Bedah Film Surga Menanti di FE UNY: Belajar Sedekah Melalui Film

Menyambut datangnya bulan Ramadhan ini, masyarakat Indonesia akan disuguhkan dengan satu sajian film bertema religi yang menyuguhkan banyak pemandangan indah alam Indonesia berjudul “Surga Menanti”. Film ini menceritakan kisah perjuangan seorang ibu dalam mendidik anaknya. Yang menjadikan istimewa film ini, Pipik Dian Irawati atau Ummi Pipik akan menjadi salah satu pemeran utamanya. “Saya, kalau tidak ada pesan moral atau pendidikannya, tidak akan pernah mau main di film apapun. Namun, karena film ini memiliki pesan pendidikan yang sangat jelas dan baik, saya mau jadi salah satu pemerannya. Saya membaca seluruh skrip naskahnya sebelum memutuskan untuk mengambil peran di film ini,” terang Ummi Pipik dalam taushiyah sekaligus bedah film “Surga Menanti” di Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Rabu (25/5) lalu. Bedah film ini merupakan kerja sama antara Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat Fakultas (UKMF) Al Fatih FE UNY dan Khanza Film Production.

Selain dibintangi istri almarhum Ustadz Jefry Al Buchory ini, film yang diproduksi di beberapa lokasi di Bantul, Wonosobo, Magelang, Cirebon, Jakarta, Aceh, dan Beijing ini juga akan dihiasi beberapa artis pendukung lain seperti Agus Kuncoro, Syakir Daulay, Astri Ivo, serta menampilkan Syaikh Ali Jabeer dan seorang hafidz cilik penyandang tuna netra, Panca Rahmadi. “Film ini juga ingin mengeksplor keindahan alam yang dimiliki Indonesia. Jangan hanya berbangga ketika syuting dengan latar belakang alam atau tempat di luar negeri,” terang produser eksekutif film, Agus Riyanto, di hadapan lebih dari 200 peserta yang memadati ruang Auditorium FE UNY.

Ummi Pipik melanjutkan, pendidikan anak sejatinya sudah dimulai sejak anak masih dalam kandungan. “Sejak roh ditiupkan pada usia kehamilan 4 bulan, anak dalam kandungan bisa kita didik dan bentuk untuk menjadi apa yang kita inginkan. Oleh karena itu, kebiasaan yang ibu lakukan saat mengandung, akan tercermin pada anaknya saat besar kelak. Ada yang saat hamil isinya mengeluh, dengki, ngomongin orang lain, suka ndengerin musik dangdut, maka saat anak lahir dan besar nanti bisa tertular kebiasaan yang sama,” ujarnya.

“Setelah besar pun, pendidikan orang tua kepada anak tidak boleh lepas. Dengan mendorong anak untuk menjadi penghapal Alquran, terlebih ditambah artinya, akan menyebabkan akhlak anak membaik. Selain itu, anak tersebut akan menjadi sebab bagi orang tuanya diberikan mahkota di surga kelak,” tambah Ummi Pipik.

Dekan FE UNY Dr. Sugiharsono, M.Si. dalam sambutannya mengungkapkan, menonton film di bioskop adalah hal yang langka bagi dirinya. “Film-film di Indonesia masih kurang memiliki nilai pendidikan. Oleh karena itu, film yang mengandung pendidikan seperti ini patut mendapat apresiasi, dan layak ditonton keluarga. Indonesia membutuhkan lebih banyak film seperti ini di masyarakat,” ungkapnya.

Film ini akan serentak ditayangkan di bioskop-bioskop seluruh Indonesia mulai 2 Juni 2016 mendatang. “Tak hanya berisi pendidikan melalui adegan-adegan di layar saja, film Surga Menanti ini juga bisa mendidik anak-anak dan keluarga untuk bersedekah karena 20% dari penghasilan film ini akan disumbangkan untuk pengembangan Alquran Braille dan wakaf tanah di Bantul. Untuk itu, kami juga menggandeng Yayasan Syaikh Ali Jabeer,” tambah Agus Sriyanto. (fadhli)