Lingkungan Mempengaruhi Perkembangan Karakter

Masalah karakter akhir-akhir ini dipandang sangat penting. Pintar ternyata tidak cukup menjadi bekal seseorang menjalani kehidupan. Jika tidak dibarengi dengan karakter yang baik, anak yang pintar akan tumbuh kurang peka terhadap lingkungan di sekitarnya. Barangkali karena kurikulum pendidikan yang masih terlalu fokus pada hasil, karakter menjadi kurang dipentingkan. Bahkan, terkadang ada sekolah yang rela menempuh cara apapun agar murid-muridnya mendapatkan hasil yang memuaskan di setiap ujian nasional. Demikian sebagaimana dipaparkan Dekan Dr. Sugiharsono, M.Si., dalam sambutannya membuka acara Pelatihan Karakter bagi Pengurus Organisasi Mahasiswa (Ormawa) di FE, Sabtu (24/05) lalu. Pelatihan ini dihadiri lebih dari 50 pengurus ormawa di FE beserta para dosen pendamping dan kabag kasubag di lingkungan FE.

Sugiharsono melanjutkan, masyarakat sudah mengalami degradasi karakter. Tak terkecuali mahasiswa. “Kerap saya temui, mahasiswa sering parkir sembarangan, tidak memperhatikan lalu lalang di sekitarnya. Selain itu, terkadang mereka kurang peka. Dengan ketua jurusan tidak tahu, bahkan dengan dekan fakultas sendiri belum kenal,” ungkapnya prihatin.

Dalam sesi pertama, Siswanto, M.Pd. selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan menuturkan, pada tahun 2014 ini Fakultas Ekonomi (FE) UNY merancang berbagai program untuk pembinaan karakter mahasiswa. “UNY dan FE secara khusus sudah menyusun buku panduan etika berpakaian dan berperilaku. Ini untuk memandu mahasiswa dalam pergaulan keseharian di kampus.,” terangnya.

Sementara di sesi kedua, Wakil Rektor III UNY Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes menjadi pemateri. Mantan Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UNY ini menjelaskan, lingkungan sangat penting dalam mempengaruhi karakter manusia. “Anak dilahirkan melalui asal usul genetik yang baik. Anak tersebut nantinya akan beradaptasi dengan lingkungan. Jika ia tinggal dalam lingkungan yang kurang mendukung, maka kemampuannya akan memudar,” jelasnya.

“Ormawa adalah wahana dan sarana mengembangkan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan kecendekiawanan serta integritas kepribadian mahasiswa untuk mewujudkan tujuan perguruan tinggi. Berbagai tugas yg diberikan dosen atau organisasi akan berarti bagi pembentukan karakter,” tambah Siswanto. (fadhli)