Sharing antara Mahasiswa IUKL dan FE UNY

Kinn

Sebanyak 18 perwakilan dari Infrastructure University Kuala Lumpur (IUKL), Malaysia, mengunjungi dan bertemu dengan para pengurus inti organisasi mahasiswa (ormawa) di Fakultas Ekonomi (FE) UNY dalam rangka program Sit-In di fakultas ini, Rabu (19/3). Rombongan yang terdiri dari 15 mahasiswa dan 3 dosen pendamping berada di FE UNY selama 2 hari untuk mempelajari lebih lanjut metode dan teknik pengajaran di UNY. Turut hadir di ruang Ramah Tamah menyambut para tamu adalah jajaran Dekanat, Kabag, Kasubag, serta para dosen pembimbing kemahasiswaan.

Dipimpin Ketua BEM KM FE UNY 2014, Arizqi Nurhamsyah, dan dipandu mahasiswi Pendidikan Ekonomi, Dian Zughlul, para pengurus ormawa fakultas bertukar pikiran dengan para mahasiswa. Mereka saling bertanya mengenai kegiatan perkuliahan sehari-hari, beasiswa, ataupun seputar program studi dan fakultas yang terdapat di masing-masing universitas.

Dalam sambutannya, Wakil Dekan III Siswanto, M.Pd menuturkan, dirinya bahagia bisa menyambut tamu negeri tetangga ini. “Harapannya, kami juga bisa mengadakan kunjungan balasan dalam beberapa bulan ke depan ini,” ujarnya.

Sementara itu, Dr. Seloamoney Palaniandy, Associate Professor di IUKL menjelaskan, kedatangannya di UNY ini untuk memberikan para mahasiswa IUKL pengalaman yang berguna bagi bekal kehidupan. “Pengalaman yang mereka dapatkan di Indonesia ini, semoga membuat mereka bisa memahami perbedaan budaya dan bisa menambah pengetahuan mereka dalam pengajaran di Indonesia,” ungkapnya menggunakan paduan Bahasa Inggris dan Melayu.

Salah satu mahasiswa IUKL, Wong Wilson mengungkapkan, pengalaman singkat di UNY ini akan sangat berharga, dan bermanfaat bagi dirinya kelak. “Saya sangat terkesan dengan keramahan orang di sini, dan UNY ternyata sangat besar dan luas, lebih besar dari IUKL. Saya bisa tersesat di sini,” candanya. Maisarah Karina Binti Abdol Rahman, mahasiswi IUKL lainnya terkesan dengan lingkungan belajar UNY. “Melihat para mahasiswa duduk lesehan di lorong-lorong dan berbagai tempat berdiskusi atau mengerjakan tugas, seronok (menyenangkan/indah - Melayu, red) rasanya,” ujarnya. (fadhli)