Seminar Nasional Ekonomi Kerakyatan FE UNY

Dalam rangka kegiatan Dies Natalis ke-48 Universitas Negeri Yogyakarta, diadakan Seminar Nasional Ekonomi Kerakyatan yang bertempat di Auditorium FE UNY dengan menghadirkan Drs. Helmi Yahya, MBA dan Prof. Hendrawan Supratikno, Ph. D, sebagai pembicara. Helmi Yahya dikenal sebagai entrepreneur dan raja kuis di banyak televisi, sedangkan Prof. Hendrawan merupakan akademisi sekaligus Anggota Komisi VI DPR RI. Seminar Nasional tersebut mengambil tema “Revitalisasi Pembangunan Ekonomi Kerakyatan yang Didukung Jiwa Unggul Kewirausahaan”. Seminar Nasional Ekonomi Kerakyatan yang dilaksanakan Sabtu, 7 April 2012 diikuti kurang lebih sekitar 300 orang peserta baik dari dalam maupun luar UNY.

Dalam sambutannya Wakil Dekan I FE UNY yang sekaligus mewakili Dekan, Dr. Moerdiyanto, M.Pd menyatakan harapannya setelah seminar ini berlangsung, yaitu mampu memberikan wawasan, spirit, dan memotivasi dosen maupun mahasiswa untuk dapat menjadi entrepreneur. Mendukung apa yang disampaikan Wakil Dekan I, Wakil Rektor I UNY, Prof. Dr. Nurfina Aznam, SU, Apt juga menyatakan harapan yang sama. Setelah acara seminar ini, peserta dapat melakukan hal-hal nyata yang dapat memajukan bangsa dan negara, serta menonjolkan ciri khas Fakultas Ekonomi dengan ekonomi kerakyatannya.

Dalam presentasinya Prof. Hendrawan menyampaikan isu globalisasi, ekonomi kerakyatan dan vitalitas kewirausahaan. Selain itu Hendrawan juga menjabarkan konsep ekonomi kerakyatan yang sekarang diusung oleh Fakultas Ekonomi UNY agar menjadi keunggulan kompetitif. Dimana ekonomi kerakyatan yang dimaksud adalah sistem perekonomian yang melembagakan kedaulatan ekonomi rakyat. Untuk mewujudkan ekonomi kerakyatan perlu didukung oleh jiwa kewirausahaan yang diantaranya memiliki ciri khas bersedia menanggung risiko, memiliki kemampuan untuk menciptakan peluang dan memiliki sifat yang tidak cepat puas dengan apa yang telah diraih. Dalam seminar tersebut Prof. Hendrawan menutup presentasinya dengan pepatah Jepang yang berbunyi, “Yoi Kangai, Yoi Shina” yang artinya pikiran positif akan menghasilkan sesuatu yang positif pula.

Mendukung apa yang disampaikan Prof. Hendrawan, Helmi Yahya lebih menekankan bagaimana menjadi seorang wirausaha. Dalam presentasinya Helmi Yahya menyampaikan bahwa pintar saja tidak cukup untuk menjadi seorang entrepreneur. Ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh orang pintar, yaitu tidak percaya pada orang lain, cenderung sombong dan terlalu banyak perhitungan, sehingga sering gagal menjadi seorang entrepreneur. Sebagai penutup, Helmi Yahya yang mendapatkan lebih dari 25 penghargaan tersebut menyampaikan beberapa tips agar bisa menjadi seorang entrepreneur, diantaranya: sugesti diri untuk menjadi sukses, punya mimpi, berani mencoba dan gagal serta berani untuk kreatif. (lina)