Perhatikan Isi Pembicaraannya, Bukan Orangnya

Ust Haris

Sebanyak kurang lebih 200 muslimin yang terdiri dari dosen, karyawan, dan mahasiswa menghadiri Pengajian Buka Bersama di Ruang Ramah Tamah, Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Kamis (25/7) lalu. Tampak pula dalam kesempatan tersebut Dekan FE, Dr. Sugiharsono, M.Si., serta mantan Rektor kedelapan UNY dan mantan Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Dasar (Dikdas) Kemendikbud RI, Prof. Suyanto, Ph.D. “Sungguh menggembirakan melihat banyak yang menghadiri acara ini. Terlebih lagi, Prof. Suyanto juga tak diduga turut hadir bersama kita,” ungkap Sugiharsono dalam sambutannya membuka acara. Sementara itu, bertindak selaku penyampai taushiyah adalah Ust. Haris Djayadipraga dari Bina Rohani Islam (Binrois) Rumah Sakit Islam Yogyakarta Persaudaraan Djamaah Haji Indonesia (RSIY PDHI).

“Kalau sebelum ini kita mengikuti Lokakarya Layanan Prima untuk mengetahui “benar-salah” yang menyangkut duniawi, maka insyaAllah kali ini kita akan mengerti “benar-salah” untuk ukhrawi,” terang Sugiharsono.

Di awal ceramahnya, al ustadz menyitir perkataan Ali bin Abi Thalib r.a., “unzhur maa qoola, wa laa tanzhur man qoola, perhatikan apa yang diucapkan, jangan perhatikan siapa yang mengucapkan, karena saya memang mungkin jauh lebih muda dari Bapak Ibu sekalian,” terang pria kelahiran 1987 ini dengan mengumbar senyum.

Diungkapkannya, Ramadhan adalah “Hadiyyatun lil Mu’miniin”, hadiah bagi orang-orang beriman karena melimpahnya kesempatan untuk beramal shalih dan meraup banyak pahala di bulan ini. “Lailatul Qodar adalah rahmat bagi umat Muslim di akhir zaman, zaman ketika memegang teguh ajaran Islam layaknya menggenggam bara api,” jelas ustadz asli Bandung tersebut.

Oleh karena itu, ust. Haris mengingatkan agar umat Muslim bisa memaksimalkan bulan ini untuk memanen pahala. “Jangan sampai kita termasuk orang-orang yang kena singgung Rasulullah dalam hadits beliau, ‘banyak yang berpuasa namun hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja’,” ingatnya. Acara kemudian ditutup dengan berbuka puasa bersama dan ramah tamah. (fadhli)