seminar internasional

FE UNY Selenggarakan ACoMC dan ICEBESS Secara Daring

Fakultas Ekonomi (FE) UNY menyelenggarakan Seminar Internasional secara daring Sabtu (4/10) lalu. Bekerjasama dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, FE UNY menggabungkan dua seminar yaitu International Conference on Ethics of Business, Economics, and Social Sciences (ICEBESS) dan Annual Conference on Management Challenges (ACoMC) dalam satu waktu sekaligus. ICEBESS dan ACoMC kali ini mengundang 3 pembicara dari Australia, Malaysia, dan Indonesia. Lebih dari 500 peserta dan 50 pemakalah menghadiri seminar yang dibagi menjadi dua sesi, yaitu Plenary Session dan Parallel Session.

Ketiga pembicara yang mengisi Plenary Session yaitu Dr. Judith MacCallum dari Murdoch University Perth, Australia, Dr. Hasbullah Ashari dari Universiti Teknologi Petronas Malaysia, dan Dr. Fithra Faisal Hastiadi dari FE Universitas Indonesia. Kepala Unit Urusan Internasional dan Kemitraan FE UNY, Budi Tiara Novitasari, M.Si. menjadi moderator dalam sesi pertama tersebut.

Dalam sambutannya membuka acara, Plt Rektor UNY Prof. Dr. Margana, M.Hum. berharap acara ini bisa menjadi wadah bertukar wacana dan gagasan guna mengatasi berbagai tantangan yang timbul akibat Pandemi Covid-19 bagi dunia Pendidikan dan industri.

MacCallum menyoroti aspek pendidikan, kesiapan sekolah dan peserta didik, dan berbagai hal yang terjadi di dunia Pendidikan Australia dalam menghadapi Covid-19. Sementara Fithra menyoroti dampak Covid-19 terhadap dunia ekonomi dan skill apa saja yang bisa bertahan dalam kondisi tak menentu ini.

Sedangkan Ashari menjelaskan bahwa Covid-19 membawa dampak negatif tidak hanya pada kesehatan tetapi juga ekonomi (lives and livelihood). Selain itu, akan mengganggu rantai suplai dunia. Pasokan bahan mentah, dunia investasi, dan berbagai aliran perdagangan barang dari seluruh dunia akan terganggu. Oleh karena itu, Langkah-langkah dan strategi pemulihan dipandang perlu diambil segera. Di antaranya, dengan menambah sumber bahan mentah baru, menambah ketersediaan produk penting, dsb. (fadhli)

FE UNY Selenggarakan ACoMC 2019

FE UNY menyelenggarakan Annual Conference on Management Challenges (ACoMC) 2019 di kampus setempat, Sabtu (28/9). Seminar internasional yang dibuka Wakil Rektor Bidang Akademik UNY Prof. Dr. Margana ini mendatangkan tiga narasumber menarik. Narasumber pertama adalah Prof. Dr. Ayub Khan Dawood dari B.S. Abdur Rahman Crescent Institute of Science and Technology, India. Narasumber kedua adalah akademisi dari La Trobe University, Dr. Vanessa Ratten dan materi terakhir disampaikan narasumber tuan rumah Ani Widayati, M.Pd., Ed.D. Acara yang diketuai oleh Andreas Mahendro Kuncoro, Ph.D. ini dihadiri oleh 200 lebih dosen, mahasiswa, peneliti, dan praktisi.

Andreas menyampaikan, ACoMC merupakan seminar tahunan untuk merespon berbagai isu-isu yang tak hanya terbatas pada bidang manajemen, tetapi juga bidang lain yang secara langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan ilmu ini, mulai dari ekonomi dan bisnis, hingga pendidikan.

Margana dalam sambutannya mewakili Rektor UNY menyampaikan terima kasih kepada para narasumber. “Revolusi Industri 4.0 menjadi isu yang penting. Mahasiswa generasi sekarang harus beradaptasi guna mempersiapkan diri menghadapi perkembangan pesat dunia industri. Tak hanya itu, para dosen dan akademisi serta pelaku usaha juga harus terus berbenah jika tidak mau terlindas. UNY juga terus mengembangkan diri, terutama dalam hal SDM dan sarana prasarana agar bisa mengiringi kemajuan teknologi saat ini,” terangnya.

Sesi plenary dimoderatori oleh kaprodi S1 Akuntansi Dr. Denies Priantinah dengan menampilkan presentasi ketiga pembicara utama. Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi paralel di mana para pemakalah menyampaikan berbagai ide dan wacana. Para pemakalah dibagai ke dalam beberapa ruangan dan mempresentasikan masing-masing makalahnya.

Miliki Pola Pikir Inovatif di Era Disrupsi

Fakultas Ekonomi (FE) UNY mengadakan seminar internasional bertajuk International Conference on Ethics of Business, Economics, and Social Science, Jumat (31/8). Bersamaan dengan itu, Jurusan Manajemen FE UNY juga menggelar Annual Conference on Management Challengese (AcoMC) 2018. Seminar ini membahas permasalahan teraktual di bidang ekonomi, bisnis, dan manajemen, serta ilmu sosial di tengah meledaknya revolusi industri keempat.

Hadir sebagai pemateri adalah Prof. Moh. Nazari bin Ismail dari Universitas Malaya, Malaysia, Dr. Douglas S. Rolph dari Singapore University of Technology and Design, Dr. Jane Liu dari Chaoyang University of Technology, Taiwan, dan Setyabudi Indartono, Ph.D. dari FE UNY.

Nazari menyoroti kegagalan sistem yang ada di dunia dalam mengantisipasi revolusi industri ke-4 ini. Berbagai pengangguran baru muncul dari kalangan terdidik. Amerika Serikat menghadapi tantangan di bidang ekonomi dari berbagai pasar baru di periode kepemimpinan Donald Trump. “Sementara di Jepang, mulai bermunculan tenda-tenda yang didirikan orang yang tak mampu memiliki properti,” terangnya.

Sementara itu, Rolph menyatakan, adalah tugas kita para pendidik untuk menyiapkan generasi muda dengan perkembangan teknologi yang ada sekarang. “Era disrupsi teknologi punya implikasi terhadap bidang yang luas, dan bahkan nilai ekonomi yang terdampak sangat besar. Dalam 10 tahun ke depan, banyak pekerjaan rutin yang akan menghilang. Oleh karena itu, diperlukan revolusi mental dalam menghadapinya,” ujarnya.

Rolph melanjutkan, ada pola pikir inovasi yang harus dimiliki dalam era disruptif ini. “Pertama, identifikasi apa yang penting. Kedua, biasakan diri dengan ketidakpastian. Tiga, beradaptasi dengan informasi yang terbatas,” tambahnya.

Dalam sambutannya membuka acara mewakili Rektor, Wakil Rektor I UNY menyatakan bahwa internet menjadi salah satu faktor kunci dalam era disrupsi. “Konektivitas adalah hal yang makin lumrah. Pertumbuhan ekonomi akan makin pesat dengan adanya revolusi industri ini. Di sisi lain, isu kesetaraan dan perubahan iklim akan tetap menjadi tantangan yang tak bisa diabaikan,” ucapnya.

Seminar dihadiri oleh lebih dari 150 akademisi, peneliti, dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dan institusi.

Pages