Pelatihan Job Hunting FE UNY Periode Februari 2017

Curriculum Vitae (CV) sering disepelekan orang, terutama para pencari kerja. Mereka merasa cukup puas dengan deretan organisasi yang mereka ikuti, banyaknya penghargaan yang didapatkan, dan IPK yang cukup besar. Mereka tidak menyadari, bahwa tidak semua hal tersebut harus dicantumkan. Yang justru lebih penting adalah, bagaimana perusahaan dapat menemukan keahlian yang diperlukan dengan mudah melalui CV para pelamar yang menarik. Demikian disampaikan Head of Online Branch Mandiri Sekuritas DIY Jawa Tengah, Yogiswara Perdana, M.M., dalam Pelatihan Pengembangan Diri dan Kiat Menembus Dunia Kerja periode Februari 2017 di FE UNY, Rabu (22/2) lalu.

Sebagaimana dilaporkan Ketua Panitia, Lina Nur Hidayati, M.M. di hadapan lebih dari 80 peserta mahasiswa FE UNY, pelatihan ini merupakan bekal terakhir yang diberikan fakultas bagi mahasiswa. “Sebelum mereka diwisuda, ini yang bisa kami berikan. Harapannya, baik bagi mereka yang mencari kerja maupun yang membuka lapangan kerja bisa mendapat gambaran bagaimana dunia kerja yang akan mereka hadapi selepas lulus nanti,” ujarnya.

Membuka acara ini, Wakil Dekan II Nurhadi, M.M. mengharapkan para peserta untuk mengubah mindset-nya. “Setelah lulus, jangan hanya terpaku untuk mencari kerja, tapi bagaimana bisa menjadi seorang entrepreneur. Menjadi leader dan pioneer di area tertentu,” pesannya.

Sementara itu, pemateri sesi kewirausahaan, Fika Ambar Puspitasari menceritakan kisahnya keluar dari pekerjaannya di bank. “Teman saya bertanya-tanya, mengapa saya sampai berani keluar, padahal saya sudah jadi kepala unit. Tapi saya memang ingin lebih leluasa menjalani kehidupan saya. Kalau jadi pegawai, cuti pekerjaan hanya sedikit sekali dalam setahun. Belum lagi tuntutan tugas yang terus berdatangan, bahkan hingga malam hari saat tidur, hape saya masih berdering,” urainya.

Fika melanjutkan, impiannya untuk jalan-jalan ke luar negeri membuatnya beralih menjadi pebisnis dari rumah. “Rhenald Kasali pernah berujar, pergilah ke luar negeri. Dengan itu, kamu bisa melihat dirimu sendiri yang sebenarnya. Di negeri yang kamu tidak kenal siapa-siapa, mau tidak mau kamu harus bisa bergantung pada dirimu sendiri. Dengan impian itu, saya makin termotivasi untuk berwirausaha,” terang pelaku bisnis Multi-Level Marketing (MLM) di bidang kecantikan ini.

“Selama MLM itu jelas produknya, benar-benar berjualan barang yang bermanfaat, kenapa tidak? Dari usaha ini, saya makin belajar untuk membuka diri dan berkomunikasi. Seorang pebisnis, di bidang apapun, pada dasarnya adalah seorang sales, karena itu harus pintar berkomunikasi dengan berbagai orang,” tambah wanita berputra dua yang sudah memiliki bisnis tiket promo online, homestay, dan guest house ini. (fadhli)