational Practice activities. "It's interesting to know how UNY prepares its students to become good teachers. Besides that, I also want to know how students are guided during the teaching practice process at school," she said.

The head of the Accounting Education program, Ani Widayati, M.Pd., Ed.D., stated that students are well prepared. “Before teaching in school, students are given pedagogic materials and educational ethics. On the other hand, they have to take the micro-teaching course with classmates in small groups,” said Ani.

In line with that, students also conveyed that the campus provided the facilities and materials to prepare them to become teachers. They also received lecturers’ guidance several times while practicing at school and the guidance of the supervising teacher.

The MSU delegates were officially welcomed at the rectorate building by UNY leaders. The Rector and Chairman of the Board of Trustees (Majelis Wali Amanat) of UNY also gave their welcoming speech. Chairman of the UNY MWA, Prof. Suyanto, Ph.D., is a familiar figure for MSU. This FEB UNY professor is also an MSU alumnus and one of the recipients of the MSU Best Alumni Award (Distinguished International Alumni Award) in 2019. (fdhl-tr:lia&ekki)

Michigan State University Jajaki Jalinan Kemitraan dengan FEB UNY

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNY menerima kunjungan delegasi Michigan State University (MSU) Amerika Serikat, Jumat (24/3) lalu. Kunjungan ini merupakan rangkaian dari penjajakan kerja sama antara UNY dan MSU. Empat orang pengajar dari MSU yaitu Samantha Caughlan, Ph.D., Dr. Nancy Romig, Dr. Gail Richmond, dan Dr. Alyssa Morley berkunjung ke empat fakultas di UNY. Dalam kunjungannya ke FEB, Samanta Caughlan diterima oleh Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni, Wakil Dekan Bidang Riset, Kerjasama, Sistem Informasi, dan Usaha, serta para Ketua Departemen dan perwakilan dosen di FEB UNY. Selain itu, acara juga dihadiri 5 mahasiswa yang sedang mengikuti Praktik Kependidikan.

Di FEB UNY, Caughlan mengunjungi sejumlah kelas bidang kependidikan guru. Dalam kelas-kelas tersebut, Caughlan melakukan observasi tentang kegiatan belajar mengajar yang saat itu berlangsung. Sesekali Caughlan bertanya kepada dosen pendamping yaitu Budi Tiara Novitasari, M.Si., dan Arum Darmawati, M.M., jika ada hal yang belum diketahuinya dalam proses belajar mengajar itu.

Selain sesi observasi, MSU juga mengadakan diskusi bersama mahasiswa magang Praktik Kependidikan. Caughlan bertukar pikiran dengan para dosen dan juga mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan Praktik Kependidikan. "Menarik untuk mengetahui bagaimana UNY menyiapkan mahasiswanya menjadi guru yang baik. Di samping itu, saya juga ingin tahu bagaimana para mahasiswa dibimbing selama proses praktik mengajar di sekolah," ujarnya.

Ketua Departemen Pendidikan Akuntansi, Ani Widayati, M.Pd., Ed.D., menyampaikan bahwa mahasiswa dipersiapkan dengan maksimal. "Sebelum mengajar di sekolah, para mahasiswa diberikan materi-materi pedagogik serta etika kependidikan. Selain itu, mereka juga harus mengikuti micro-teaching dengan teman sekelas dalam kelompok kecil," urai Ani.

Senada dengan itu, para mahasiswa juga menyampaikan bahwa kampus telah menyediakan fasilitas dan materi yang dibutuhkan untuk menyiapkan mereka menjadi guru. Mereka juga mendapatkan bimbingan dari dosen dalam beberapa pertemuan selama berpraktik di sekolah, di samping bimbingan dari guru pengampu. 

