“Menulislah atau Musnah”

Suasana lokakarya

Bertempat di Ruang Auditorium FE UNY, Selasa (4/2), Fakultas Ekonomi (FE) UNY menyelenggarakan Lokakarya Penulisan Artikel dalam Rangka Dies Emas UNY bagi dosen di lingkungan FE UNY. Sebanyak kurang lebih 70 dosen dari empat jurusan, yaitu Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Akuntansi, Manajemen, dan Pendidikan Administrasi Perkantoran, antusias mengikuti acara tersebut. Lokakarya ini diadakan untuk melahirkan buku kumpulan artikel yang diterbitkan dalam rangkaian Dies UNY yang ke-50 tahun ini. Selain itu, diharapkan dosen juga lebih termotivasi untuk mengoptimalkan Jurnal Ekonomia milik FE UNY dalam menerbitkan hasil-hasil penelitian mereka. Untuk itulah dihadirkan Losina Purnastuti S.E., M.Ec.Dev., Ph.D untuk membawakan materi penulisan. Hadir pula Prof. Suyanto, Guru Besar di Fakultas Ekonomi yang juga mantan Rektor UNY.

Mewakili Dekan FE, Prof. Dr. Moerdiyanto, M.Pd., M.M mengharapkan agar dosen bisa meluangkan waktu untuk menulis artikel di sela kesibukan mengajarnya. Senada dengan itu, Ketua Panitia Siswanto, M.Pd. juga mengatakan, “Menulis di Jurnal Ekonomia akan menambah angka kredit bagi dosen. Selain itu, lokakarya itu ‘kan mengandung kata karya, jadi setelah ini seharusnya segera ada karya nyata.”

Losina selaku pemateri menjelaskan bahwa Indonesia masih tertinggal jauh dari negara tetangga di kawasan Asia Tenggara dalam penerbitan tulisan/jurnal. “Jurnal yang terpublikasi dan terindeks di Scopus hanya 3.231 buah, jauh tertinggal dengan Malaysia yang mencapai 20 ribu dan Singapura dengan 15 ribu,” ungkapnya.

Losina juga membagikan tips dan trik agar artikel yang dihasilkan bisa optimal. “Judul kalau perlu agak bombastis. Hasil penelitian yang baik sayang sekali kalau tidak dilirik karena tertutup judul yang kurang bagus. Sebaliknya, kalau membaca judul saja sudah menarik, tentu pembaca menjadi penasaran untuk membaca lebih lanjut,” bebernya.

“Selain itu, ada perbedaan antara penulisan artikel beberapa tahun lalu dengan sekarang. Dulu kalau tidak menyertakan hipotesis, penelitian dianggap kurang memenuhi syarat, tapi sekarang cukup secara implisit saja. Mengutip kutipan juga sekarang sudah tidak diperbolehkan lagi dalam jurnal internasional,” tegas dosen yang meraih gelar Doktor dari School of Economics and Finance, Curtin Business School, Curtin University, Perth, Australia ini.

Mantan Rektor UNY Prof. Suyanto, Ph.D tak mau kalah menyemangati para dosen yang usianya lebih muda darinya. “Menulis itu penting dan inspirasi menulis bisa didapatkan dari mana saja. Seperti yang dulu saya jadikan jargon di UNY, menulislah atau musnah, Publish or Perish,” pungkasnya. (fadhli)