Ajari Anakmu Tiga Hal

Ustadz Adi

Bagi umat islam, Alquran adalah kitab suci. Sebagai kitab suci, tentu harus dijadikan pedoman karena dia datang dari Allah Sang Pencipta. Alquran bukan buatan Muhammad saw, tetapi merupakan wahyu yang diturunkan dari Allah swt melalui malaikat Jibril kepada utusan-Nya Muhammad saw. Seorang muslim harus mengenal Alquran, salah satunya, dengan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan “ma’rifatul quran”. Di antaranya, seorang muslim harus bisa membuktikan bahwa Alquran itu wahyu Allah, bukan buatan manusia, dan bahwa Alquran masih murni dan sama dengan yang dulu, tidak diubah atau ditambah-tambah. Pengetahuan ini harusnya dimiliki seorang muslim agar mereka bisa menjawab ketika ada pertanyaan dari umat pemeluk agama lain yang ingin mengetahui lebih jauh kitab suci Alquran.

Begitulah salah satu paparan Ustadz Adi Abdillah, pemateri dalam pengajian dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Minggu (15/12) lalu. Bertempat di kediaman Wakil Dekan III, Siswanto, M.Pd. di Pucanganom, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, sebanyak kurang lebih 50 hadirin yang terdiri dari dosen, karyawan, serta perwakilan mahasiswa datang menghadiri majelis taklim tersebut.

Meskipun hujan mengiringi, hal ini tidak mengurangi semangat dari para hadirin mendengarkan ceramah. Ustadz Adi Abdillah yang merupakan saudara kembar Ustadz Awan Abdulloh, menyampaikan bahwa Rasulullah menganjurkan kepada umat muslim untuk mengajari anaknya tiga hal. Pertama, ajarkan kepada anak kita berenang. Dengan berenang ini, kita diajarkan agar senantiasa aktif, tidak pasif. “Dalam berenang, tidak ada anggota badan yang tidak bergerak. Sepintar apapun seorang perenang, kalau tidak menggerakkan anggota badan, dia akan tenggelam. Orang Jawa bilang, ‘yen ora obah, ora mamah’, yang berarti kita harus bekerja dulu untuk mendapatkan sesuatu,” ungkapnya.

Kedua, ajarkan kepada anak kita memanah. “Memanah mengajarkan kita untuk fokus. Setiap mengerjakan sesuatu, fokuslah dulu sampai selesai sebelum mengerjakan hal yang lain, agar kita berhasil,” jelasnya. Ketiga, ajarkan kepada anak kita berkuda. Dengan berkuda, kita akan belajar mengendalikan diri. “Kita mengajarkan kepada anak kita manajemen pribadi, agar tidak sembarangan dalam berbuat sesuatu,” paparnya.

Sementara itu, Siswanto mengungkapkan dalam sambutannya, “semoga berkah hujan di hari ini menambah manfaat bagi kita dalam mengikuti pengajian ini dan menjadikan ilmu, serta iman dan taqwa kita bertambah.”

Dekan Dr. Sugiharsono, M.Si., mengatakan acara pengajian ini merupakan acara rutin yang sifatnya sukarela. “Jadi, sesuai kesadaran masing-masing. Tidak ada paksaan atau kewajiban untuk berangkat. Meski tentu kalau berangkat akan menambah ilmu kita. Terima kasih kepada ustadz Adi yang berkenan hadir,” imbuhnya. (fadhli)