Para delegasi MSU disambut secara resmi di gedung rektorat oleh para pimpinan di lingkup UNY. Rektor dan Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UNY turut memberikan pidato sambutannya. Ketua MWA UNY, Prof. Suyanto, Ph.D., bukan sosok asing bagi MSU karena guru besar FEB UNY ini juga merupakan salah satu alumnus MSU dan salah satu penerima penghargaan alumni terbaik MSU (Distinguished International Alumni Award) di tahun 2019. (fdhl-ed:lia&ekki)

Lecturers of FE Help Improving Tourism Village in Community Services

Tourism is one sector that has attractiveness and plays an important role in improving the regional economy. The potential of nature, culture, and creative human resources can provide great benefits for the country and the region. Law Number 10 of 2009 concerning tourism states that tourism development is needed to encourage the equal distribution of business opportunities and gain benefits and be able to face the challenges of changing local, national, and global life (Ethika, 2016). Therefore, the development of soft skills and hard skills of the community in developing the potential of tourist areas is considered very important.

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) through one of the activities of the Tridharma Perguruan Tinggi (Tridharma of Higher Education), namely Community Service, provides support for the development of the tourism sector in Kebonagung Tourism Village, Imogiri, Bantul, Yogyakarta Special Region (DIY). Previously, through the Holistic Village Development and Empowerment Program (PHP2D) organized by the Ministry of Education, Culture, Research, and Technology, UNY also took part in repairing the Groundisill Park tourist spot belonging to the Kebonagung Tourism Village which was carried out by the Student Executive Board of the Student Families of the Faculty of Economics UNY ( BEM KM FE UNY) in 2021. This time, UNY plans to develop the Javanese Farmers Museum by implementing the E-Museum through the creation of a bilingual website and QR Code. This program is a form of devotion for FE lecturers through DIPA FE UNY funds in 2022 with devotees, namely Dr. Sutirman, S.Pd., M.Pd., Ariadie Chandra Nugraha, S.T.M., M.T., and Rullyana Puspitaningrum Mamengko, S.Pd., M.M. with several students of the Faculty of Economics. In practice, the service team developed the Kebonagung Tourism Village website to add interesting content, included the QR Code for the Java Tani Museum, and optimized features on the Online Travel Agent (OTA) account.

On August 22, 2022, the research team held a Community Service Forum Group Discussion (FGD) as well as Training on Making Tour Packages and Optimizing Online Travel Agent Accounts (OTA) in Kalurahan Kebonagung, Imogiri, Bantul, DIY. The event started with remarks from Sutirman as the head of the community service team, which was then continued by the chairman of the Tourism Awareness Group (POKDARWIS) Kebonagung Yulianto.

The participants received presentations on tour package training materials and registration and management of OTA accounts by Yusup Hendriyanto. The resource person presented the material theoretically and practically, and also tried to carry out two-way communication by inviting participants to discuss the material in the middle of the presentation.

At the FGD, the team also explained the website www.wisatadesakebonagung.com, its features, and the application of the QR Code. The activity went smoothly and enthusiastically, as seen from the enthusiasm of the participants in listening to the material and discussing in the question and answer session. In addition, participants provided some input to the team regarding the content of the website. The suggestion was well received by the team as input for improving the website.

Before the photo session, this FGD was closed with a closing session by Sutirman. In closing, Sutirman thanked the Kebonagung Village Head for the permission and support given, as well as to all parties who had participated in supporting the implementation of the FGD activities. It is hoped that through the FGD, the community can develop a tourism village marketing strategy through digital media platforms in the form of websites and social media. Tourism village managers are encouraged to enrich tour packages so that they can attract more tourists to visit the Kebonagung Tourism Village. Attractive tour packages will be able to increase the number of visitors and consequently provide an impact on increasing the income of the community and village government. (ed-fadhli/lia&ekky)

 

Sutirman, dkk. Bantu Pengelolaan Desa Wisata Kebonagung Melalui Optimalisasi Website & Akun OTA

Pariwisata merupakan salah satu sektor yang memiliki daya tarik dan berperan penting dalam meningkatkan perekonomian daerah. Potensi alam, budaya, maupun sumber daya manusia yang kreatif dapat memberikan keuntungan yang besar bagi negara maupun daerah. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan menyatakan bahwa pembangunan kepariwisataan diperlukan untuk mendorong pemerataan kesempatan berusaha dan memperoleh manfaat serta mampu menghadapi tantangan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global (Ethika, 2016). Oleh karena itu, pengembangan soft skill dan hard skill dari masyarakat dalam mengembangkan potensi daerah wisata dinilai sangat penting. 

