Kualifikasi Internasional Perluas Jaringan

Dewasa ini, kualitas seorang tenaga kerja bisa dilihat salah satunya melalui gelarnya. Namun hal ini tak cukup di tengah perkembangan dunia yang semakin menyatu ini. Seorang tenaga kerja, misalnya seorang akuntan, juga mesti memiliki jaringan yang membuat dia terhubung dengan perkembangan bidang ilmunya sendiri. Jaringan itu umumnya berupa asosiasi atau ikatan. Dengan bergabung dalam ikatan profesi yang sebidang, seorang akuntan menjadi lebih profesional jika dibandingkan hanya mengandalkan gelarnya saja.

Demikian dipaparkan perwakilan Certified Practising Accountant (CPA) Australia, Reza Havies dalam Kuliah Umum (Studium Generale) di Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Selasa (20/3) kemarin. Reza menuturkan, CPA Australia adalah ikatan akuntan profesional yang berdiri di Australia pada 1886. “CPA Australia punya 19 kantor di berbagai negara di Asia, termasuk Indonesia, hingga Inggris,” terangnya.

Reza melanjutkan, CPA Australia memberikan banyak keuntungan bagi akuntan. “Seperti halnya IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia), CPA Australia menjadi wadah bagi akuntan profesional. Dengan bergabung di CPA Australia, akan terbuka peluang untuk memperluas jaringan dengan akuntan dari berbagai negara,” ujarnya.

Senada dengan itu, Ketua Jurusan Pendidikan Akuntansi FE UNY, Rr. Indah Mustikawati juga mengajak para mahasiswa untuk meningkatkan kompetensi keilmuannya. “Barangkali selama ini mahasiswa hanya mengenal Public Accountant sebagai akuntan profesional. Dengan studium generale ini, kita akan mengetahui lebih jauh CPA sebagai akuntan profesional,” ucap Indah.

Menurut Reza, kualifikasi internasional membuat hasil kinerja seorang akuntan lebih dihargai dan diakui, tidak hanya tingkat nasional, bahkan internasional. “Saat ini, akuntansi bukan hanya soal angka, tapi perusahaan juga mencari akuntan yang memiliki keterampilan strategis, seperti kepemimpinan, atau kemampuan analisis pasar. Keberadaan program, software, dan artificial intelligence menuntut akuntan meningkatkan keterampilan. Fungsi kecerdasan buatan adalah untuk membantu kita dalam bekerja, bukan menggantikan,” urai Reza yang menjadi Country Manager and Chief Representative CPA Australia di Indonesia.

Business Development Manager CPA Australia Arya Lukito menegaskan perlunya seorang akuntan berkualifikasi internasional. “Kualifikasi internasional menuntut akuntan untuk menguasai standar internasional. Dengan demikian, hasil analisa dan keputusannya akan lebih diakui dan dipertanggungjawabkan,”

Arya menambahkan, dengan anggota lebih dari 160 ribu orang, CPA Australia merupakan jaringan yang kuat. “Anggota kami mulai dari sektor industri, praktisi, hingga akademisi. Setiap akuntan bisa menjadi anggota CPA Australia, dengan terlebih dulu mengikuti program-program CPA. CPA Australia juga bekerja sama dengan IAI. Anggota IAI yang mengambil program CPA Australia bisa mempersingkat waktu tempuh programnya,” jelas Arya. (fadhli)