Poster Islami Sindiran sekaligus Ajakan Kebaikan

Membaca novel sejatinya bukan hal yang negatif sama sekali. Ada banyak manfaat yang bisa didapat dari membaca novel, misalnya sebagai sumber inspirasi dan hiburan. Selain itu, novel yang berlatar belakang daerah tertentu terkadang mampu mendongkrak citra daerah tersebut hingga ke tingkat internasional. Kini bahkan sudah tak asing menemukan novel-novel religius yang ditulis agar memotivasi para pembacanya untuk kembali berpegang kepada nilai-nilai keagamaan. Dengan membaca novel, orang bisa tenggelam dalam kisahnya hingga tak terasa selesai satu buku dalam sekejap.

Tetapi, ada satu bahan bacaan yang seyogianya dilazimkan oleh umat muslim, yaitu Alquran. Sebagai kitab yang berisikan pedoman hidup, nilai Alquran jelas tidak bisa dibandingkan dengan novel best-seller manapun. Kalau untuk sebuah buku novel saja bisa selesai hanya dalam beberapa hari, bahkan mungkin beberapa jam, mengapa umat muslim tak mampu menyelesaikan Alquran? Itulah pertanyaan yang menjadi kegundahan Muhammad Asri Saputra, mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi 2013, Fakultas Ekonomi (FE) UNY.

Kegundahan itu lantas disalurkannya ke dalam sebuah poster dakwah. Poster tersebut lantas mendapat apresiasi positif berkat diikutsertakan dalam lomba poster dakwah nasional yang diadakan organisasi Islam Ar-Rayyan, Jember. Organisasi yang bergerak di bidang syiar wawasan keislaman ini menganugerahi Juara III kepada poster Asri tersebut yang berjudul “Novel aja yang di-khatam-in, Alqurannya kapan?” pada awal September 2015 lalu.

“Salah satu media dalam berdakwah adalah dengan poster islami yang memiliki konten mengajak pada kebaikan (fastabiqul khairat) dan berisi sindiran terhadap mereka yang masih melanggar anjuran Allah,” terang Asri.

“Di dalam poster itu dimasukkan hadits yang shahih yang berfungsi untuk menguatkan pernyataan dalam poster itu. Hadits itu berbunyi, ‘Dahulu Jibril mendatangi dan mengajarkan Alquran kepada Nabi saw setiap tahun sekali (pada bulan Ramadhan). Pada tahun Rasulullah wafat, Jibril mendatangi dan mengajarkan Alquran kepada beliau dua kali (untuk mengokohkan dan memantapkannya’,” urai Asri yang juga menjadi anggota tim pembuat sandal BUDI beberapa waktu lalu. (fadhli)