Seminar Nasional Pend. Adm. Perkantoran FE UNY: Sambut MEA, Indonesia Tidak Perlu Takut

SUASANA

Kamis, 30 April 2015, Pend.Administrasi Perkantoran menjadi tuan rumah Seminar Nasional Kerjasama antara Jurusan Pendidikan Adm FE UNY dengan Prodi Pend Ekonomi UHAMKA Jakarta dan UAD Yogyakarta dengan tema “Penyiapan Tenaga Terampil dalam Menghadapi Masyarakat Mkonomi ASEAN (MEA) 2015”. Acara dibuka dengan sambutan oleh Dekan FE UNY, Dr. Sugiharsono, M.Si. dan Ketua Panitia sekaligus Sekretaris Jurusan Pend. Adm Perkantoran, Purwanto, M.M., M.Pd., dilanjutkan dengan sambutan oleh Dra. Fitni Wilis, M.Pd, Selaku Wadek II UHAMKA., Dra. Salamatun Assadiyah, M.Si., selaku Dekan UAD. Dalam sambutannya, baik perwakilan dari UHAMKA maupun UAD menerangkan inti tujuan kedatangannya mengikuti Seminar Kerjasama yaitu menjalin kerjasama, orientasi religi, dan orientasi wirausaha.

Setelah penyerahan kenang-kenangan dari kedua pihak, acara dilanjutkan ke sesi inti yaitu penyampaian materi secara panel dua sesi. Sesi pertama yaitu 3 pemateri oleh Prof. Muhyadi (Asdir II Pascasarjana UNY), Drs. Hendro Setyono, S.E., M.S.c. (Kepala Bidang Kemahasiswaan UAD), Dr. Hj. Sri Astuti (Kaprodi Pend Ekonomi UHAMKA). Sesi kedua yaitu 3 pemateri oleh mahasiswa, Arizki Nurhamsyah (Mahasiswa ADP, Ketua BEM FE UNY 2014), Rohimah Khumullah (Mahasiswa P.ADP UHAMKA), dan secara tim oleh Rina Emawati (Manajemen UAD), Fitriani Hatta (Akuntansi UAD), dan Marzuki (Ekonomi Pembangunan UAD).

Dalam inti acara, Prof.Muhyadi menyatakan bahwa saat ini MEA sudah berlangsung, dalam pelaksanaannya ada beberapa kesepakatan yang harus dipenuhi. Di antaranya yakni mematuhi syarat tentang sertifikasi tenaga terampil. Dr.Hj.Sri Astuti menambahkan pendapat Prof.Muhyadi tersebut sejalan dengan blueprint MEA 2015 dalam forum Concord II di Bali 7 Oktober 2003. Drs. Hendro Setyono menerangkan dengan menampilkan video yang menggambarkan pedagang di India yang berjualan di sepanjang pinggir rel kereta api, para pedagang menyingkirkan dagangannya ketika kereta akan lewat dan mengembalikan dagangannya seketika setelah kereta sudah lewat. Beliau ingin menyampaikan bahwa dalam menghadapi MEA hendaknya kita mencontoh kegigihan para pedagang yang ada di dalam video tersebut.

Dr. Hj. Sri Astuti menjelaskan tentang pentingnya memberdayakan SDM tenaga kerja Indonesia melalui pengasahan hard skill dan softskill. Hard skill merupakan tindakan seperti berlari, menendang, berdebat, merebut bola, memasak,mengajar, dll. Sedangkan soft skill meliputi Interpersonal skill dan Intrapersonal skill. Interpersonal skill meliputi motivation, leadership, negotiation, communication, public speaking skill dan self marketing skill. Intrapersonal skill meliputi time management, stress management, change management, transforming character, creative thinking process, goal and setting purpose dan accelerated learning technology.

Sesi pemateri mahasiswa dari UHAMKA yaitu Rohimah Khumullah menerangkan kiat yang harus dilakukan UKM dalam menghadapi MEA, harus memiliki rencana bisnis dan jaminan hukum yang kuat. Sedangkan Rina Ernawati (Manajemen UAD), yang menitikberatkan kerjasama 4 aspek utama dalam menghadapi MEA yaitu di bidang SDM, SDA, Geografis, dan Sosial Budaya. Seperti ditambahkan Marzuki (Ekonomi Pembangunan UAD), Indonesia setidaknya harus memikirkan tentang pengembangan wisata syariah. Pemateri dari mahasiswa UNY, Arizki Nurhamsyah, memberikan semangat kepada mahasiswa untuk menghadapai MEA sebagai tantangan, bukan sebagai ancaman. Cara menghadapi tantangan MEA dengan mengasah soft skill, yaitu bisa dengan sarana mengikuti kegiatan organisasi di perguruan tinggi. (nadia)