e-government

PELATIHAN E-GOVERNMENT UNTUK APARAT DESA

Revolusi industri 4.0 telah merambah disetiap lini bidang salah satunya pelayanan publik. Pada umumnya yang menjadi sorotan adalah pelayanan publik di kelurahan dengan kinerja pemerintah desa yang kurang produktif dan efisien sehingga waktu yang digunakan untuk mengatasi suatu permasalahan tergolong lambat. Padahal segala sesuatu bisa lebih dipermudah dengan menggunakan teknologi.  Melihat peluang tersebut pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) berupaya meluncurkan program e-government secara masif, terstruktur, dan sistematis ini tentunya dengan membawa harapan supaya kinerja birokrasi pemerintahan semakin baik.

Untuk mewujudkan harapan Kementerian PANRB tersebut mahasiswa UNY mengadakan implementasi program e-goverment melalui sistem manajemen kearsipan & informasi desa. Nuning Siwi Utami dan Yulia Dewi Nuprita prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran, Andri Muhyidin prodi Pendidikan Teknik Informatika, Retno Wulan Juminarsih prodi Manajemen Pendidikan serta Nina Yusliana Agustya Ningrum prodi Pendidikan Sosiologi mengadakan pelatihan e-government di Desa Jatimulyo Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul.

Menurut ketua kelompok Nuning Siwi Utami, melalui program ini akan membantu nawacita pemerintah dalam menerapkan e-government di tingkat desa. “Seperti membantu menyediakan sistem manajemen kearsiapan dan informasi desa” kata Nuning “Juga mensosialisasikan dan memberikan pendampingan intensif kepada perangkat dan masyarakat desa supaya dapat mengoptimalkan layanan yang disebut e-government ini di tingkat desa”. Harapannya dengan pelatihan e-government ini dapat mewujudkan pemerintahan desa dengan layanan publik yang lebih produktif, transparan, akuntabel, dan demokratis.

Nina Yusliana Agustya Ningrum menjelaskan, salah satu proses penting pelatihan e-government ini adalah workshop bagi aparatur desa sebagai persiapan sebelum melayani warga masyarakat desa setempat. “Pelatihan berupa Sistem Informasi Desa utk admin dan manajemen kearsipan” kata Nina. Manajemen kearsipan yang diberikan pelatihan berupa digital dan manual. Untuk versi digital berwujud filling cabinet, dan manual berupa sistem nomor secara desentralisasi. Setelah aparatur desa menguasai penggunaan sistem informasi desa ini maka tahap  selanjutnya adalah memberikan informasi dan wawasan pengetahuan tentang sistem ini agar dapat digunakan secara optimal. Aplikasinya langsung praktek di depan komputer. Sebagai narasumbernya adalah Diskominfo, BPAD Bantul dan pemerintah desa Jatimulyo yang bekerjasama dengan para mahasiswa.

Retno Wulan Juminarsih menambahkan, setelah aparatur desa dan masyarakat paham akan penggunaan dan manfaat program sistem manajemen kearsipan dan informasi desa maka tim mahasiswa UNY masih bertanggung jawab dalam memberikan bantuan berupa pendampingan sebelum benar-benar bisa dilepas secara mandiri. Pendampingan selama 3 bulan ini berupa bantuan teknis dalam menggunakan sistem ini. Kegiatan ini berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat tahun 2018. (Dedy)

Pages