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melalui salah satu kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu Pengabdian pada Masyarakat, memberikan dukungan terhadap pengembangan bidang pariwisata di Desa Wisata Kebonagung, Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sebelumnya melalui Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, UNY juga ikut andil dalam memperbaiki spot wisata Taman Groundisill milik Desa Wisata Kebonagung yang dilaksanakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Fakultas Ekonomi UNY (BEM KM FE UNY) pada tahun 2021. Kali ini, UNY berencana mengembangkan Museum Tani Jawa dengan menerapkan E-Museum melalui pembuatan website bilingual dan QR Code. Program ini merupakan bentuk pengabdian dosen FE melalui dana DIPA FE UNY tahun 2022 dengan para pengabdi yaitu Dr. Sutirman, S.Pd., M.Pd., Ariadie Chandra Nugraha, S.T.M., M.T., dan Rullyana Puspitaningrum Mamengko, S.Pd., M.M. bersama beberapa mahasiswa Fakultas Ekonomi. Pada pelaksanaannya, tim pengabdi mengembangkan website Desa Wisata Kebonagung untuk menambahkan konten-konten yang menarik, pencantuman QR Code Museum Tani Jawa, dan optimalisasi fitur-fitur pada akun Online Travel Agent (OTA).

Pada 22 Agustus 2022, tim peneliti menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD) Pengabdian kepada Masyarakat sekaligus Pelatihan Pembuatan Paket Wisata dan Optimalisasi Akun Online Travel Agent (OTA) di Kalurahan Kebonagung, Imogiri, Bantul, DIY. Acara dimulai dengan sambutan dari Sutirman selaku ketua tim pengabdi, yang kemudian dilanjutkan oleh ketua Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Kebonagung Yulianto.

Para peserta mendapatkan pemaparan materi pelatihan paket wisata dan pendaftaran serta pengelolaan akun OTA oleh Yusup Hendriyanto. Narasumber menyampaikan materi secara teoritis dan praktis, dan juga mencoba melakukan komunikasi dua arah dengan mengajak diskusi para peserta di tengah pemaparan materinya. 

 Pada FGD tersebut, tim pengabdi juga memaparkan tentang website www.wisatadesakebonagung.com, fitur-fiturnya, serta penerapan QR Code. Kegiatan berlangsung dengan lancar dan penuh semangat, terlihat dari antusiasme peserta dalam menyimak materi dan berdiskusi pada sesi tanya jawab. Selain itu, peserta memberikan beberapa masukan kepada tim pengabdi terkait isi website. Saran tersebut diterima baik oleh tim pengabdi sebagai bahan masukan untuk mengembangkan website yang lebih baik lagi.

Sebelum sesi foto, FGD ini ditutup dengan sesi penutup oleh Sutirman. Sutirman mengucapkan terima kasih kepada Lurah Kebonagung atas izin dan dukungan yang diberikan, serta kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam mendukung terselenggaranya kegiatan FGD. Harapannya, melalui FGD tersebut, masyarakat dapat mengembangkan strategi pemasaran Desa Wisata melalui platform media digital dalam bentuk website dan media sosial.  Para pengelola Desa Wisata didorong memperkaya paket-paket wisata agar dapat lebih menarik wisatawan untuk berkunjung ke Desa Wisata Kebonagung. Paket-paket wisata yang menarik akan dapat meningkatkan jumlah pengunjung sehingga berdampak pada meningkatnya pendapatan masyarakat dan pemerintah desa. (fdhl/rllyna-ed: ekky-lia)

FE Lecturers Provide Parents with Financial Literacy

The problems faced by partner schools so far are Financial Resources (free of charge and relying on donors), Human Resources (relying on volunteers and lack of experts), limited facilities, less optimal curriculum, and lack of partnerships. Therefore, the priority is on improving thinking, reading, and writing skills or other skills needed, more specifically improving Islamic financial literacy and forming/developing a group of people who are economically and socially independent. Thus, the objectives of building economic independence, increasing Islamic financial literacy, increasing the ability to use AR-based educational media, as well as increasing the ability to use educational platforms can be achieved. This was said by the lecturer of Accounting Education FE UNY, Dr. Ratna Candra Sari, M.Sc., C.A, Ak. in Islamic financial literacy PKM activities for parents and teachers.

