Yudisium FE UNY Periode Mei 2017: Kisah Anis dan Isna

Setelah menempuh studi sesuai jenjang, sebanyak 56 orang mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) UNY yang memenuhi syarat akademik maupun administratif mengikuti upacara yudisium di FE UNY, Jumat (26/5) lalu. Dilaporkan Wakil Dekan I Prof. Sukirno, Ph.D., yudisium kali ini meluluskan 28 orang S1 Kependidikan, 11 orang S1 Non Kependidikan, dan 17 orang Program D3. Sedangkan jumlah peraih predikat Dengan Pujian adalah 27 orang atau 48,21%. Upacara tersebut dihadiri Kepala Bagian Tata Usaha, serta para ketua jurusan dan program studi di lingkungan fakultas.

Peraih IPK tertinggi pada yudisium periode Mei ini adalah Anissa dari Program Studi (prodi) D3 Akuntansi dengan 3,83 dan Isna Febriyani (3,79) dari Prodi Pendidikan Akuntansi S1, sementara rata-rata raihan IPK adalah 3,49. Anis, demikian biasa disapa, menjelaskan bahwa fokus di kelas adalah kuncinya memahami perkuliahan. “Saya tidak terbiasa mengulang membaca buku di rumah. Tapi di kelas sungguh-sungguh berusaha memahami penjelasan dosen,” kata lulusan SMK N 4 Klaten ini.

Sama halnya, Isna juga lebih suka memusatkan perhatian kepada dosen secara serius daripada mengulang bacaan di rumah. “Tapi kalau memang diperlukan, saya belajar lagi di rumah, atau bertanya pada teman,” ujar Isna.

Baik Isna maupun Anis, yang penting lakukan yang terbaik dan percaya diri. “Teruslah belajar, buat bangga orang tua,” ujar Anis yang membuka usaha toko online bersama temannya ini. “Kalau sudah melakukan yang terbaik, serahkan pada Allah untuk hasil terbaik,” sambung Isna yang juga penerima Bidik Misi.

Anis mengungkapkan, kuliah tadinya hanya sekedar impian. “Orang tua dan tetangga awalnya pesimis, bahkan sempat mengucilkan. Tapi begitu saya bisa mencetak prestasi dan IPK yang baik, akhirnya mereka jadi mendukung,” kisah lajang yang sempat menjabat sebagai Wakil Ketua OSIS di bangku SMK ini.

Lain lagi Isna. Kegagalannya melewati jalur SNMPTN Bidik Misi sempat membuat putri kedua dari tiga bersaudara pasangan Muh. Sahroni (55 tahun) dan Parjiyah (49) ini frustrasi. Apalagi teman satu sekolahnya sudah diterima lebih dulu di UNY. “Tapi saya menolak menyerah, saya mencoba lagi melalui jalur SBMPTN, dan akhirnya bisa berkuliah tanpa membebani orang tua,” ucap Isna.

Kini keduanya berharap bisa meraih profesi impiannya masing-masing. “Saya ingin bekerja di bidang finance. Kalau Allah berikan kesempatan, saya akan melanjutkan ke S1,” terang Anis. “Dari kecil dasarnya sudah ingin menjadi guru. Jadi, saya bersyukur sekali bisa lulus dari Prodi Pendidikan Akuntansi,” tutup Isna. (fadhli)