APLIKASI NAIK BUS NAN PRAKTIS PENGGANTI SMART CARD

Tidak diragukan lagi setiap orang memerlukan alat transportasi untuk membantu mobilitas mereka menuju aktivitas yang produktif. Ada yang memilih kendaraan pribadi karena dalih lebih nyaman, namun ada juga yang memilih kendaraan umum. Salah satu kendaraan umum yang biasa dipilih masyarakat untuk bertransportasi adalah bus. Terlebih lagi kini sudah ada bus yang nyaman dan bersistem BRT (Bus Rapid Transit). Transportasi yang biasa dikelola Dinas Perhubungan ini biasanya menawarkan smart card yang bekerja sama dengan beberapa pihak untuk sistem pembayarannya. Selain lebih murah, penggunaan smart card juga tergolong mudah dan aman karena tidak menggunakan uang tunai langsung. Namun, penggunaan smart card ini tentu memiliki keribetan tersendiri. Misalnya saja dalam hal pembuatan dan pengisian ulang saldo. Berangkat dari kendala-kendala transaksi tunai dan keluhan terkait penggunaan smart card, lima orang mahasiswa UNY yang tergabung ke dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa – Karya Cipta (PKM-KC) ini mencoba mengembangkan aplikasi sistem pembayaran yang dapat digunakan untuk bertransportasi. Kelima mahasiswa tersebut adalah Nurul Khasanah (Pendidikan Akuntansi), Kufita Rahmah Fauziah (Pendidikan Akuntansi), Puji Rahayu (Pendidikan Akuntansi), Muhammad Arif Sulistya (Pendidikan Teknik Informatika), dan Brian Dwi Murdianto (Pendidikan Teknik Informatika). Dibimbing oleh dosen Pendidikan Akuntansi FE UNY, Rizqi Ilyasa Aghni, M.Pd., tim PKM KC ini menamai aplikasi yang sedang mereka kembangkan dengan sebutan Trans Credit-Pay.

Dengan menggunakan Trans Credit-Pay, pengguna transportasi tidak perlu menggunakan uang tunai maupun smart card. Hanya menggunakan smartphone dan menginstal aplikasi, calon penumpang dapat menggunakan aplikasi ini asalkan memiliki saldo. Uniknya, dalam pembelian saldo di aplikasi ini, pengguna cukup menggunakan pulsa. Sedangkan penggunaan aplikasi untuk membayar adalah dengan cara mendekatkan stiker NFC yang ditempel di belakang smartphone ke alat. Nurul menjelaskan, “Jadi, semacam naik transportasi tapi bayarnya pakai pulsa. Penggunaannya cukup instal aplikasi, isi saldo pakai pulsa, dan mendekatkan stiker yang ada di HP ke alat.”

Saat ini, aplikasi Trans Credit-Pay ini belum dipublikasikan secara luas karena masih dalam tahap pengembangan agar lebih sempurna. Apabila nantinya dirilis secara resmi, harapannya aplikasi ini dapat bermanfaat dan memudahkan masyarakat dalam menggunakan transportasi maupun turut mengurangi risiko-risiko dalam bertransaksi tunai. Tim PKM ini juga berharap, dengan adanya aplikasi ini masyarakat menjadi lebih berminat menggunakan transportasi umum.

“Belum dirilis, masih dikembangkan terus, perlu kerjasama dengan banyak pihak juga agar bisa digunakan. Kalau sudah rilis pasti bisa langsung diunduh, nanti kami informasikan di media kami. Semoga kalau sudah rilis bisa bermanfaat dan memotivasi masyarakat untuk naik transportasi umum biar macet gak tambah parah,” tutup Nurul. (nrl/fadhli)