Yudisium Februari 2017: Makin Sibuk, Makin Bisa Atur Waktu

Sebanyak 85 orang mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) UNY diluluskan dalam yudisium periode Januari 2017, Jumat (3/2) lalu. Pada periode kali ini, FE UNY meluluskan 48 orang S1 Kependidikan, 34 orang S1 Kependidikan, dan 3 orang dari Program Diploma. Demikian sebagaimana dilaporkan Wakil Dekan I, Prof. Sukirno, Ph.D., dalam laporannya di hadapan peserta yudisium, para ketua jurusan dan program studi (prodi), serta panitia. Yudisium merupakan upacara di mana seorang mahasiswa telah berhak menyandang gelar sarjana atau ahli madya dengan penyerahan Surat Keputusan (SK) dari dekan.

“Berbeda dengan wisuda yang sifatnya seremonial, yudisium wajib dihadiri mahasiswa karena berkekuatan hukum. Setelah lulus, diharapkan akan membedakan para lulusan dengan mereka yang masih mahasiswa. Tingkah laku makin dewasa. Lebih disiplin menjalankan tugas, dan berhati-hati dalam mengambil pilihan agar tidak terperosok dalam perbuatan tidak terpuji,” terang Wakil Dekan II Nurhadi, M.M., dalam arahannya mewakili Dekan.

Dalam periode kali ini, Ari Pratiwi, S.Pd. dari prodi Pendidikan Akuntansi S1 menjadi lulusan terbaik dengan IPK 3,92. Ari, atau Tiwi, panggilan akrabnya, merupakan penerima Bidik Misi kelahiran Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Gadis lajang lulusan SMK N 1 Pengasih Kulonprogo ini hanyalah seorang putri sulung dari dua bersaudara pasangan Buang (60 tahun) dan Supriyatmi (40) yang sama-sama berprofesi petani.

Ari yang sempat aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat Fakultas (UKMF) Al Fatih FE UNY ini beruntung karena orang tua pun sangat mendukung keinginannya berkuliah. Peringkat 3 besar yang diraihnya selama duduk di bangku SMK menjadi bekal dirinya mendaftar di Program Studi Pendidikan Akuntansi FE UNY. “Saya ingin jadi guru atau dosen, oleh karena itu saya masuk ke UNY,” ujarnya.

Di sela-sela kuliah, selain aktif dalam organisasi mahasiswa (ormawa) Ari juga memberikan les pelajaran sekolah di rumah-rumah. Menurutnya, makin sibuk dengan kegiatan justru akan membuatnya semakin pandai mengatur waktu. “Kalau terlalu banyak waktu luang, malah larinya ke hal-hal yang sia-sia.  Apa yang bisa dikerjakan sekarang, lakukan. Jangan menunda-nunda,,” pungkas penyuka warna ungu ini. (fadhli)