Penelitian Kerjasama FE UNY-UPSI Malaysia : Pendidikan Kewirausahaan di Indonesia Perlu Terintegrasi

Sepanjang Juni-Desember 2011 tim peneliti Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FE UNY) berkolaborasi dengan tim peneliti UPSI (Universitas Pendidikan Sultan Idris) Malaysia melakukan penelitian pendidikan kewirausahaan di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan. Ketua tim peneliti UNY, Dr. Nahiyah Jaidi Faraz, M.Pd. dengan anggota M. Lies Endarwati, M.Si. dan Dyna Herlina Suwarto SE ketiganya merupakan Dosen Jurusan Manajemen FE UNY, menyatakan, “penelitian ini merupakan kajian perbandingan model pembelajaran kewirausahan di sekolah vokasional di Indonesia dan Malaysia.

Perbandingan yang dilakukan meliputi kurikulum, sistem pendidikan, sistem evaluasi dan budaya diantara unit pendidikan di dua negara.

Menurut Nahiyah, Penelitian ini menggunakan metode penelitian campuran (kualitatif dan kuantitatif). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, wawancara, observasi dan kuesioner. Data dikumpulkan dari 3 SMK di Indonesia dan 2 Sekolah Vokasional di Malaysia.

Sedangkan Prof. Hariri, ketua tim peneliti UPSI Malaysia, sistem pendidikan di Malaysia cenderung tersentralisir. Kurikulum, materi dan bahan pembelajaran disediakan oleh Kementrian Pelajaran. Beberapa pelajaran yang dapat diambil dari Malaysia adalah komposisi praktek dalam pembelajaran lebih tinggi daripadai pembelajaran teori. Fasilitas pembelajaran di Malaysia juga lebih memadai jika ditilik komposisinya dengan siswa. Otonomi/desentralisasi pembelajaran yang diterapkan di Indonesia sangat tergantung oleh kreatifitas guru. Di sisi lain peran pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan kreatifitas guru sangat minim. Sehingga hasil pembelajaran sangat bervariasi.

Oleh karena itu di masa mendatang diharapkan pendidikan kewirausahaan di sekolah vokasional Indonesia harus lebih banyak menerapkan metode praktek. Praktek tidak saja dalam bentuk penjualan tetapi juga merancang rencana bisnis, menjalankan dan mengevaluasi hasilnya sesuai dengan situasi di lapangan. Melalui metode ini diharapkan lulusan sekolah kejuruan memiliki ketrampilan lapangan yang lebih baik.

Hasil penelitian ini telah dipresentasi di Lembaga Penelitian UNY dan Seminar Asia Pasific Conference on Educational Management and Leadership (APCEMal 2011) yang diselenggarakan di Hotel Legend, Kuala Lumpur 30 November 2011 lalu. (Dyna)