penelitian mahasiswa

Mahasiswa UNY Ciptakan Gantungan Kunci Berbasis Teknologi untuk Keamanan

Keamanan merupakan hal penting yang menjadi kebutuhan setiap manusia. Maraknya kriminalitas seperti pencurian, perampokan hingga penculikan sangat meresahkan masyarakat. Berbagai upaya pencegahan dan antisipasi sudah dilakukan seperti pemasangan CCTV, Penjaga Keamanan (Satpam) namun tindakan kejahatan masih saja terjadi. Sedangkan tak sedikit pelaku yang tidak berhasil ditangkap karena minimnya informasi mengenai pelaku kejahatan tersebut. Berawal dari permasalahan tersebut lahirlah ide yang dicetuskan oleh mahasiswa UNY di antaranya Mohammad Giffari Anta Pradana (Pend. Teknik Elektronika, Fakultas Teknik), Ridho Prasakti (P. Teknik Elektronika FT), Ghina Julia Syasmi (P. Teknik Informatika FT), Khusnul Khotimah (Pend. Ekonomi Fakultas Ekonomi) dan Wahidya Difta Sunanda (Manajemen FE) untuk membuat alat keamanan berupa gantungan kunci unik dengan karakter kartun namun memiliki teknologi yang mampu membantu memberikan informasi saat benda berharga kita seperti tas dan kendaraan diambil oleh orang yang tidak bertanggungjawab atau saat kita kehilangan jejak kakek-nenek kita yang sudah pikun atau anak-anak yang pergi tanpa sepengetahuan orangtuanya.

Alat keamanan berbasis teknologi tersebut bernama Indostech (Indonesian Security Technology) yang kini dibawa berkompetisi dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM-K) 2018. Dilengkapi fitur Bluetooth 4.0, Micro USB 5V, GPS NEO-6M, Baterai Li-Po 150mAh yang mampu bertahan hingga 3 hari dan fitur sinkronisasi akun di mana gantungan kunci ini akan terkoneksi dengan smartphone yang sudah dipasang aplikasi Indostech.

Cara kerja alat ini adalah dengan memberi informasi di mana gantungan kunci tersebut berada, dan bisa membunyikan alarm di gantungan kunci tersebut. Semua ini bisa diakses melalui aplikasi tersebut. Dengan alat ini, barang yang hilang atau orang yang kita cari akan lebih mudah ditemukan.

Penemuan ini tak sekedar memberi andil dalam hal keamanan saja namun juga ekonomi. Karena Indostech bergerak di bidang kewirausahan yang nantinya jika semakin berkembang akan menambah lapangan pekerjaan di Indonesia bersama Startup-startup lainnya. (dift/fadhli)

Tumbuhkan Kesadaran Administrasi melalui Program Gametrasi

Desa Keblukan, Kecamatan Kaloran adalah salah satu bagian dari Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Desa tersebut mempunyai potensi pemuda-pemudi yang bersatu dalam organisasi karang taruna yang setiap dusunnya berdiri sendiri. Akan tetapi kegiatan administrasi korespondensi dan manajemen kearsipan pada setiap organisasi belum berjalan dengan baik. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan anggota organisasi mengenai pembuatan surat dan penyimpanan dokumen secara baik dan benar. Hambatan tersebut tentu menimbulkan masalah dalam menjalankan roda administrasi. Inilah yang mendorong mahasiswa FE UNY yaitu Khurotul Ayun, Ria Anggraini, dan Yulia Dewi Nuprita dari prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran serta Maria Tri Cahyani dari prodi Pendidikan Akuntansi menggagas Gerakan Melek Administrasi (Gametrasi). Gametrasi merupakan program pelatihan surat menyurat dan kearsipan yang diperuntukkan bagi anggota organisasi karang taruna. Program Gametrasi berada di bawah bimbingan dosen Dr. Sutirman, M.Pd. Peserta Program Gametrasi terdiri dari perwakilan anggota karang taruna tiap dusun yang terdiri dari empat dusun, yaitu: Dusun Watu Kodok, Dusun Gembolan, Dusun Keblukan dan Dusun Ngajaran.

Pelatihan Gametrasi diadakan di Aula Belakang Balai Desa Keblukan. Saat pelatihan tanggal 4 Juli 2018, materi yang diajarkan tentang kearsipan. Peserta dikenalkan pada berbagai macam alat pengarsip dokumen, di antaranya: ordner, guide, stopmap, dan alat tulis kantor. Antusiasme yang tinggi nampak di wajah peserta, dengan semangat memperhatikan langkah-langkah mengarsip dokumen yang diajarkan lewat tutorial oleh salah satu pelaksana Program Gametrasi.

