Dies Natalis Pertama FE UNY : Tingkatkan Kualitas Riset

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FE UNY) menggelar Dies Natalis yang pertama, Jumat (22/6) di Auditorium FE UNY. Peningkatan kualitas riset diharapkan menjadi bagian penting pengembangan Fakultas Ekonomi. Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA dalam pidatonya mengatakan, meski masih muda baru berusia satu tahun FE UNY sudah aktif mengelar kegiatan ilmiah. Hal ini harus terus dijaga agar dapat mencetak sarjana ekonomi yang berkualitas. Saat ini ada jurusan baru yang sebelumnya bergabung di Fakultas Ilmu Sosial ke FE UNY yaitu Jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran dan Sekretaris. Kehadiran ‘warga baru’ ini diharapakn bisa jadi penguat pengajaran pendidikan di FE UNY dan memaksimalkan cara belajar mahasiswa dan mengajar Dosen. Dengan bergabungnya prodi baru ini maka posisi FE UNY akan semakin kokoh dan nyata kontribusinya di masyarakat. Menghadirkan Prof. Mudrajat Kuncoro, Ph.D. Guru Besar FEB UGM dalam orasi ilmiah Dies Natalis Ke 1 FE UNY.

Ditambahkan Dekan FE UNY Dr. Sugiharsono, M.Si. dalam kurun waktu setahun terakhir ini, penelitian didanai dengan dana DIPA UNY dan DP2M Dikti. Penelitian yang dilaksanakan sebanyak 48 judul dengan melibatkan 63 peneliti. Total pendanaan Rp. 867,5juta. Secara kuantitas jumlah penelitian maupun dana hibah dari Kemendikbud belum maksimal. Untuk meningkatkan kualitas riset di kalangan dosen, kami akan melakukan sejumlah penyegaran dan lokakarya tentang penyusunan proposal penelitian hibah dengan mengundang pakar dan konsultan penelitian.

Menurut Mudrajat, dalam era global ini, sebenarnya hanya 7 persen perusahaan Indonesia yang kuat melawan produk China. Selebihnya tidak kuat alias lemah dan lemah sekali melawan gempuran produk China yang membanjir ke Indonesia. Kunci keberhasilan bangsa China sebenarnya terletak pada etos kerja bangsa China yang memang luar biasa. Salah satu kunci keberhasilan bangsa China soal etos etos kerja.
Prinsip bangsa China tidak mengenal hari libur, kecuali Imlek. Setiap hari bekerja minimal 12 jam. Sangat berbeda dengan bangsa Indonesia, terutama pegawai negeri bekerja setiap hari 7-8 jam. “Itu pun masih diberlakukan 5 hari kerja. Kalau ingin berhasil, tirulah etos kerja bangsa China. Dalam kesempatan itu Mudrajat menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Fakultas Ekonomi UNY menjadi Fakultas Unggul dalam Membangun SDM yang Bermartabat dan Merakyat”. (Isti)