Ida, Lulusan IPA yang Meraih IPK Tertinggi di Akuntansi

Ida

Sebanyak 23 orang mahasiswa dinyatakan lulus dan memenuhi persyaratan akademik dan administratif, sehingga berhak menyandang gelar akademik S1 atau D3 dalam upacara yudisium di Fakultas Ekonomi (FE) UNY Jumat (28/2) lalu. Dalam laporannya selaku Wakil Dekan I, Nurhadi, M.M., menyampaikan, “Peserta yudisium Februari ini terdiri dari 7 orang S1 Kependidikan, 14 orang S1 Non Kependidikan, dan 2 orang Program D3. Sebanyak 10 orang mendapat predikat “Dengan Pujian”, dan peraih IPK tertinggi pada periode ini adalah Ida Nur Aeni dengan IPK sebesar 3,80 dari Program Studi Akuntansi S1,” urainya. Acara turut dihadiri jajaran dekanat, kabag, kasubag, serta kajur kaprodi di lingkungan FE UNY.

Upacara Yudisium menandai pencapaian bersejarah bagi seorang mahasiswa. Dengan upacara yudisium, seorang mahasiswa menjadi sosok yang lebih bertanggung jawab. “Milikilah kontribusi yang baik di masyarakat. Jadilah pribadi yang bernilai tambah bagi keluarga. Jaga nama baik almamater,” ungkap Dekan FE UNY, Dr. Sugiharsono, M.Si dalam arahannya.

Ida, sapaan akrab Ida Nur Aeni, menjadi peserta peraih IPK tertinggi pada yudisium periode ini. Anak ketiga dari tiga bersaudara putra pasangan Bapak Muginun dan Ibu Sunikmah ini merupakan lulusan SMA N 1 Boja, Kendal. Uniknya, Ida mampu meraih IPK tertinggi meskipun sebetulnya berasal dari jurusan IPA semasa SMA. “Saya pada dasarnya memang suka berhitung. Selain itu, saya juga ingin bisa mengatur keuangan sendiri, terutama karena saya juga memiliki bisnis wirausaha yang ingin terus berkembang,” jawab pemilik usaha bakso tusuk KOBAR yang dipasarkan di sekitar UNY ini.

Pada masanya sebagai mahasiswa, Ida merupakan aktivis yang memiliki prestasi dan kesibukan yang padat. Juara 3 Lomba Karya Tulis Ilmiah ACTIVE di UNS serta peringkat ketiga Mahasiswa Berprestasi FE UNY pada 2013 adalah sebagian di antara prestasi yang ditorehkannya. Mengawali karir keorganisasiannya di Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) Komunitas Riset dan Penelitian (KRISTAL) dan Himpunan Mahasiswa (HIMA) Akuntansi, Ida kemudian menjadi Ketua HIMA Akuntansi FE UNY pada 2013 dan kemudian menjadi Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Mahasiswa FE UNY setahun berikutnya.

Kini, Ida yang memiliki motto ‘Jika kita mempunyai impian tetapi tidak tahu jalan, maka impianlah yang akan mencarikan jalan’ ini ingin melanjutkan langkahnya mewujudkan impiannya sebagai dosen. “Saya ingin lanjut kuliah S-2, dan kemudian menjadi dosen,” ujar pengagum dosen Dhyah Setyorini, M.Si., Ak., dan Dr. Ratna Candra Sari ini. (fadhli)