Ratna said that financial literacy has become a topic that is often discussed everywhere, especially among young people but it is less disseminated among parents and educators. “Financial literacy is one of the emerging skills of the 21st century that all people should have. Meanwhile, based on the data, the Islamic financial literacy index for the Indonesian people is only 8.1%, with a low level of Islamic financial inclusion, which is 11.6%," said Ratna Candra Sari, Friday (14/10). The lack of optimal Islamic financial literacy education is one of the causes of the slowing growth of Islamic finance in Indonesia. Therefore, financial literacy must be provided from an early age to equip the community to face a complex economic environment.

PKBM Al-Islam Giwangan is a non-formal education Pursuing Package B equivalent to SMP/MTs which takes part in raising orphans and underprivileged children and educating the nation's children. The existence of various problems found in PKBM Al-Islam Giwangan made the PKM UNY team move to carry out service, in the form of sharia financial literacy for parents and teachers. The improvement of Islamic financial literacy through PKM activities is driven by the Service Team from lecturers in the Accounting Education Department, Faculty of Economics (FE) UNY chaired by Dr. Ratna Candra Sari, M.Sc., C.A, Ak. with members Arin Pranesti, S.Pd., M.Sc, and Dr. Nurhening Yuniarti, S, Pd., MT. and involving students, namely Novita Nurbaiti, S.Pd., Anis Rinanda, Dana Ferdyana, Astri Mardanik, and Nurani Rosyid. The implementation of community service activities (PKM) includes sharia financial literacy seminars, simulations on the use of sharia financial transactions, and training on the use of financial literacy education media in the form of Augmented Reality (AR) and Virtual Reality (VR) for parents and teachers of PKBM Al-Islam Giwangan.

This community service is one of the pillars of the Tri Dharma Pendidikan Tinggi (Education, Research, and Community Service) and is a teaching obligation that is routinely carried out every year. Chairman of the PKBM Al-Islam Giwangan Fajar Nur Rochmad in his speech at the time of the PKM implementation said that the training held by the Service Team provided benefits for parents and teachers of PKBM Al-Islam Giwangan. “Hopefully the training can improve the financial literacy of teachers. (Moreover) equipped with the practice of using learning media, it is certainly very useful," said Fajar Nur Rochmad. (edit-fdhl/ekki)

Dr. Ratna Candra Sari dkk. Bekali Orang Tua Dengan Literasi Keuangan

Permasalahan yang banyak dihadapi sekolah mitra selama ini adalah Sumber Daya Keuangan (tidak dipungut biaya dan mengandalkan donatur), Sumber Daya Manusia (mengandalkan sukarelawan dan kurangnya tenaga ahli), fasilitas terbatas, kurikulum belum optimal, dan kurangnya kemitraan. Oleh karena itu, prioritas permasalahan ada pada peningkatan keterampilan berpikir, membaca, dan menulis atau keterampilan lain yang dibutuhkan, secara lebih khusus adalah meningkatkan literasi keuangan syariah dan membentuk/mengembangkan sekelompok masyarakat yang mandiri secara ekonomi dan sosial. Dengan demikian, tujuan membangun kemandirian ekonomi, meningkatkan literasi keuangan syariah, meningkatkan kemampuan menggunakan media edukasi berbasis AR, sekaligus meningkatkan kemampuan menggunakan platform edukasi dapat tercapai. Hal ini dikatakan dosen Pendidikan Akuntansi FE UNY Dr. Ratna Candra Sari, M.Si., C.A, Ak. dalam kegiatan PKM literasi keuangan syariah pada orang tua dan guru.

