Debat Isu Ekonomi Nasional untuk Wujudkan Indonesia Emas

Lebih dari setengah abad Indonesia merdeka, namun sampai saat ini masih jauh dari kata layak untuk dikatakan maju. Negeri yang memiliki bonus demografi didukung letak negara yang berada tepat di garis khatulistiwa memberikan  harapan besar terhadap kemajuan negeri ini, hingga dicanangkan visi terwujudnya Indonesia Emas di tahun 2045. Hal ini didukung dengan adanya hasil evaluasi Bank Indonesia bahwa pertumbuhan ekonomi nasional berpotensi untuk menjadi raksasa baru ekonomi dunia, yang didasarkan pada pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia yang sedikit-demi sedikit beranjak meningkat. Namun tidak dapat dipungkiri masih banyak persoalan ekonomi mendasar dan mendesak untuk segera dicarikan jalan keluar. Persoalan tersebut mulai dari bursa saham yang mayoritas dikuasai pihak asing, infrastruktur yang masih minim, kemiskinan yang terkesan betah menghinggapi masyarakat, serta kebijakan pemerintah yang terkadang masih timpang. Masalah inilah yang harus diselesaikan melalui kerjasama mulai dari masyarakat, pemerintah, serta utamanya para akademisi.

Dalam hal ini para akademisi diharapkan mampu berkontribusi dengan mengkritisi serta memberikan solusi terhadap kebijakan yang ada. Hal ini yang melatarbelakangi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi (FE) UNY dan Unit Kegiatan Kemahasiswaan (UKMF) Komunitas Riset dan Penalaran (Kristal) FE UNY mengadakan ajang Debat Isu Ekonomi Nasional (DIEN) untuk mewadahi respon kritis serta ide solutif mahasiswa mengenai isu-isu ekonomi di Indonesia.

Acara Debat Isu Ekonomi Nasional yang diselenggarakan pada tanggal 10-12 Oktober 2014 mengangkat tema “Mewujudkan Perekonomian Nasional Yang Tangguh Menuju Indonesia Emas”. Adapun rangkaian acara yang diselenggarakan yakni tanggal 10 technical meeting (TM), acara  puncak pada tanggal 11 Oktober, dan tanggal 12 Oktober peserta di ajak touring mengelilingi taman sari, benteng Vredeburg, serta Malioboro. Acara ini diikuti oleh 16 Tim yang berasal dari berbagai PTN dan PTS di seluruh Indonesia yakni Universitas Negeri Makassar, Universitas Bengkulu, Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED), Universitas Padjajaran (UNPAD), Unversitas Sanatha Dharma, Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Wahid Hasyim Semarang (UNWAHAS), UPN “Veteran” Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, serta Universitas Negeri Yogyakarta.

Hasil dari penilaian dewan juri Univesitas Jenderal Soedirman (UNSOED) mampu merebut juara I, kemudian UPN “Veteran” Yogyakarta II, Universitas Padjajaran III, serta harapan I dipegang oleh Universitas Negeri Sebelas Maret. Drs. Wardan Suyanto, M.A., Ed.D. (Wakil Rektor 1 UNY) dalam sambutannya mengatakan diharapkan para peserta dapat memanfaatkan wahana ini sebagai ajang berkompetisi serta tempat untuk menjalin silaturahmi. Harapannya kegiatan ini dapat rutin dilaksanakan mengingat persaingan yang semakin ketat, sehingga mahasiswa dituntut cerdas dalam hal materi serta komunikasi guna tercetaknya calon pemimpin yang baik untuk 15-20 tahun kedepan. (Maryana)