FE UNY Tuan Rumah Temilreg FoSSEI Yogyakarta 2017

Halal lifestyle atau gaya hidup halal saat ini tengah menjadi tren global. Banyak negara-negara di berbagai belahan dunia tengah berupaya menerapkan sistem halal lifestyle dalam kehidupan sehari-hari. Negara-negara yang berupaya menerapakan halal lifestyle tidak hanya dari kalangan negara muslim saja, akan tetapi negara yang berpenduduk mayoritas non muslim juga tengah berupaya keras untuk menerapkan halal lifestyle dalam kehidupan mereka. Penerapan halal lifestyle dilatarbelakangi oleh peningkatan kesadaran masyarakat muslim untuk memperbaiki hidupnya agar sesuai dengan syariah atau ketentuan dalam agama Islam. Sederhananya mereka beranggapan bahwa segala sesuatu yang halal sudah pasti akan memberikan dampak yang baik bagi kehidupan mereka.

Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia tentu saja mempunyai potensi yang besar untuk menjadi pusat perkembangan halal lifestyle dunia. Sekitar 81%  dari 250 juta jiwa penduduk Indonesia adalah penduduk muslim. Namun sayangnya, sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia belum mampu menangkap tren halal lifestyle yang mendunia dan masih menduduki posisi peringkat ke-10 dalam industri dan pasar halal dunia. Selain itu, Indonesia juga memiliki berbagai hal yang dapat dikembangkan dalam konsep industri halal lifestyle, di antaranya potensi fashion muslim yang dimiliki Indonesia, makanan khas yang beragam, hingga bidang pendidikan yang apabila dikelola dengan optimal maka akan mampu menjadikan Indonesia sebagai pusat halal lifestyle dunia.

Mengingat segudang potensi yang dimiliki Indonesia terkait dengan tren halal lifestyle dalam tataran global, menjadikan Indonesia sebagai pusat halal lifestyle dunia tentu bukan hal yang mustahil. Maka kita harus mampu mengelola sumber daya tersebut secara optimal, sehingga nantinya kita bisa memenuhi kebutuhan pasar akan halal lifestyle, baik pasar domestik maupun internasional.

Berdasarkan pemaparan di atas, Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) Center of Islamic Economic Studies (CIES) Fakultas Ekonomi (FE) UNY bekerjasama dengan Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Regional Yogyakarta melaksanakan temu ilmiah regional dengan tema “Indonesia as the Center of World Halal Lifestyle by Maintaining the Character of Islam and the Development of Halal Industry” pada 18-19 Maret 2017 mendatang.  Dengan tema tersebut diharapkan akan dapat menjadikan budaya halal lifestyle sebagai karakter bangsa Indonesia, sehingga Indonesia tidak hanya terkenal sebagai negara yang mayoritas muslim penduduknya, namun juga mampu menjadi pusat industri halal lifestyle dunia.

Beberapa kegiatan yang akan diadakan antara lain, Islamic Economic Seminar, Islamic Economic Olympiad, Islamic Economic Paper Competition, Islamic Short Movie Competition, Islamic Business Plan Competition, dan Sarasehan FoSSEI Yogyakarta. Dr Betania Kartika Muflih, Deputy Director of Academic and Training of INHART dari International Islamic University Malaysia (IIUM) akan menjadi pembicara pada sesi seminar. Selain itu, Meika Hazim, pemilik Cokelat nDalem dan Iffah M. Dewi pengusaha Batik Sogan akan berbagi pengalamannya dengan peserta. Seminar akan diadakan pada Sabtu, 18 Maret 2017 pukul 08.30 WIB di Auditorium FE UNY. (fadhli)