Dikatakannya bahwa literasi keuangan telah menjadi pokok bahasan yang sering dibicarakan di mana-mana, terutama kaum muda, tetapi tidakkah pernah terpikir bahwa literasi keuangan juga sangat penting untuk diberikan kepada orang tua dan tenaga pendidik? “Literasi keuangan merupakan salah satu emerging skill abad 21 yang seharusnya dimiliki semua kalangan. Sedangkan yang tercatat pada data indeks literasi keuangan syariah masyarakat Indonesia yaitu hanya mencapai 8,1%, dengan tingkat inklusi keuangan syariah yang rendah yaitu 11,6%,” kata Ratna Candra Sari, Jumat (14/10). Belum optimalnya pendidikan literasi keuangan syariah menjadi salah satu penyebab melambatnya pertumbuhan keuangan syariah di Indonesia. Oleh karena itu, literasi keuangan harus diberikan sejak dini untuk membekali masyarakat dalam menghadapi lingkungan ekonomi yang kompleks, termasuk pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Al-Islam Giwangan.

PKBM Al-Islam Giwangan merupakan Pendidikan nonformal Kejar Paket B setara SMP/MTs yang turut andil dalam mengasuh anak-anak panti asuhan dan tidak mampu dengan tujuan mencerdaskan anak bangsa. Adanya berbagai permasalahan yang ditemukan di PKBM Al-Islam Giwangan membuat tim PKM UNY bergerak untuk melaksanakan pengabdian, berupa literasi keuangan syariah kepada orang tua dan guru. Peningkatan literasi keuangan syariah melalui kegiatan PKM digerakkan oleh Tim Pengabdi dari dosen Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang diketuai oleh Dr. Ratna Candra Sari, M.Si., C.A, Ak. dengan anggota Arin Pranesti, S.Pd., M.Sc, dan Dr. Nurhening Yuniarti, S,Pd., MT. serta melibatkan mahasiswa yaitu Novita Nurbaiti, S.Pd., Anis Rinanda, Dana Ferdyana, Astri Mardanik, dan Nurani Rosyid. Pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di antaranya berupa seminar literasi keuangan syariah, simulasi penggunaan transaksi keuangan syariah, dan pelatihan penggunaan media edukasi literasi keuangan berbentuk Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) kepada orang tua dan guru PKBM Al-Islam Giwangan.

Pengabdian kepada masyarakat ini merupakan salah satu pilar dari Tri Dharma Pendidikan Tinggi (Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat) dan merupakan kewajiban pengajar yang rutin dilakukan setiap tahun. Ketua PKBM Al-Islam Giwangan Fajar Nur Rochmad dalam sambutannya pada saat pelaksanaan PKM mengatakan bahwa pelatihan yang diadakan oleh Tim Pengabdi memberi manfaat bagi para orang tua dan guru PKBM Al-Islam Giwangan. “Semoga dengan adanya pelatihan dapat meningkatkan literasi keuangan para guru. (Apalagi) dilengkapi dengan praktik penggunaan media pembelajaran tentu sangat bermanfaat,” kata Fajar Nur Rochmad. (edit-fdhl/ekki)

ICEBESS- ACOMC: Uncover New Concept of Education and Business

As a form of scientific development in the fields of economics, business, and education, the Faculty of Economics, Universitas Negeri Yogyakarta held an international seminar on ICEBESS and ACOMC 2022 on Saturday (15/10). As reported by the Chair of the Committee, Penny Rahmawaty, M.Sc., this conference was attended by more than 700 participants from all over the world offline and online. ICEBESS and ACOMC are the main platforms for delivering new and creative research results in the fields of economics, accounting, education, and management, both theoretical and applied. This conference brings together researchers, scientists, and students in economics and business interests from around the world.

In his opening remarks, the Dean of FE UNY, Dr. Siswanto stated that FE UNY is committed to addressing issues of education as well as economy and business, which in the past two years have been heavily affected by the pandemic. In line with that, the Vice Rector for Planning and Cooperation of UNY, Prof. Dr. Siswantoyo expressed his hope that with this seminar, practitioners, lecturers, and students could exchange ideas and formulate various concepts and theories that became the basis for future research or other collaborations.

