Mendesak, Penguasaan Kompetensi Kearsipan Digital

Kearsipan masih dianggap remeh, bahkan dianggap sampah. Sebagian arsip bahkan dijual kiloan dan berakhir menjadi pembungkus gorengan. Di SMK, pembelajaran kearsipan masih berkutat pada pengelolaan arsip secara manual. Hal ini ditambah dengan rendahnya pemahaman guru Administrasi Perkantoran terhadap pengelolaan kearsipan secara digital. Demikian dipaparkan dosen Jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi (FE) UNY Sutirman pada Orasi Ilmiah Dies Natalis ke-7 Fakultas Ekonomi UNY, Kamis (28/6) lalu.

Tirman mengungkapkan, sesuai perkembangan zaman, kompetensi kearsipan digital mutlak dibutuhkan. “Era revolusi industri 4.0 menyebabkan pembelajaran kearsipan digital juga harus ditingkatkan. Saat ini mata pelajaran kearsipan yang terdiri dari 20 kompetensi dasar baru memiliki satu kompetensi yang membahas kearsipan digital,” terang Doktor di bidang keahlian Teknologi Pembelajaran Administrasi ini.

Dekan FE UNY Sugiharsono menegaskan, FE UNY saat ini mencoba membenahi kurikulum guna menyesuaikan kebutuhan pasar. “Dengan adanya era baru di bidang teknologi ini telah menyebabkan banyak perubahan. Akan ada banyak mata pencaharian baru, dan sebaliknya, ada beberapa pekerjaan yang hilang karena diambil alih mesin. Perlu penyesuaian kurikulum terbaru,” ujarnya.

FE UNY selama ini sering mendapat kunjungan dari berbagai sekolah dan perguruan tinggi. “Mereka minta diberikan beberapa pelatihan yang berkaitan dengan kearsipan digital. “Tidak hanya DIY, beberapa sekolah dan musyawarah guru di Jawa Tengah juga berkunjung ke FE UNY untuk tujuan tersebut,” tambahnya.

FE UNY melaksanakan upacara Dies Natalis ke-7 guna memperingati hari lahirnya yang jatuh pada 22 Juni 2011. Turut hadir segenap anggota Rapat Pimpinan UNY, Senat FE UNY, para dosen dan karyawan, perwakilan mahasiswa, dan purna tugas. Selain itu, para tamu undangan dari bank mitra dan purna tugas juga turut memeriahkan upacara. (fadhli)