Lulusan FE UNY Harus Kembangkan Sikap Corporateness

Sebanyak 41 orang yang terdiri dari 18 orang S1 Kependidikan, 17 orang S1 Non Kependidikan, dan 6 orang dari Program D3 dinyatakan lulus dalam upacara yudisium Fakultas Ekonomi (FE) UNY periode 30 Mei 2014, Jumat kemarin. Bertempat di ruang Auditorium FE UNY, para peserta yudisium serempak membacakan Prasetya Alumni dipimpin Ermawati Rahma Yudhianingsih, peraih IPK tertinggi dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Administrasi Perkantoran jenjang S1. Yudisium tersebut dihadiri jajaran dekanat, kabag, kasubag, serta para kaprodi dan kajur di lingkungan FE UNY. Dalam yudisium periode ini, sebanyak 16 orang meraih predikat Dengan Pujian, sedangkan sisanya sebanyak 25 orang atau 60,98 % meraih predikat Sangat Memuaskan.

Menggantikan Dekan, Wakil Dekan I Prof. Dr. Moerdiyanto, M.Pd., M.M. memberikan arahan kepada seluruh peserta yudisium agar senantiasa mengembangkan kompetensinya. “Para lulusan harus terus mengembangkan profesionalitas sesuai dengan bidang keahlian masing-masing. Ini bukanlah terminal akhir, melainkan awal dari tahapan yang baru dalam kehidupan,” harapnya. Selain itu, Moerdiyanto juga menambahkan, para lulusan harus bisa beradaptasi dengan lingkungan yang baru kelak. “Kembangkan sikap corporateness, jadilah pribadi yang pandai menyesuaikan diri dengan lingkungan, bukan memaksakan lingkungan yang berubah demi diri kita, “lanjutnya.

Pujian tentu pantas dilayangkan pada dua peserta yudisium dengan raihan IPK tertinggi periode tersebut, yaitu Ermawati Rahma Yudhianingsih (Pendidikan Administrasi Perkantoran S1) dan Nujumun Niswahyuning Pamungkas (D3 Akuntansi). Mereka berdua sudah menunjukkan diri mampu menjadi yang terbaik. Erma, demikian panggilannya, merupakan alumni SMA N 1 Depok Sleman yang semasa kuliah aktif menjadi pengurus Education and Training Center (ETC) di bawah naungan Koperasi Mahasiswa (KOPMA) UNY.

Sementara itu, Ayu, panggilan akrab Nujumun, merupakan putra daerah Magelang yang gemar berwirausaha. Salah satu karyanya semasa mahasiswa adalah menciptakan Kripik Kemangi bersama 16 mahasiswa D3 Akuntansi lainnya. Meskipun keduanya tak saling kenal semasa mahasiswa, mereka memiliki kesamaan dalam kebiasaan belajar.

“Saya tidak pernah menunda-nunda tugas yang diberikan serta selalu aktif di kelas. Meski tidak setiap hari, saya selalu berusaha meluangkan waktu 1 jam untuk membaca materi yang dipelajari hari itu,” ungkap Ayu. Tak jauh beda, Erma juga mengungkapkan kebiasaannya dalam menyerap ilmu. “Setiap malam, atau sore, atau terkadang sebelum shubuh saya membaca materi yang akan dipelajari,” tutur gadis kelahiran 29 Juni 1992 ini. (fadhli)