Training of Trainers Peningkatan Pemahaman Literasi Keuangan

Jumat, (9/9) Tim Generasi Cerdas Keuangan yang dipimpin oleh dosen Fakultas Ekonomi (FE) UNY Dr. Ratna Candra Sari, M.Si. melaksanakan Training of Trainers (ToT) Peningkatan Pemahaman Literasi Keuangan di Hall Kantor Otoritas Jasa Keuangan Daerah Istimewa Yogyakarta (OJK DIY). Kegiatan ini dilaksanakan atas dasar kerjasama yang dilakukan oleh Tim dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY dalam melakukan misi meningkatkan tingkat melek keuangan di masyarakat. Kegiatan ini diikuti oleh 30 volunteer Generasi Cerdas Keuangan yang terdiri dari mahasiswa dari bermacam bidang studi, universitas, dan tingkatan, baik mahasiswa S1 maupun S2.

Volunteer Generasi Cerdas Keuangan diberikan bekal materi oleh dua pemateri, yaitu Yunian Asih A. (Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK DIY) dan Dr. Ratna Candra Sari, M.Si. Yunian Asih A menyampaikan materi mengenai OJK dan perencanaan keuangan keluarga. OJK sebagai lembaga independen yang menaungi pengawasan lembaga keuangan tentu perlu dikenali oleh masyarakat. “Sebagaimana kita tahu, masyarakat kini dikelilingi oleh berbagai penawaran produk lembaga keuangan, baik lembaga keuangan yang kredibel hingga lembaga keuangan yang abal-abal. Masyarakat perlu memahami ke mana harus melakukan pengaduan apabila terdapat kecurangan atau kejahatan yang terjadi di lembaga keuangan,” terang Yunian.

Selain itu, Yunian Asih juga menyampaikan mengenai perencanaan keuangan keluarga. Perencanaan keuangan keluarga menjadi salah satu faktor penting penentu kesejahteraan keluarga di masa kini dan masa depan. Kemampuan seorang ayah dan ibu dalam membuat perencanaan harian, bulanan, bahkan tahunan dalam hal keuangan akan memberikan ketenangan hidup dan terhindar dari financial stress.

Dr. Ratna Candra Sari, M.Si. selaku pimpinan Generasi Cerdas Keuangan memberikan materi mengenai literasi keuangan untuk anak-anak dan remaja. Anak-anak dan remaja perlu diberikan materi literasi keuangan salah satunya karena adanya faktor premature affluence, yaitu keborosan dini yang terjadi saat tersedianya sumber daya keuangan. “Anak-anak dan remaja yang notabene belum bisa menghasilkan penghasilan sendiri cenderung mudah mengalami keborosan, apalagi dengan maraknya iklan dan pergaulan. Untuk melakukan literasi keuangan ini pun perlu dilakukan segmentasi karena berbeda umur berbeda pula cara membangun literasi keuangannya,” urai Ratna.

Selain materi dari kedua pemateri tersebut, tim Generasi Cerdas Keuangan juga diberikan motivasi untuk turut berkontribusi di masyarakat yang disampaikan oleh Ari Herliyanto. Pemuda sebagai agen perubahan bangsa perlu meningkatkan daya kritis dalam menghadapi problema-problema di masyarakat, tidak hanya berteori, tetapi aksi nyata di masyarakatlah yang diperlukan.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami untuk siap turun di masyarakat. Kami juga akan mempersiapkan diri dalam melakukan literasi keuangan,” ujar Ariska, salah satu relawan Generasi Cerdas Keuangan. Harapannya, dengan adanya kegiatan ini tim Generasi Cerdas Keuangan lebih siap saat turun di lapangan untuk melakukan misi literasi keuangan dan mampu memberikan kontribusi terbaik di masyarakat. (fadhli/ilyana)