Februari 2017, FE Lepas 128 Lulusan

Fakultas Ekonomi melepas 128 alumninya dalam acara Pelepasan Lulusan Periode Februari 2017 di kampus setempat, Jumat (24/2) lalu. Sebanyak 118 orang di antaranya merupakan lulusan Program S1, dan 10 orang Diploma. Hadir dalam acara tersebut para pejabat dekanat, ketua jurusan dan program studi, kepala bagian dan sub bagian, serta perwakilan organisasi kemahasiswaan. Acara ini merupakan pertemuan terakhir mahasiswa, orang tua, dengan pihak fakultas sebelum kemudian para alumni menjalani prosesi wisuda esok harinya.

Sebagaimana dilaporkan Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Isroah, M.Si., Indeks Prestasi Kumulatif rata-rata pada pelepasan lulusan periode Februari 2017 ini adalah 3,43. “Peraih IPK Tertinggi adalah Ari Pratiwi dari Program Studi (Prodi)  Pendidikan Akuntansi dengan perolehan sebesar 3,92. Masa studi rata-rata untuk S1 adalah 4,5 tahun, dan 3,5 untuk Diploma,” urai Isroah.

Mewakili para lulusan, Ari Pratiwi mengucapkan banyak terima kasih atas peran berbagai pihak. “Berada di sini merupakan kebanggaan bagi kami, dan juga tentu menjadi kebanggaan bagi orang tua. Kami telah menyelesaikan amanah orang tua. Sekarang saatnya berkontribusi di berbagai lini kehidupan. Tugas kita membantu bangsa ini mencapai apa yang ingin mereka tuju,” terang gadis penerima beasiswa Bidik Misi yang akrab disapa Tiwi ini.

“Masih banyak permasalahan yang dihadapi bangsa ini. Tugas kita untuk hadir sebagai bagian dari solusi. Kita adalah pemain dari masa depan kita,” tambah alumni SMK N 1 Pengasih Kulonprogo ini.

Sementara itu, sambutan dari wakil orang tua disampaikan oleh Ir. Ardi Pujiyanto, M.T. Ardi menyampaikan bahwa tanggung jawab orang tua masih belum berakhir di titik ini. “Kalau masih mampu, masih diberikan kesempatan, berikan pendidikan setinggi-tingginya. Pendidikan yang tinggi merupakan pengembangan dimensi kapasitas. Tidak hanya diperlukan anak-anak kita, tetapi juga diperlukan negara dalam rangka pembangunan yang lebih luas. Tantangan bangsa ini tidak hanya bisa dihadapi dengan hardskill, tetapi juga softskill,” ujar Ardi. (fadhli)