Kunjungan UiTM Malaysia ke FE UNY

Berbagai kondisi yang terjadi di dunia turut mempengaruhi ekonomi dunia. Perubahan iklim, situasi politik, dan perkembangan teknologi memaksa entitas bisnis untuk pintar-pintar mengatur strategi. Hal ini dikarenakan perubahan yang terjadi akan membawa risiko-risiko yang secara tidak langsung berdampak terhadap bisnis. Dalam pengaturan strategi ini, tentu akan sangat membutuhkan keahlian di bidang manajemen. Ilmu manajemen memiliki peran penting agar perusahaan tetap berjalan lancar di berbagai kondisi yang melingkupi, sembari mengantisipasi risiko yang mungkin akan dijumpai di masa mendatang. Demikian sebagaimana dipaparkan Setyabudi Indartono, Ph.D, dalam Seminar tentang “Strategic Management towards Global Inspiration” di Ruang Sidang Dekanat Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Senin (2/6). Seminar ini diikuti 50 peserta yang terdiri dari mahasiswa dan dosen pendamping dari Universitas Teknologi MARA (UiTM), Malaysia serta mahasiswa Jurusan Manajemen FE UNY.

Dekan FE UNY, Dr. Sugiharsono, M.Si mengatakan dalam sambutannya, FE UNY merupakan fakultas termuda di UNY. “FE UNY baru berdiri tiga tahun pada 22 Juni nanti. FE UNY memiliki delapan program studi yang terdiri dari program studi kependidikan dan non kependidikan,” terangnya. “Tapi ternyata, masyarakat lebih meminati program studi non kependidikan. Akuntansi dan Manajemen termasuk program studi paling favorit di UNY dengan pendaftar pada tahun 2014 mencapai lebih dari tujuh ribu orang,” lanjutnya.

Selain dalam rangka mengikuti seminar, rombongan dari negeri jiran bertandang ke UNY juga dalam rangka mengenal lebih jauh perguruan tinggi di Yogyakarta serta menjalin silaturrahim dengan UNY. “Kami berkunjung ke sini untuk lebih tahu universitas-universitas yang ada di Yogya. Selain itu, kami juga ingin belajar mengenai global issues on strategic management. Kami harap ada kolaborasi lebih lanjut untuk mengembangkan kedua belah pihak dan negara,” ujar pimpinan rombongan UiTM Assoc. Prof. Dr. Norzanah bt Mat Nor dengan logat Melayu kental.

Setyabudi Indartono selaku pembicara tunggal dalam seminar tersebut menyoroti masalah strategi bisnis dalam menghadapi berbagai risiko yang diakibatkan situasi dunia. Penyandang gelar doktor di bidang sumber daya alam dari National Central University, Taiwan, ini menjelaskan, dunia saat ini sedang mengalami banyak masalah. “Sebagaimana dimuat dalam laporan Global Risks Report 2013, dunia mengalami kegagalan finansial sistemik, kegagalan terhadap adaptasi perubahan iklim, kegagalan pemerintahan, dan lain-lain. Semua perusahaan harus bisa menyesuaikan diri dengan keadaan tersebut,” terangnya.

“Jangan menilai kompetitor kita hanya dari strategi yang biasa dijalankannya. Ini karena terkadang short term opportunities bisa mengubah cara bertindak seseorang,” lanjutnya. “Kita juga terkadang harus berubah untuk menyesuaikan diri dengan situasi sampai pada batas-batas tertentu. Perilaku-perilaku perubahan ini melingkupi tiga macam area dalam konteks keberterimaan, yaitu accepted area, tolerance area, dan rejected area,” tambahnya menjelaskan grafik di layar proyeksi.

Seminar ini merupakan kerjasama antara Arshad Ayub Graduate Business School (AAGBS) of Universiti Teknologi MARA Malaysia dan Management School of Yogyakarta State University, Indonesia. Setyabudi Indartono yang juga merupakan Ketua Jurusan Manajemen FE UNY menjadi pembicara tunggal dalam seminar tersebut. Para mahasiswa dari UiTM tampak antusias mengajukan beberapa pertanyaan kepada narasumber. “Nobody’s perfect, but it is also good to be perfectionist, tidak ada orang yang sempurna, tapi tidak ada salahnya juga untuk selalu berusaha perfeksionis,” tutup Norzanah menyimpulkan hasil seminar. (fadhli)