PKM-K FE UNY MENGUSUNG IDE KREATIF, LIMBAH KERTAS MENJADI BUKU BERNILAI JUAL

Sampah merupakan benda padat buangan dari kegiatan rumah tangga, pasar, perkantoran, rumah penginapan, hotel, rumah makan, industri, puingan bahan bangunan dan besi-besi tua bekas kendaraan bermotor. Sampah merupakan hasil sampingan dari aktivitas manusia yang sudah terpakai. Berdasarkan bahan asalnya, sampah dibagi menjadi dua jenis, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan maupun tumbuhan, contohnya seperti kulit  buah, sisa sayuran, kertas, kayu, ranting pohon, dan dedaunan kering. Sedangkan sampah anorganik bukan berasal dari makhluk hidup misalnya bahan yang terbuat dari plastik dan logam.

Saat ini, sampah menjadi masalah pelik yang dihadapi oleh banyak kota di Indonesia. Kota-kota besar yang populasi penduduknya padat menghasilkan sampah dalam volume yang cukup tinggi. Mari kita bayangkan, jika setiap individu menghasilkan 0,50-0,65 kg sampah per hari, dengan tingkat kepadatan 200 kg/m3, maka berapa banyak total sampah yang akan diproduksi? Yogyakarta juga mengalami permasalahan serupa. Menurut data dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta setiap harinya rata-rata sampah yang dihasilkan antara 210-220 ton dan untuk kawasan Malioboro saja sudah menyumbang 228,39 m3 perhari dengan komposisi sampah basah yang paling besar yaitu sekitar 62,27% dan urutan kedua adalah sampah kertas sekitar 16,15%. Tingginya jumlah sampah ini menyebabkan pemerintah perlu mengatasi permasalahan sampah antara lain dengan mendorong usaha untuk mengurangi volume sampah. Usaha pengurangan atau minimalisasi volume sampah yang diangkut ke TPA antara lain dengan melakukan daur ulang sampah/recycle, termasuk di dalamnya daur ulang sampah kertas.

Atas dasar itulah mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) UNY yang terdiri dari Alfinia Ahmad Sipa (Manajemen 2014), Afifah Nur Rahmah (Manajemen 2014), dan Andini Novita Sari (Manajemen 2015) mempunyai ide untuk melakukan daur ulang sampah kertas sebagai upaya untuk memanfaatkan limbah kertas menjadi sebuah buku bernilai jual. Ide ini dituangkan dalam bentuk proposal PKM-K dengan judul BUKDALITAS (Buku dari Limbah Kertas sebagai Upaya Pemanfaatan Limbah Kertas Menjadi Buku Bernilai Jual).

Tim mereka yang mengusung konsep “Go Green & Save Our Forest” memiliki suatu tujuan bahwa penggunaan kertas yang semakin hari semakin bertambah jumlah permintaannya akan mengancam keberadaan hutan Indonesia. Bisa kita analisis bahwa 1 rim kertas setara dengan 1 pohon berumur 5 tahun dan menurut kemenperin.go.id kebutuhan kertas di Indonesia mencapai 12 juta ton pada tahun 2012, maka berapa jumlah pohon di Indonesia yang harus dibabat untuk memproduksi kertas-kertas tersebut? Hal inilah yang harus kita perhatikan, untuk kelestarian hutan Indonesia, untuk sekarang dan anak cucu kita nanti,” terang Alfinia. (nia/fadhli)