Dr. Suranto Kembangkan Instrumen Evaluasi UKK Administrasi Perkantoran di SMK

Dr Suranto

Jumlah pengangguran di Indonesia masih cukup tinggi. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2011 menunjukkan sebanyak 9,43 juta orang berstatus pengangguran terbuka. Dari jumlah tersebut, lulusan sekolah menengah,  termasuk di dalamnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), masih mendominasi. Padahal, SMK dirancang untuk menyiapkan peserta didik atau lulusan yang siap memasuki dunia kerja dan memiliki kompetisi di bidang kejuruan. Pemerintah pun sudah melaksanakan kegiatan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) untuk menghasilkan lulusan yang unggul. Posisi penting UKK bagi siswa SMK menyebabkan perlunya evaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan UKK ini. Namun selama ini belum ada instrumen evaluasi tersebut. Latar belakang inilah yang mendorong Dr. Suranto, dosen di Jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi (FE) UNY melakukan penelitian disertasi berjudul “Pengembangan Instrumen Evaluasi Uji Kompetensi Keahlian (UKK) Administrasi Perkantoran di SMK”.

Di hadapan tim penguji, Dr. Suranto berhasil mempertahankan disertasinya dengan hasil Sangat Memuaskan dan menjadi Doktor Program Pascasarjana (PPs) UNY ke-186 dan Doktor Prodi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (PEP) ke-116. Dengan dipromotori oleh Prof. Dr. Muhyadi (Promotor) dan Prof. Djemari Mardapi, Ph.D. (Co Promotor), Dr. Suranto memaparkan hasil penelitiannya dalam Ujian Terbuka dan Promosi Doktor yang digelar pada Senin (29/07/2013) lalu di Aula PPs UNY. “Diperlukan evaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan penyelenggaraan UKK tersebut, sehingga menghasilkan informasi yang dapat digunakan oleh pimpinan sekolah untuk memperbaiki pelaksanaan UKK pada masa mendatang”, jelasnya.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa komponen penyelenggaraan UKK mencakup lima hal yaitu: kolaborasi sekolah dengan asosiasi profesi dan DU/DI (Dunia Usaha/Dunia Industri), kinerja asesor, sarana prasarana penunjang UKK, sikap siswa terhadap UKK, informasi capaian kompetensi siswa, dan pengakuan legal asosiasi profesi dan DU/DI. Perangkat instrumen evaluasi yang dikembangkan mencakup instrumen dan panduan evaluasi, sedangkan jenis instrumen evaluasi mencakup instrumen untuk responden siswa dan instrumen untuk responden guru.

Hasil uji coba dan uji keterbacaan instrumen menunjukkan instrumen evaluasi layak digunakan, dan hasil uji panduan penerapan instrumen oleh pakar dan praktisi pun menunjukkan bahwa panduan layak digunakan. (fadhli)