Perbedaan Tingkat Persaingan Memacu Untuk Lebih Baik

Devi

Sebanyak 51 mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) UNY dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar sarjana atau ahli madya setelah mengikuti upacara yudisium di Ruang Auditorium FE UNY, Kamis (31/10) lalu. Turut hadir dalam acara sakral tersebut jajaran dekanat, kabag dan kasubag, serta para kajur dan kaprodi di lingkungan FE. Sebagaimana disampaikan dalam laporan Wakil Dekan I, Prof. Dr. Moerdiyanto, M.Pd., M.M., pada periode 31 Oktober 2013 ini sebanyak delapan orang lulus dengan predikat Cumlaude. Dari Jurusan Pendidikan Ekonomi yaitu (1) Niken Nur Chasanah dengan IPK 3,57; (2) Yunita Restu Ika Wulangsih (3,57); (3) Bintarinawanti (3,54); (4) dan Irma Nur Ramadani (3,51).

Sedangkan dari Jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran yaitu Mareta Merliana dengan IPK 3,57 dan Norna Istri Temawati dengan IPK 3,54. Sementara itu, Devita Ermawati dengan raihan IPK 3,58 dan Hutdi Nur Cahyono dengan 3,52 adalah peraih Cumlaude dari Jurusan Manajemen.

Sebanyak 42 lulusan atau 63,67% dari total lulusan yang menjalani yudisium kali ini meraih predikat sangat memuaskan. Sedangkan lulusan terbanyak adalah dari Jurusan Pendidikan Ekonomi dengan jumlah 16 orang atau sebesar 31,37% dari total peserta yudisium.

Dalam arahannya, Dekan mengingatkan bahwa para lulusan harus bersyukur kepada Allah. “Jangan lupa juga, berterima kasihlah kepada orang tua, para dosen, serta para staf yang membantu kalian. Perjuangan kalian tidak berhenti sampai di sini. Kalian bisa studi lanjut, bekerja, atau menciptakan lapangan kerja,” ujarnya.

Peraih IPK tertinggi pada periode 31 Oktober ini adalah Devita Ermawati dengan raihan 3,58. Devi, begitu dia biasa disapa, adalah lulusan terbaik yang didapuk memimpin para peserta yudisium periode kali ini membacakan Prasetya Alumni. Semasa kuliah, bahkan semenjak masa SMA, perjalanan ke tempat belajarnya selalu dia tempuh langsung dari rumahnya di Jalan Piyungan-Prambanan. Meski di SMA N 5 Yogyakarta dia tidak pernah meraih peringkat 10 besar, namun di level perguruan tinggi-lah ia justru mendapatkan prestasi akademiknya.

“Mungkin karena tingkat persaingan di SMA dan kampus yang letaknya di kota berbeda dengan sewaktu saya bersekolah di SMP 3 Berbah dulu, membuat saya terpacu untuk berusaha lebih baik,” cetusnya saat diwawancarai seusai yudisium.

Putri dari Bapak Ngatijo ini bercita-cita meneruskan usaha yang digeluti orang tuanya. “Saya ingin berwirausaha, mungkin seperti orang tua saya yang membuka toko kelontong,” ujarnya. Dara yang pernah aktif di Hima Manajemen dan tercatat sebagai aktivis di organisasi masyarakat Gerakan Fajar Nusantara (GAFATAR) ini juga memuji FE. “Sebagai fakultas baru, pelayanan di FE sudah bagus. Tinggal ditingkatkan saja,” tutupnya. (fadhli)