Kembangkan Bahan Ajar Ekonomi Kerakyatan, Kiromim Raih Doktor Pendidikan Ekonomi

Dosen Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Kiromim Baroroh, berhasil meraih gelar doktor pada Program Doktor Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Malang setelah mempertahankan disertasinya di hadapan dewan penguji yang diketuai Dr. Djoko Dwi Kusumajanto, M.Si., Kamis (9/9) lalu.

Dr. Kiromim Baroroh, M.Pd. membawakan disertasinya yang berjudul "Pengembangan Pembelajaran Ekonomi Kerakyatan di Universitas" di bawah bimbingan Prof. Dr. Wahjoedi, M.Pd., M.E., Dr. Hari Wahyono, M.Pd., dan Dr. Sugeng Hadi Utomo, M.S.

Selain diketuai Djoko Dwi Kusumajanto, anggota dewan penguji terdiri dari: Dr. Cipto Wardoyo, S.E.,. M.Pd., M.Si., Ak., C.A.; Dr. Dedi Kuswandi, M.Pd.; Prof. Dr. Agus Suman, S.E., DEA, serta juga dianggotai ketiga dosen pembimbing.

Dosen di Jurusan Pendidikan Ekonomi FE UNY ini mengembangkan bahan ajar ekonomi kerakyatan yang layak untuk program studi Pendidikan Ekonomi. Kiromim memakai model "Dick & Carey" sebagai metode pengembangan bahan pembelajaran.

Kiromim menyimpulkan, penerimaan lingkungan, support, dan prospek mata kuliah ekonomi kerakyatan di universitas ternyata baik dan bisa dikembangkan terutama di jurusan Pendidikan Ekonomi. Setelah melalui tahap pre tes dan pos tes, didapatkan adanya peningkatan pada hasil belajar kognitif mahasiswa. Bahan ajar yang dikembangkan ini juga dapat memunculkan karakter positif pada mahasiswa, di antaranya kedisiplinan, peduli, toleransi, dan cinta tanah air. Pembelajaran ekonomi kerakyatan dinilai layak diselenggarakan di jurusan pendidikan ekonomi baik universitas negeri maupun swasta karena mampu meningkatkan hasil belajar kognitif serta afektif.

Berdasarkan kesimpulan di atas, mata kuliah ini dipandang perlu dikembangkan secara serius dan bahkan menjadi mata kuliah skala nasional. Selain itu, mata kuliah ekonomi kerakyatan bisa menjadi sarana sosialisasi nilai-nilai Pancasila di perguruan tinggi. Bahkan, tidak menutup kemungkinan ekonomi kerakyatan diajarkan pada semua jenjang pendidikan dasar dan menengah.