Tidak hanya pelatihan kearsipan, peserta juga diajarkan cara menulis surat yang baik dan benar sesuai dengan ilmu administrasi perkantoran. Materi tidak hanya berasal dari tim pelaksana, tetapi juga dari peserta pelatihan. Peserta pelatihan tak sungkan untuk berbagi masalah yang dialami ketika membuat surat untuk dibahas sebagai materi.

"Saya sangat terbantu dengan adanya Program Gametrasi ini. Saya belum pernah menerima pelatihan mengenai cara membuat surat yang baik dan benar. Di program ini saya diajari membuat surat untuk keperluan organisasi dari awal, mulai dari kop surat hingga kerangka surat. Program ini sangat menambah wawasan dan pengalaman kita (anggota Karang Taruna),” ujar Putri Indriyani, salah satu peserta pelatihan dari Dusun Gembolan. Sesuai dengan slogannya, "Good Administration for Good Organization", diharapkan melalui program ini administrasi di karang taruna dapat menjadi lebih baik lagi sehingga turut meningkatkan kinerja organisasi tersebut. Program Gametrasi berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat Tahun 2018. (fadhli)

Pantibo, Menstruasi Bebas Aktif

Penduduk Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan. Data terbaru yang dirilis oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2018 mencapai 266,9 juta jiwa. Dari jumlah tersebut 50,1% atau 133,8 juta jiwa adalah perempuan dan sebanyak 69,4 juta tergolong usia produktif. Hal ini mengindikasikan bahwa banyak dari wanita tersebut berstatus sebagai pelajar, wanita karir, ibu rumah tangga dan mahasiswa yang masih mengalami menstruasi.

Menstruasi merupakan problematika para kaum hawa. Terlebih lagi bagi para wanita tidak hanya melakukan kegiatannya di dalam rumah, namun aktif di kegiatan di luar rumah. Berkegiatan ketika sedang mengalami menstruasi menjadi tantangan tersendiri karena para wanita akan terbatas ruang geraknya dan lebih berhati-hati karena kebocoran mengancam mereka. Inilah yang mendorong mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) UNY yaitu Ening Budiarti (Program Studi Akuntansi), Ratna Murni Asih (Pend. Ekonomi), Dwi Prihatin dan Latifah Ramadayanti (Akuntansi) untuk menciptakan produk yang mengatasi problematika tersebut dengan menciptakan celana dalam anti bocor yang akan membantu para wanita untuk lebih percaya diri dalam beraktivitas meskipun ketika menstruasi.

“Menstruasi merupakan hal yang umum dialami oleh wanita, namun akan menjadi masalah jika kebocoran terjadi, ruang gerak akan terganggu sehingga kami menjawab persoalan tersebut dengan menciptakan celana dalam anti bocor,” kata koordinator kelompok Ening Budiarti. Menurut dia produk yang berbahan dasar kain polyester lebih tahan lama, tidak mudah kusut dan lebih tahan terhadap berbagai bakteri. Selain itu, produk celana dalam anti bocor ini juga dilapisi dengan taslan milky yang berbahan tipis dan lembut sehingga para wanita tidak akan merasa terganggu meskipun terdapat lapisan anti bocor. Lapisan taslan ini akan melindungi para wanita dari kekhawatiran darah yang akan merembes sampai ke bagian luar ketika tidak sempat melakukan pergantian pembalut. Keunggulan produk ini adalah adalah menggunakan bahan yang nyaman, aman di kulit, tidak menimbulkan iritasi, dapat digunakan kembali, dan harga terjangkau.

Produk celana dalam anti bocor ini diberi nama Pantibo. Pemberian nama tersebut sesuai dengan manfaat yang akan diberikan produk ini, Pantibo sendiri merupakan singkatan dari panties (celana dalam) anti bocor. Kami yakin bahwa produk celana dalam anti bocor ini akan bermanfaat bagi msayarakat, hal ini karena produk ini merupakan produk inovasi terbaru di mana belum banyak dijumpai di masyarakat dan produk yang dibutuhkan masyarakat. Selain itu, dengan harga yang terjangkau dan tidak terpaut jauh dari harga normal celana dalam biasa kami yakin bahwa produk ini akan diminati banyak para wanita, tambah Dwi Prihatin. Karya kreatif ini berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM) tahun 2018. (en/fadhli)

Pages