Pendatang Baru Harus Pintar Menangkap Peluang

Fakultas Ekonomi (FE) UNY kembali mengadakan Pelatihan Pengembangan Diri dan Kiat Menembus Dunia Kerja Periode II 2014. Sebanyak lebih dari 120 calon wisudawan dari FE UNY mendapatkan wawasan dari pemateri yang pada kali ini menghadirkan ahli psikologi UGM, Dr. Noor Siti Rahmani, M.Sc. Pelatihan ini rutin diadakan setiap menjelang wisuda untuk memberikan bekal bagi para lulusan dalam mengarungi dunia kerja yang sesungguhnya. Para lulusan baik yang berorientasi mencari pekerjaan atau yang ingin menciptakan pekerjaan diberikan wawasan mengenai penataan kepribadian serta wawasan yang bisa membantu mereka setelah keluar dari dunia kampus.

Wakil Dekan III Siswanto, M.Pd. yang memberikan sambutan mewakili Dekan mengatakan, masa perkuliahan menjadi masa lalu yang berpengaruh bagi  kehidupan di masa mendatang mahasiswa. “Masa-masa kuliah akan menjadi rangkaian portofolio, prestasi, sejarah yang akan mewarnai kehidupan di kemudian hari,” ujarnya.

Siswanto menambahkan, jika ingin menjadi seorang entrepreneur, seseorang harus pintar mencari peluang. Meskipun saat ini orang menjadi sibuk karena pekerjaannya, hal ini juga bisa ditangkap sebagai peluang. “Orang yang sibuk bekerja dan tak sempat mencari makan, bisa dilayani dengan delivery service. Ibu yang tak sempat mencuci karena berkarir atau mengurusi anak, bisa menafaatkan laundry. Hal seperti ini harusnya lebih bisa ditangkap pendatang baru dalam dunia usaha,” tambahnya.

Noor Siti Rahmani menjelaskan, bidang entrepreneurship membutuhkan sikap-sikap penuh kepercayaan diri, task-result oriented  (berorientasi hasil), risk taker (pengambil risiko), people oriented (berorientasi pada kepuasan orang), originality (keaslian/keunikan), dan future oriented (berorientasi pada masa depan). “Orang yang ingin berwirausaha harus berpandangan ke depan, proaktif, antisipatif, dan mau untuk terus belajar, tidak cepat puas pada yang sudah didapatkan,” terang dosen Fakultas Psikologi UGM ini.

Menyinggung mereka yang ingin mencari pekerjaan, Noor menjelaskan bahwa mereka harus memperhatikan etika. “Etika kerja seseorang akan dipengaruhi oleh nilai-nilai yang ia anut. Selain itu, organisasi juga memiliki nilai yang dipengaruhi oleh nilai yang dianut oleh para pendiri, pemilik, atau pimpinan organisasi. Oleh karena itu, penting untuk memahami nilai organisasi bahkan sebelum wawancara,” jelasnya. (fadhli)