Mahasiswa FE Juara 3 Lomba Esai Ekonomi Syariah

Mahasiswa dari Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Amra Ulvita Azhiin berhasil menyabet juara 3 dalam lomba esai yang bertemakan “Mengoptimalkan Kualitas SDM dalam Menciptakan Stabilitas Perekonomian Nasional Berbasis Syariah”.  Lomba esai yang diselenggarakan oleh Center of Islamic Economic Studies (CIES) Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat Fakultas (UKMF) KM AL FATIH UNY, Senin lalu yang bertempatkan di FE UNY, diikuti oleh 8 finalis yang telah terseleksi esainya dari seluruh perguruan tinggi di provinsi DIY untuk melakukan presentasi.

Amra Ulvita Azhiin dari Jurusan Akuntansi Unggulan, Fakultas Ekonomi, UNY, membawa pulang juara dengan mengangkat ide esai “Syariah Tourism System”. Syariah Tourism System merupakan ide berupa pengembangan tempat-tempat pariwisata di Yogyakarta, menjadi pariwisata berbasis syariah yang diharapkan mempunyai daya tarik seperti pulau Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Selain itu keluaran dari Syariah Tourism System berupa lembaga pariwisata syariah yang dikelola oleh penduduk di sekitar objek pariwisata. Hal ini memberikan solusi bagi masyarakat pengangguran di daerah objek pariwisata dan meminimalkan dampak negatif dari pariwisata.

Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Dari 1,57 milliar penduduk muslim atau penganut agama Islam di dunia, 203 juta jiwa atau 88,2% adalah penduduk Indonesia. Saat ini wisatawan muslim di dunia, berkontribusi sekitar USD 126 milliar dalam hal wisata halal dan potensi omset pariwisata syariah di dunia, mencapai USD 2 triliun. Dengan pangsa pasar yang tidak ada habisnya diharapkan lembaga pariwisata syariah mampu memanfaatkan peluang ini.

Pariwisata syariah juga diharapkan memberikan dampak yang positif dari mekanisme pariwisata berdasarkan syariat-syariat agama islam dan meminimalkan dampak negatif dari pariwisata itu sendiri. Karena sering kali terdapat dampak-dampak negatif pariwisata seperti; (1) Terjadinya sifat meniru, kebiasaan-kebiasaan yang berbeda bahkan bertolak belakang dengan tata cara hidup dapat ditiru oleh masyarakat sekitar, (2) Meningkatnya tindak asusila, area pariwisata dikenal sering digunakan sebagai ajang maksiat bagi kaum muda mudi. Selain itu banyak hotel yang bertaburan di area pariwisata tidak menghiraukan syarat bagi pengunjung hotel bukan pasangan resmi, kamar “short time”, menyediakan pekerja seks komersil, (3) Meningkatnya tindak pidana, selain sebagai area jalur peredaran narkoba tidak sedikit wilayah pariwisata yang digunakan sebagai tempat berjudi dan berjualan minuman keras. (rara/fadhli)