Modu Modu Menangi Youth Excursion Korea Program 2016

Salah satu alumni Fakultas Ekonomi (FE) UNY yang sekaligus mahasiswa pascasarjana UNY, Ratih Kartika, S.Pd., berhasil membawa pulang medali Youth Excursion (Youtex) pada kategori Project Presentation dalam acara Youth Excursion Korea Program 2016 yang diadakan pada Senin hingga Sabtu (14-19) kemarin di Seoul, Korea Selatan. Ratih dan kelompoknya yang terdiri dari 9 orang dan berasal dari 3 negara yang berbeda yakni Indonesia, Vietnam dan Myanmar berhasil mengalahkan kelompok lain dengan mempresentasikan sebuah ide start up/aplikasi bernama Modu Modu.

Modu adalah bahasa Korea dan artinya adalah segalanya. Aplikasi ini adalah sebuah aplikasi yang berisi informasi seputar kebutuhan turis asing yang berkunjung ke Korea khususnya kota Seoul seperti informasi hotel, tempat wisata, tempat belanja, restoran dan informasi lainnya. Aplikasi ini dilengkapi pilihan variasi bahasa yang beragam sehingga memudahkan turis asing untuk memahaminya. Aplikasi ini diharapkan dapat membantu turis asing dalam berwisata di kota Seoul dengan segala rekomendasi/informasi yang telah tersedia dalam aplikasi Modu Modu.

Project presentation adalah salah satu tugas yang harus dikerjakan setiap kelompok setelah mengikuti Market Research di Dongdaemun, Namdaemun, Myongdong Market, dan City Challenge di National Folk Museum of Korea, Bukchon Hanok Village dan Gyongbukgung Palace, N Seoul Tower dalam satu hari. Kami sampai di hotel pukul 21.00 dan mulai mengerjakan tugas tersebut pukul 22.00 sampai pukul 01.00 bahkan ada yang sampai pukul 04.30 kemudian pukul 08.00 harus sudah siap menuju lokasi International Syomposium & Culture Show ASEAN South Korea 2016 di Arte Hall, Seoul.  Jadi kami benar benar lembur, bekerja keras dan Alhamdulillah kami sangat bersyukur kelompok kami menang,” ujar penerima beasiswa LPDP ini.

Youth Excursion Korea Program 2016 adalah salah satu program yang diadakan oleh IGN (Indonesia Global Network). Program-program IGN berfokus pada pilar-pilar entrepreneurship, leadership, & social program dan culture exchange sebagai platform strategis bagi pemuda pemudi ASEAN untuk lebih mengembangkan potensi diri. Acara ini diikuti oleh 30 pemuda pemudi ASEAN dari berbagai negara yang dipilih dalam proses seleksi sebelumnya. Mereka berasal Indonesia, Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Myanmar. Dari Indonesia sendiri, para delegasi tersebut berasal dari beberapa daerah dengan universitas yang berbeda-beda dan untuk Yogyakarta, para delegasi berasal dari 3 universitas berbeda dengan 4 orang delegasi yaitu Universitas Gadjah Mada (1 orang), Universitas Islam Indonesia (2 orang) dan Universitas Negeri Yogyakarta diwakili oleh  Ratih Kartika.

Selama 6 hari, mahasiswi sekaligus founder Pejuang Muda Indonesia ini beserta delegasi lainnya mengunjungi dan belajar dari beberapa tempat seperti Seoul Global Startup Center (SGSS), Samsung d’light, Hyundai Motor Studio, kemudian SNU (Seoul National University), Hankuk University of Foreign Studies, Dongdaemun Market, Namdaemun Market, Myongdong Market, National Folk Museum of Korea, Bukchon Hanok Village, Gyongbukgung Palace, dan N Seoul Tower.

“Semoga ke depan banyak pemuda pemudi khususnya mahasiswa yang berani mengeksplorasi diri, tidak hanya berfokus pada kegiatan klasikal di kampus, namun aktif dalam berbagai organisasi di dalam dan luar kampus. Jiwa visioner, kerja keras, keluar dari zona nyaman, think out of the box, kreatif, kemampuan sosial, dan public speaking dapat dan harus dikembangkan dengan baik melalui pembelajaran/pengalaman akademik di kelas dan pengalaman pengalaman non akademik yang juga sangat berharga yang hanya bisa didapatkan dari organisasi serta keaktifan dalam berbagai acara lintas generasi, lintas program, lintas daerah bahkan lintas negara. Jangan lewatkan kesempatan masa muda dengan hal yang sia sia. Mari terus belajar, menebar menfaat, yang muda yang berjuang!“ tutup mahasiswa program studi Penelitan dan Evaluasi Pendidikan ini dengan semangat. (ratih/fadhli)