Workshop Jurnalistik BEM FISE UNY

Berkarir jadi Jurnalis atau wartawan profesional tidak semudah membalik telapak tangan. Membutuhkan proses dan etos kerja tinggi. Tidak seorang pun wartawan yang tidak ingin sukses. Semua pasti ingin memiliki jenjang karir yang menjanjikan masa depan cerah. Untuk meraihnya tentu dibutuhkan usaha dan pengorbanan yang cukup besar. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut diperlukan diantaranya daya juang, dedikasi tinggi, ide, inisiatif, ilmu, pengalaman, tidak gagap teknologi, jalin kerjasama, dan selalu menjaga sikap, demikian disampaikan Drs. Jayadi Kasto Kastari Redaktur Surat Kabar Harian (SKH) Kedaulatan Rakyat narasumber pada acara Workshop Jurnalistik yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FISE UNY) pada Kamis (22/12) di Aula FE UNY. Yang diikuti sekitar 50 peserta dari mahasiswa FIS dan FE UNY.

Menulis adalah ketrampilan. Biasakan setiap hari untuk menulis bagi pemula cukup waktu 10 menit dan tulislah setiap mendapatkan ide yang terlintas. Tulis mendetail pada kesempatan pertama jangan menunda-nunda. Jika terjadi kebutuhan bacalah referensi lagi. Menulis straight news menghadirkan materi inti saja dengan unsur 5W+1H (What/apa, who/siapa, where/dimana, when/kapan, why/mengapa dan how/bagaimana). Komposisi 5W+1H bisa dibolak-balik sesuai sudut pandang, ungkapnya.

Sementara itu Yuli Qurniawati, S.Pd. wartawan Jogja TV mengatakan, untuk menghilangkan grogi atau kurang percaya diri maka biasakan setiap mengikuti kegiatan usahakan selalu duduk di depan, berikan senyuman yang hangat, kalau diajak berjabat tangan usahakan dengan jabat tangan yang erat, selalu menatap wajah lawan bicara kita jangan hanya menunduk, bicaralah dengan intonasi kata yang jelas dan ada variasinya. Bahwasanya kepercayaan diri seseorang itu bisa dilatih. (Isti)