This international seminar introduced three main speakers, namely Ben-Roy Do, Ph.D. from Fu Jen Catholic University (Taiwan), Fitra Roman Cahaya, Ph.D. (University of Essex, England), and Mahendra Adhi Nugroho, Ph.D. (Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia). This international seminar addresses issues related to their impact on economics, management, accounting, and education. The theme of this year's seminar is “New Concepts of Education and Business: Challenges for Academics and Practitioners”, as the global economy in 2022 faces an increasing risk of changing post-pandemic environment. Therefore, ICEBESS-ACOMC continues to seek to invite academics, practitioners, and students to respond to these issues.

This ICEBESS-ACOMC international seminar is an annual event organized by the Faculty of Economics, Universitas Negeri Yogyakarta since 2014 and has invited many speakers from all over the world. This international seminar is expected to be a place to share knowledge for all researchers and can make a real contribution to scientific development, especially in the fields of economics, education, accounting, and management. This activity also involved eleven other universities as co-hosts and 120 articles were presented in parallel sessions. (lina/fdhl-ed:lia)

ICEBESS- ACOMC: Mengungkap Konsep Baru Pendidikan dan Bisnis

Sebagai wujud pengembangan keilmuan di bidang ekonomi, bisnis, dan pendidikan, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta menyelenggarakan seminar internasional ICEBESS dan ACOMC 2022 pada Sabtu (15/10) lalu. Sebagaimana dilaporkan Ketua Panitia, Penny Rahmawaty, M.Si., kegiatan ini diikuti lebih dari 700 peserta dari seluruh dunia secara luring dan daring. ICEBESS dan ACOMC merupakan platform utama untuk mempresentasikan hasil penelitian baru dan kreatif di bidang ekonomi, akuntansi, pendidikan, serta manajemen baik teoretis maupun terapan. Konferensi ini mempertemukan para peneliti, ilmuwan, dan mahasiswa dalam bidang minat ekonomi dan bisnis dari seluruh dunia.

Dalam sambutannya mengawali acara, Dekan FE UNY Dr. Siswanto menyatakan bahwa FE UNY berkomitmen dalam isu-isu pendidikan sekaligus juga ekonomi dan bisnis yang dalam dua tahun ini telah banyak terdampak pandemi. Senada dengan itu, Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama Prof. Dr. Siswantoyo menegaskan harapannya bahwa dengan seminar ini, para praktisi, dosen, dan mahasiswa dapat bertukar pikiran serta merumuskan berbagai konsep dan teori yang menjadi dasar bagi penelitian ataupun kerjasama lainnya di masa depan.

Kegiatan seminar internasional ini menghadirkan tiga narasumber utama, yaitu Ben-Roy Do, Ph.D. dari Fu Jen Catholic University (Taiwan), Fitra Roman Cahaya, Ph.D. (University of Essex, England), dan Mahendra Adhi Nugroho, Ph.D. (Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia). Seminar internasional ini menanggapi isu-isu yang terkait dengan dampaknya terhadap ekonomi, manajemen, akuntansi, dan pendidikan. Tema seminar tahun ini adalah “Konsep Baru Pendidikan dan Bisnis: Tantangan bagi Akademisi dan Praktisi”, di mana perekonomian global tahun 2022 menghadapi peningkatan risiko perubahan lingkungan pandemi. Oleh karena itu, ICEBESS-ACOMC terus berupaya mengajak para akademisi, praktisi, dan mahasiswa untuk merespon isu tersebut.

Kegiatan seminar internasional ICEBESS-ACOMC ini merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta sejak tahun 2014 dan telah menghadirkan banyak pembicara dari seluruh dunia. Seminar internasional ini diharapkan dapat menjadi ajang berbagi ilmu dan pengetahuan bagi seluruh peneliti dan dapat memberikan kontribusi nyata pada pengembangan keilmuan khususnya bidang ekonomi, pendidikan, akuntansi dan manajemen. Kegiatan ini juga melibatkan sebelas universitas lain sebagai co-host serta 120 artikel yang dipresentasikan dalam sesi pararel. (lina/fdhl-ed:lia)

Pages