Permainan Tradisional dengan media Dakon Sebagai Langkah Untuk Membentuk Nilai Karakter Pada Anak Usia Dini

Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FE UNY) terdiri dari Sri Nuryanto Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi, Dicky Pradana dan Bagas Maulana P Mahasiswa Jurusan Pendidikan Akuntansi, tim peneliti ini sekaligus tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) Komunitas Riset dan Penalaran (KRISTAL) FE UNY mengadakan penelitian dengan judul “Application of Traditional Games Dakon (ATGD) Sebagai Langkah Untuk Membentuk Nilai Karakter Pada Anak Usia Dini di TK Kreatif Primagama Godean Yogyakarta”, pada Kamis (28/6). Dalam penelitian ini kami membelajarkan para siswa di kelas B2 tentang permainan tradisional dengan menggunakan media Dakon.Tujuan dari program Penelitian Mahasiswa Fakultas Ekonomi (PMFE) yaitu melatih mahasiswa melaksanakan kegiatan di bidang penelitian secara inovatif dan kreatif, serta menghasilkan ide-ide baru.

Sri Nuryanto menyatakan, Permainan Tradisional merupakan simbolisasi dari pengetahuan yang turun temurun dan mempunyai bermacam-macam fungsi atau pesan di baliknya, di mana pada prinsipnya permainan anak tetap merupakan permainan anak. Dengan demikian bentuk atau wujudnya tetap menyenangkan dan menggembirakan anak karena tujuannya sebagai media permainan. Aktivitas permainan yang dapat mengembangkan aspek-aspek psikologis anak dapat dijadikan sarana belajar sebagai persiapan menuju dunia orang dewasa. untuk membentuk pendidikan karakter anak pada usia dini khususnya di Taman Kanak-Kanak ini dengan memperkenalkan jenis permainan tradisional dengan menggunakan dakon. Dakon atau sering dinamakan congklak dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh Indonesia. Sejenis cangkang kerang biasanya digunakan sebagai congklak dalam permainan. Dalam permainan tradisional dakon ini seorang pemain dakon atau congklak yang mahir tentunya memiliki kekuatan dalam berhitung dan memilih peluang akan pembagian biji-biji ke dalam masing-masing cekungan yang terdapat dalam alat bermainnya.

Dalam permainan Dakon ini ketentuannya yaitu bahwa permainan ini dilakukan oleh dua orang. Aturan permainannya beragam, namun yang biasa dimainkan satu pemain hanya memiliki satu lumbung dan harus diisi dalam setiap kali berputar. Permainan diawali secara bersamaan, dan setiap lubang selalu diisi kecuali lumbung lawan. Jika pada biji terakhir masih ada biji di dalam lubang permainan dapat dilanjutkan hingga jatuh pada lubang yang kosong. Jika biji jatuh pada lubang di daerah kekuasaan dan pada daerah diseberang lawan ada biji lainnya, si pemain dapat mengambil semua biji tersebut dan menaruhnya pada lumbung. Dan permainan terus berulang seperti diatas. Permainan Dakon ini dibagi menjadi beberapa kelompok.

Jadi Permainan Tradisional dengan media Dakon ini bertujuan untuk melatih dan memberikan pemahaman anak dalam bermain bersama, harus selalu menghormati satu sama lain, serta melatih kejujuran dan kesabaran menunggu giliran untuk memainkan biji dakonnya, selain itu dalam permainan ini siswa dilatih dalam hal berhitung (kecerdasan) sehingga akan membentuk dan melatih anak dalam pendidikan karakter yang lebih unggul. (Nur&Isti)