Ogi Juara 2 Lomba Esai Pendamping PIMNAS Non-PKM 2019

Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) Ke-32 yang diadakan di Universitas Udayana, Bali pada 27-30 Agustus 2019 lalu, tidak hanya mengusung lomba-lomba penalaran yang telah ditetapkan Kemenristekdikti. Pihak Universitas Udayana pun menyelenggarakan Lomba Pendamping PIMNAS Non-PKM untuk menyemarakkan pekan ilmiah yang diselenggarakan di pulau dewata tersebut. Ogi Prayoga, mahasiswa UNY dari prodi Manajemen berhasil meraih juara 2 pada cabang esai, Lomba Pendamping PIMNAS Non-PKM. Pada lomba tingkat nasional ini, Ogi menyusun esai berjudul “INCUS (Indonesian Cultural Census) sebagai Upaya Pelestarian Warisan Budaya Bangsa untuk Melahirkan Generasi Cinta NKRI”. Esai yang ditawarkan Ogi memiliki ide pokok berupa pemberlakuan sensus kebudayaan bagi pelajar/mahasiswa Indonesia untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman budaya pada generasi muda bangsa.

Alasan utama Ogi mengusung ide pelestarian budaya ini berdasarkan observasinya mengenai preferensi generasi muda yang banyak mengutamakan budaya luar, contohnya adalah fenomena K-POP (Korean Pop) yang melanda kaum remaja, khususnya kaum putri. Tidak hanya dalam konteks musik saja, gaya hidup juga terdampak dengan adanya serangan budaya luar, sebagai contoh makanan Korea dan Jepang, serta makanan cepat saji asal Barat yang semakin marak di Indonesia, sedangkan makanan tradisional Indonesia semakin langka. Hal yang telah disebutkan demikian hanyalah sedikit contoh dari banyaknya pengaruh budaya asing di Indonesia.

“Fenomena ini perlu segera diatasi agar tidak semakin merambah banyak generasi muda di Indonesia. Mengenal budaya asing memang penting, tetapi menjaga budaya lokal adalah hal yang wajib bagi setiap bangsa Indonesia,” ujar Ogi ketika dihubungi melalui WhatsApp, Minggu (9/8/2019).

Ogi menyatakan bahwa harapannya bahwa ide mengenai program sensus budaya ini dapat diterapkan oleh pemerintah dan diberlakukan di Indonesia. Hal ini bertujuan supaya pengetahuan dan kesadaran pemuda Indonesia terhadap budaya bangsa semakin tinggi. (Muhammad Abdul Hadi/JK)