FE UNJ Pelajari Pendidikan Kewirausahaan di UNY

Dinamika di dunia pendidikan ekonomi termasuk pesat. Dunia vokasi dan kewirausahaan yang menghadapi tantangan era disrupsi menuntut kegesitan dunia pendidikan dalam menyiapkan SDM yang terampil. Demikian sambutan Dekan Fakultas Ekonomi (FE) UNY Sugiharsono di hadapan 19 orang delegasi FE Universitas Negeri Jakarta, kemarin. Pertemuan tersebut dihadiri oleh jajaran dekanat, ketua jurusan, program studi, dan kepala divisi di lingkungan FE UNY.

Sugiharsono melanjutkan, pendidikan vokasi menjadi salah satu hal yang kini ramai dikembangkan di tanah air. “Di Universitas Negeri Malang bisa cepat muncul program S2. Vokasi akan segera dipisah. Saran dari presiden, supaya pendidikan vokasi bisa berkembang lebih maksimal,” tambah Sugiharsono.

Dekan FE UNJ, Dedi Purwana E.S. mewakili lembaganya yang didampingi kepala laboratorium, kepala penjaminan mutu, dan ketua pengelola jurnal menyampaikan apresiasinya atas sambutan FE UNY. “Ini sekaligus silaturrahim, selain juga kerjasama akademik. Di samping itu, kami agak terkejut karena sewaktu lewat tadi melihat Plaza UNY. Oleh karena itu kami ingin mengetahui bagaimana kewirausahaan diajarkan di UNY serta pengelolaannya,” ucap Dedi.

Sekretaris Tim Penjaminan Mutu FE UNY, Siti Umi Khayatun Mardiyah menjelaskan, Struktur Tim Penjaminan Mutu di fakultas menginduk rektorat. “Selama empat tahun FE UNY sudah menggunakan sistem e-monev untuk mengevaluasi proses belajar mengajar. Setiap akhir semester dosen akan mendapatkan rapot atas hasil pengajarannya, sehingga masing-masing dosen bisa meningkatkan kualitasnya,” urai Siti Umi.

Divisi Kewirausahaan, Lies Endarwati menjadi motor penggerak kewirausahaan di fakultas. “Fakultas memiliki Entrepreneurship Education Center (EEC) sebagai sarana wirausaha mahasiswa. Ada matakuliah dan tugas-tugas kewirausahaan dan mahasiswa bisa memanfaatkan EEC sebagai salah satu media. Kami juga bekerjasama dengan Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) Kewirausahaan INSPIRE,” terang Lies.

Kepala Divisi Jurnal FE UNY, Ali Muhson menyatakan bahwa kerjasama di bidang jurnal bisa sangat bermanfaat. “Untuk jurnal, supaya nilainya lebih tinggi, tidak hanya reviewer, tetapi editor juga harus ada yang dari luar. Mungkin nanti bisa saling bertukar beberapa SDM yang bisa menjadi tim editor di masing-masing pihak,” terangnya. (fadhli)