Lestarikan Budaya Ketoprak, FE UNY ‘Jodohkan’ Malin Kundang dan Roro Jonggrang

Malin Kundang adalah cerita rakyat dari Sumatra, sedangkan kisah Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang adalah legenda di Jawa. Dua kisah nusantara ini kemudian dibungkus secara kreatif oleh FE UNY dalam satu gelaran ketoprak ‘dagelan’ yang diselenggarakan Sabtu (18/6) lalu. Ketoprak ‘Dagelan’ ini diadakan sebagai salah satu rangkaian Dies Natalis ke-11 FE UNY. Seluruh pemeran sendiri adalah dari dosen, tendik, maupun mahasiswa yang memiliki minat dalam bidang seni. Sutradara sekaligus koordinator acara Rr. Chusnu Syarifa mengungkapkan, ketoprak ini adalah sebagai wujud melestarikan budaya Jawa. “Selain untuk ‘nguri-uri’ budaya Jawa ketoprak, ajang ini untuk memupuk softskills komunikasi, kreativitas, dan berpikir kritis segenap pihak yang terlibat. Di samping itu, acara ini diharapkan menjadi salah satu hiburan bagi kalangan civitas akademika FE UNY pada khususnya dan masyarakat pada umumnya,” terang Chusnu yang juga dosen Jurusan Pendidikan Administrasi FE UNY ini.

Dekan FE UNY Dr. Siswanto, M.Pd., menyambut baik acara ketoprak ini dan juga acara pendampingnya yaitu penyerahan piala berbagai lomba pencanangan dies yang lalu serta lomba mahasiswa SPARCO. “Ketoprak ini merupakan kreativitas mahasiswa dan dosen FE UNY. Naskah sendiri ditulis oleh mahasiswa Pendidikan Administrasi, dan sutradara juga dari dosen jurusan Pendidikan Administrasi,” ungkap Siswanto.

Dalam ketoprak ini, dikisahkan kepingan cerita di mana Bandung Bondowoso yang menerima syarat dari Roro Jonggrang untuk membangun seribu candi, harus menemui kegagalan karena adanya pihak ketiga yaitu Malin Kundang yang memang lebih dipilih Roro Jonggrang. Malin Kundang yang berhasil membawa pulang Roro Jonggrang ke kampungnya di Sumatra kemudian tidak mau mengakui ibundanya yang ternyata menjadi pembantu Roro Jonggrang.

Beberapa pemeran utama ketoprak berjudul “Kisah Cinta Roro Jonggrang dan Malin Kundang” ini di antaranya adalah Lina Nur Hidayati, M.M., sebagai Roro Jonggrang, Soeroto sebagai Bandung Bondowoso, M. Roestam Afandi, M.Ec.Dev. sebagai Malin Kundang, dan Joko Kumoro, M.Si., sebagai dalang. Pemeran pendukung lainnya juga terdiri dari dosen, tenaga kependidikan, hingga mahasiswa FE UNY. Acara ketoprak dihadiri oleh Ketua Senat FE UNY, segenap ketua jurusan (kajur), koordinator program studi (korprodi), perwakilan tenaga kependidikan, serta perwakilan mahasiswa. (fdhl-ed:ekki)