Pemantapan PKM yang Lolos Didanai DIKTI 2013 di FE UNY

Penilaian atas mutu usulan, proses pelaksanaan dan presentasi di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) seluruhnya dilakukan berdasar atas level kreativitas mahasiswa dan orisinalitas. Orisinalitas dalam hal ini tidak hanya diartikan sebagai suatu temuan baru, akan tetapi ide yang akan direalisasikan murni, tidak copy paste dengan penelitian yang sebelumnya sudah ada. Dengan demikian pembimbing Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) disarankan agar berperan sebagai pendamping mahasiswa yang mengawasi pelaksanaan PKM agar sesuai dengan misi masing-masing program. Kekompakan tim memiliki nilai besar sehingga diharapkan setiap anggota mempunyai tanggung jawab dalam kerja atau mendapatkan deskripsi kerja sehingga saat ditanya oleh reviewer semua bisa menjawab tidak hanya bergantung pada satu orang. Selain itu peran pembimbing sangat diharapkan karena mempunyai poin plus dalam penilaian serta sebagai motivator ulung, demikian disampaikan Dosen dari FIP UNY sekaligus sebagai Pembimbing PKM yang lolos meraih Medali Emas di PIMNAS 2012 Y. Ch. Nany Sutarini, M.Si. dalam Pemantapan PKM Tahun 2012 FE UNY pada Jumat siang (8/3) di Ruang Auditorium FE UNY yang diikuti sebanyak 20 tim proposal PKM 5 Bidang yang didanai DIKTI Tahun 2013 beserta Dosen Pembimbing.

Lanjut Nany, PKM yang didanai oleh DIKTI diharapkan memiliki jangka panjang tidak hanya setelah terdanai selesai dan terhenti. Contoh jangka panjang yaitu PKM-T mendapatkan hak paten atau penerapan lebih lanjut pada mitra dan diperbanyak menjadi produk jual. PKM-K misalnya rencana penyebaran dan publikasi produk serta penyajian yang lebih bervariatif. Pada PKM-M, masyarakat yang dibina memiliki kemampuan mandiri serta melakukan tindak lebih lanjut terhadap program. Pada PKM-P, penelitiannya disempurnakan dan diajukan jurnal ilmiah dan lain sebagainya.

Setelah semuanya dilakukan sesuai dengan pedoman PKM yang sudah ada tentunya juga masih perlu adanya dorongan dari luar seperti doa bersama antara mahasiswa peneliti, pembimbing, dan orangtua. Tuhan ada di atas segalanya sehingga ada kekuatan faktor “X” yang kita tahu dan tidak kita duga sebelumnya.(Isti)