Potensi Pemuda Desa di Bonus Demografi Indonesia 2020

Bonus demografi adalah suatu kondisi di mana negara memiliki proporsi penduduk yang menguntungkan dari segi pembangunan. Hal ini terjadi manakala jumlah penduduk dengan usia produktif mendominasi sedangkan usia muda atau lanjut belum terlalu banyak. Dengan usia produktif penduduk yang dominan, pembangunan suatu negara menjadi lebih berpotensi untuk dikebut di segala bidang. Sebagaimana diutarakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Indonesia diprediksi mendapatkan bonus demografi ini pada 2020-2030. Usia produktif mencapai 70 persen sedangkan 30 persen sisanya merupakan usia tidak produktif (di bawah 14 tahun dan di atas 65 tahun). Bonus demografi ini bisa menjadi berkah atau musibah tergantung bagaimana negara mengelola dan meningkatkan kualitas hidup penduduk usia produktif tersebut.

Praptiningsih, mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) UNY Program Pendidikan Akuntansi mengajukan suatu ide bahwa dengan memberdayakan generasi muda di desa pada bidang kewirausahaan, bonus demografi akan mampu meningkatkan taraf ekonomi kehidupan masyarakat di pedesaan. Mahasiswi yang akrab dipanggil Prapti ini mengemukakan bahwa rata-rata pemuda desa hanya bekerja sebagai buruh dan merantau ke kota. “Bonus demografi memiliki potensi dampak positif dan negatif. Dampak negatifnya terjadi pengangguran karena tenaga kerja yang ada lebih besar daripada lapangan kerja yang tersedia. Untuk itu, wirausaha perlu digalakkan terutama di kalangan pemuda desa,” tegas Prapti yang menjabat sebagai Kepala Departemen Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa (Kadept PSDM) Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat Fakultas Komunitas Riset dan Penalaran (UKMF KRISTAL) FE UNY ini.

Dengan gagasan tersebut, gadis kelahiran Kulonprogo 20 tahun lalu ini berhasil mengunci predikat terbaik ketiga dalam Pekan Esai Nasional di Universitas Negeri Semarang, 23-25 Oktober lalu. Dalam acara yang diselenggarakan oleh The Green Scientists Society (GS2) Lembaga Keilmiahan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang ini, Prapti mengambil judul “Pemberdayaan Duda Usaha (Pemuda Desa Berwirausaha) Sebagai Upaya Pengoptimalan Bonus Demografi 2020 Guna Memperbaiki Perekonomian Pedesaan di Indonesia”.

Kompetisi karya tulis ini mengambil tema besar “Optimalisasi Pemuda Dalam Menghadapi Bonus Demografi 2020 Untuk Indonesia Lebih Baik”. Prapti yang ikut serta sebagai peserta individu dalam ajang tersebut mengambil subtema Ekonomi sesuai keahliannya. Setelah melalui seleksi awal, terpilihlah sepuluh finalis dari delapan perguruan tinggi di Indonesia. UNY sendiri berhasil mengirimkan dua finalis dan Prapti berhasil keluar sebagai juara ketiga. (fadhli)