Indonesian Lawyers Club ala BEM FE UNY

ILC

Mahasiswa selaku kaum intelektual diharapkan memiliki pengetahuan yang luas, sehingga dengan bekal pengetahuan tersebut mahasiswa memiliki kepahaman serta daya pikir yang kompleks terhadap setiap kondisi yang ada di lingkungan sekitar. Tak hanya itu, mahasiswa diharapkan juga mampu memberikan kontribusi yang nyata bagi setiap permasalahan tersebut. Berdasarkan hal itulah, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (BEM FE UNY) menyelenggarakan diskusi bersama mahasiswa yang membahas tentang “Penghapusan Subsidi BBM di Indonesia”. Agenda ini merupakan serangkaian agenda diskusi yang sebelumnya sudah dilaksanakan oleh Departemen Kajian Strategis BEM FE UNY pada tanggal 21 Oktober 2014 bertempat di Auditorium FE UNY.

Sore itu, Kamis 23 Oktober 2014 bertempat di taman rumput FE UNY, tak kurang dari 50 mahasiswa yang dikoordinatori oleh BEM FE UNY melaksanakan diskusi bersama membahas masalah penghapusan subsidi BBM di Indonesia. Acara dimulai pukul 16.15 WIB yang dipandu oleh Ari Suryani selaku moderator. Diskusi pada kesempatan ini mengambil konsep seperti model acara Indonesian Lawyers Club (ILC), di mana peserta dibagi menjadi beberapa kelompok atau grup, dan setiap kelompok menempati satu meja bundar yang digunakan untuk berdiskusi dengan teman sekelompoknya.

“Model ini dipakai agar mahasiswa merasa tertarik dengan acara yang diselenggarakan, karena pada saat sekarang mahasiswa sudah sangat jarang dan malas untuk berdiskusi, oleh sebab itu kita membuat konsep seperti acara di televisi agar mahasiswa yang lain juga tertarik dan ikut bergabung,” ungkap Dibyo Waskito selaku Ketua Departemen Kajian Strategis BEM FE UNY.

Acara diskusi ini dimulai oleh moderator yang menyampaikan tema diskusi dan sedikit pengantar tentang tema tersebut, kemudian setiap kelompok memiliki kesempatan untuk menyampaikan argumen masing- masing. Satu kelompok memberikan argumen, kemudian kelompok yang lain boleh memberikan komentar, sanggahan, atau bahkan  kontra dengan pendapat yang telah disampaikan oleh kelompok awal. Walaupun kadang-kadang diskusi diselingi dengan candaan, akan tetapi nuansa saling mengunggulkan kelompok masing-masing sangat kentara. Bahkan saling menjatuhkan antara kelompok satu dengan kelompok yang lain.

Setelah semua kelompok sudah mendapat giliran untuk menyampaikan argumen masing- masing, di akhir acara sebelum penutupan, moderator menyampaikan closing statement sebagai kesimpulan dari diskusi yang telah dilaksanakan bersama. Terlepas dari teman kelompok atau bukan, semua mahasiswa kembali bersapa ramah seperti dulu kala.