Mahasiswa FE UNY Ciptakan Games Perpajakan

Asriyatun

Perpajakan masih dirasakan asing oleh masyarakat. Kesadaran objek pajak untuk menyetorkan pajaknya pun masih rendah. Hal ini berimbas pada pembangunan negara yang tidak berjalan lancar. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat, terlebih pelajar, untuk memahami pajak dengan baik. Di bidang pendidikan, sekolah menjadi tempat yang tepat untuk memberikan pemahaman yang baik tentang pajak. Dengan membuat media pembelajaran yang menarik, siswa akan bisa lebih memahami materi tentang pajak yang disampaikan guru tanpa rasa bosan. Imbasnya, dengan pemahaman pajak yang baik, kontribusi masyarakat pun akan lebih besar lagi terhadap pembangunan negara melalui pajak.

Asriyatun, mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE) UNY mengembangkan media pembelajaran pajak dalam bentuk games Roles Playing Game (RPG) yang disebutnya dengan Taxcellent. Mahasiswi asal Adipala, Cilacap, Jawa Tengah ini menciptakan permainan ini untuk memudahkan siswa memahami pajak. “Selama ini, pajak hanya dijelaskan secara monoton, dan siswa dipaksa untuk menghafal. Dengan membuat permainan ini, diharapkan siswa lebih cepat paham tanpa cepat merasa bosan,” ujarnya saat ditemui di kantor Humas FE UNY.

Dengan menggunakan software RPG Maker XP, Asri, begitu dia biasa disapa, menyusun permainan Taxcellent tersebut. “Ide dasar dari permainan ini, para pemain diharuskan menyelesaikan misi-misi yang sudah ditentukan,” jelasnya. Menurut Asri, misi yang ada dalam permainan ini dikaitkan dengan perpajakan.

“Untuk bisa naik ke level selanjutnya, pemain harus memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal. Ini bisa dilakukan dengan cara mengerjakan soal-soal yang diberikan selama permainan. Untuk bisa mengerjakan soal, materi tentang soal tersebut akan diberikan sebelumnya dengan cara-cara yang menarik, seperti bertemu orang-orang, membuka peti, atau belajar di sekolah,” bebernya.

Mahasiswi yang baru saja diyudisium pada 29 April 2014 ini mengaku butuh waktu empat bulan untuk menyelesaikan pembuatan permainan ini. “Dulu sewaktu PPL (Praktik Pengalaman Lapangan-red) saya merasa kesulitan menjelaskan materi perpajakan. Oleh karena itu, saya ingin membuat satu media yang menarik, lalu saya coba buat permainan ini. Setelah selesai dibuat, permainan ini saya ujikan ke siswa SMK N 1 Godean, dan hasilnya baik,” terang peraih IPK 3,70 ini. (fadhli)