Termuda tapi Primadona

Sukirdi dan Djazari

Sejumlah 85 siswa yang didampingi 6 orang guru dari SMK Muhammadiyah 1 Prambanan Klaten Kamis (12/9) lalu berkunjung ke Fakultas Ekonomi (FE) UNY. Dipandu sejumlah mahasiswa yang menjalani KKN-PPL di sekolah tersebut, rombongan diterima oleh Dekan, Dr. Sugiharsono, M.Si., Wakil Dekan II, M. Djazari, M.Pd., beserta Kabag, Kasubag, dan korprodi Akuntansi dan kajur Pendidikan Administrasi Perkantoran. Selain mengenalkan FE UNY secara umum kepada para siswa, rombongan tersebut juga ingin lebih lanjut memahami laboratorium-laboratorium yang menunjang perkuliahan Akuntansi dan Pendidikan Administrasi Perkantoran yang menjadi konsentrasi dari SMK tersebut.

Siang hari tersebut, dengan mengenakan seragam khas jurusan bidang masing-masing, para siswa diajak mengenal FE lebih jauh melalui paparan Dhyah Setyorini, M.Si., Ak. selaku Korprodi Akuntansi S1 dan Joko Kumoro, M.Si. yang merupakan Kajur Pendidikan Administrasi Perkantoran.

Sebelumnya dalam sambutan selamat datang, Sugiharsono menjelaskan bahwa meskipun Fakultas Ekonomi adalah fakultas termuda di UNY – secara yuridis baru berdiri pada 22 Juni 2011 – FE UNY sudah menjadi salah satu favorit calon mahasiswa di setiap tahun. “Meskipun terkecil, tapi primadona,“ cetusnya. “Manajemen dan Akuntansi adalah dua jurusan yang memiliki tingkat persaingan ketat di setiap seleksi,” lanjutnya.

Pada sesi selanjutnya, Ketua Rombongan SMK Muhammadiyah 1 Prambanan Klaten, Sukirdi, S.Pd. menjelaskan maksud dan tujuan kunjungan mereka. “Kami ingin mengenalkan FE UNY kepada para siswa-siswi kami, dengan harapan suatu saat mereka bisa melanjutkan di sini. Selain itu, kami juga ingin mengetahui lebih jauh Laboratorium Akuntansi, Auditing, dan Lab Pendidikan Administrasi Perkantoran yang ada di FE ini,” jelasnya.

Di sesi tanya jawab, M. Djazari menjawab pertanyaan terkait beasiswa bidik misi yang memang diminati karena besarnya manfaat yang diperoleh peserta didik. “Beasiswa Bidik misi terbuka bagi calon mahasiswa yang ingin berkuliah tapi merasa dari keluarga tidak mampu, dengan santunan per bulan Rp 600.000,-. Tapi ingat, mereka dituntut harus menyelesaikan studi selama 4 tahun,” terangnya. Selain itu, M. Djazari juga mengingatkan kejujuran bagi yang ingin mendapat beasiswa Bidik Misi ini. “Pihak UNY akan melakukan verifikasi kondisi sebenarnya dari keluarga calon mahasiswa Bidik Misi, di mana pun asal calon mahasiswa tersebut,” ungkapnya. (fadhli)