Langkah Awal Menatar Jiwa Kepemimpinan Petinggi Ormawa FE UNY

Menindaklanjuti Pelantikan Pengurus Organisasi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (Ormawa FE UNY) yang pertama kali, maka diadakanlah suatu kegiatan yang bertujuan melatih kepemimpinan para petinggi Ormawa FE UNY. LKMM TD (Latihan Kepemimpinan dan Manajerial Mahasiswa Tingkat Dasar), yang pertama kali diadakan ORMAWA di bawah naungan Fakultas Ekonomi ini, menjadi tanggung jawab dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FE UNY. Acara diikuti Ketua, Sekretaris, dan Bendahara dari setiap HIMA dan UKMF FE UNY. Dilaksanakan di Wisma Sejahtera 3 kawasan wisata Kaliurang, Yogyakarta pada Sabtu- Minggu (18-19/2) yang lalu. Menghadirkan narasumber Dosen FIS UNY Halili, S.Pd., Kepala Tata Usaha FE UNY Drs. Budi Sulistyo, Sigit Nursyam dan Agung Baskoro.

Dalam sambutannya saat membuka acara Wakil Dekan III FE UNY Siswanto, M.Pd. memberikan suatu apresiasi yang luar biasa terhadap sikap proaktif dari para mahasiswa dalam upaya memajukan Ormawa FE UNY, mengingat pada tahun 2012 ini merupakan langkah awal dari goresan tinta sejarah perjalanan panjang Ormawa FE UNY setelah sebelumnya bergabung bersama Ormawa FIS UNY menjadi Ormawa FISE UNY. Beliau menambahkan, sebagai seorang aktivis, tidak alasan banyaknya kegiatan di ORMAWA menjadi penyebab dari penurunan prestasi akademik. Oleh karena itu, sebagai sosok yang juga pernah merambah dunia organisasi mahasiswa, Bapak Siswanto menekankan bahwa siapapun mahasiswa yang tergabung dalam organisasi kemahasiswaan utamanya di Fakultas Ekonomi UNY, harus dapat menyeimbangkan antara organisasi dengan kuliah. Kedua hal ini harus dapat berjalan seimbang , beriringan, dan saling melengkapi sebagai sarana untuk memperkaya kualitas diri.

Sementara Halili, S.Pd. mengatakan, konflik yang terjadi dalam organisasi secara khusus dan dalam masyarakat pada umumnya merupakan hal yang biasa dan sangat wajar terjadi. Namun demikian, akan menjadi tidak wajar apabila konflik itu nantinya menimbulkan kekacauan dan kerusakan dalam lingkup kehidupan masyarakat. Maka dari itulah, managemen konflik ada sebagai suatu cara untuk mencegah terjadinya suatu destruksi akibat konflik yang terlalu berlarut. Lalu, bagaimana caranya, bagaiman supaya konflik tidak menjadi terlalu berlarut? Maka harus tenang dan sabar dalam menghadapi konflik serta harus tanggap dengan situasi. Tenang, sabar, dan tanggap dalam situasi yang terjadi ketika muncul suatu konflik inilah yang nantinya akan menimbulkan suatu Motivasi dalam diri untuk dapat mengelola terjadinya suatu konflik supaya menghidarkannya dari efek destruksi dan mendorong pula diri untuk dapat bertahan dalam situasi dan kondisi konflik yang sedang berkecamuk. Hingga akhirnya ketika setiap individu, setiap pemimpin utamanya, sudah dapat mengelola diri untuk menghadapi suatu konflik, dapatlah mengambil suatu keputusan yang bijak dan tepat untuk menindaklanjuti terjadinya konflik. Sehingga pada akhirnya, bukan konflik yang menghasilkan kerusakan yang timbul, tapi suatu konflik yang dapat membangun kesadaran masyarakat akan sesuatu yang harus diperbaikai dalam tatanan kehidupan masyarakat.

Lain halnya dengan Drs. Budi Sulistyo yang menyampaikan materi tentang Administrasi Kesekretariatan. Secara garis besar, materi Administrasi Kesekretariatan berisikan tentang pentingnya bidang Administrasi Kesekretariatan dalam melaksanakan tertib administrasi untuk mendukung pencapaian tugas administrasi organisasi secara efektif dan efisien. Tertib administrasi ini tentunya berhubungan dengan surat menyurat, dokumentasi kegiatan, hubungan masyarakat, dan kearsipan surat. Sebagai upaya untuk mendukung suksesnya tertib administrasi dalam suatu organisati yang dalam hal ini diartikan sebagai sekelompok manusia yang bekerjasama , dengan suatu perencanaan kerja dan peraturan untuk mencapai tujuan tertentu, maka perlu diasadari bahwa kesekretariatan organisasi merupakan hal yang sangat penting. Kesekretariatan organisasi sebagai pusat kegiatan organisasi termasuk di dalamnya terdapat kegiatan tertib administrasi organisasi haruslah memiliki tempat dengan tata ruang yang baik dan teratur supaya setiap rangkaian aktivitas yang berhubungan dengan kesekretariatan dapat terlaksanak dengan baik. (Novendi/Isti)