OBATI CEDERA DENGAN KRIM GEL ALOE VERA DAN DAUN MINT

Dalam beraktifitas sehari-hari seringkali kita mengalami luka cedera seperti memar, keseleo, nyeri sendi atau pegal-pegal. Pengobatannya bisa dengan pemijatan atau menggunakan obat-obatan krim yang dijual di pasaran. Namun kebanyakan krim yang dijual di pasaran merupakan obat kimia yang kadang menimbulkan efek samping seperti dermatitis, vertigo, timbulnya eritema, timbul ruam, dan sebagainya. Banyak konsumen yang alergi dan mengeluhkan dengan kandungan kimia obat tersebut. Mahasiswa UNY melihat peluang bisnis dalam segmen ini dengan meracik krim gel herbal dengan bahan yang ada di sekitar.

Fadilah Fajar Bagaskara dan Muhammad Iqbal Arya Putra dari prodi akuntansi FE, Andini Novita Sari prodi manajemen FE, Kharisma Diah Tri Kurniawati prodi pend biologi serta Rosyid Shidiq Hidayatulloh prodi kimia FMIPA menggagas inovasi baru dengan memanfaatkan lidah buaya (Aloe vera) dan daun mint (Mentha cordifolia) menjadi suatu produk krim gel dengan nama “Alve Health” yang berfungsi sebagai penyembuh luka cedera seperti memar, keseleo, nyeri sendi atau pegal-pegal. Menurut Fadilah Fajar Bagaskara, krim gel lidah buaya dan daun mint merupakan krim yang memberi rasa dingin saat dioleskan dan dapat mengurangi serta mengobati nyeri karena cedera. Produk ini diolah menggunakan bahan dasar lidah buaya dan daun mint, sehingga menghasilkan produk berkhasiat dan mujarab bagi penanganan pertama pada cidera. “Selama ini produsen mengolah lidah buaya untuk luka sayatan saja” kata Fajar.  Kharisma Diah Tri Kurniawati menambahkan bahwa lidah buaya mengandung saponin yang mempunyai kemampuan membunuh kuman, serta senyawa atrakuinon dan kuinon sebagai antibiotik dan penghilang rasasakit serta merangsang pertumbuhan sel baru pada kulit. Sedangkan kandungan utama dari minyak daun mint (Mentha cordifolia) adalah menthol, menthone dan metil asetat, dengan kandungan menthol tertinggi (73,7%-85,8%). “Menthol berkhasiat sebagai obat karminatif (penenang), antispasmodic (antibatuk) dan diaforetik (menghangatkan dan menginduksi keringat)” kata Diah “Minyak daun mint mempunyai sifat mudah menguap, tidak berwarna, berbau tajam dan menimbulkan rasa hangat diikuti rasa dingin menyegarkan”.

Rosyid Shidiq Hidayatulloh menjelaskan, cara membuat krim ini cukup mudah. Alat yang diperlukan yaitu pisau, blender, mixer, baskom, telenan, sendok, timbangan, mesin press, alumunium foil dan wadah plastik. “Bahannya cukup lidah buaya, daun mint dan bubuk vitamin C” kata Shidiq. Cara pembuatannya, Pisahkan daging lidah buaya dari kulitnya dengan cara mengiris bagian lapisan kulit lidah buaya dengan pisau. Setelah itu ambil bagian gel lidah buaya dengan sendok lalu tempatkan dalam baskom. Haluskan gel yang telah diambil beserta potongan daun mint menggunakan blender, setelah itu taruh pada baskom yang masih bersih, lalu tambahkan bubuk vitamin C sebagai bahan pengawet gel lidah buaya tersebut. Setelah itu taruh gel kedalam kemasan plastik lalu timbang seberat 200 gram, kemudian tutup kemasan dengan alumunium foil yang di press menggunakan mesin press. Krim gel lidah buaya dan daun mint ini merupakan produk herbal alami sebagai alternatif pengobatan cidera yang tidak menimbulkan efek samping terhadap orang yang alergi terhadap obat kimia. Karya ini berhasil mendapatkan dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan tahun 2018. (Dedy)