Personal Branding: Ketika IPK Tidak Lagi Utama

Kepercayaan diri adalah sesuatu yang penting untuk dimiliki tenaga kerja profesional. Sebagian besar mahasiswa saat ini masih diliputi rasa kurang percaya diri saat menghadapi dunia kerja. Oleh karena itu, perlu semangat dan daya juang yang tinggi untuk mempersiapkan diri setelah kelulusan. Demikian disampaikan Wakil Dekan III Isroah, M.Si. dalam sambutannya membuka Pelatihan Pengembangan Diri dan Kiat Menembus Dunia Kerja Periode November 2017, Rabu (22/11) lalu. Acara ini dihadiri oleh lebih dari 100 lulusan FE UNY yang diwisuda pada November ini. Dosen Program Studi Psikologi UNY Rosita Endang Kusmaryani, M.Si. dan Dosen Pendidikan Ekonomi Supriyanto, M.M. didaulat memberikan motivasi kepada para peserta.

Menurut Rosita, personal branding adalah bagaimana seseorang menciptakan penampakan luar diri kita dengan menggunakan skill, karakter, dan keunikan diri. “Semuanya dikemas menjadi sesuatu yang istimewa yang membedakan kita dengan orang lain. Personal Branding tidak sama dengan pencitraan,” tambah Rosita.

“Saat ini, IPK bukan lagi yang utama. Bahkan saat mencari kerja, tidak cukup hanya dengan mengandalkan profil kita dari universitas ternama, tetapi harus memiliki softskill yang handal dan mendukung dalam pekerjaan kita,” ujarnya.

Sementara Supriyanto menekankan pentingnya karakter yang kuat. “Milikilah cita-cita yang muluk, jangan yang biasa saja. Orang yang sukses adalah orang yang tuli, tidak mendengarkan perkataan orang lain yang cenderung negatif dan pesimis. Milikilah winning characters: komunikatif, proaktif, kooperatif, gigih, cerdas, dan etis,” terang dosen yang juga berwirausaha ini. (fadhli)